Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

10 Alat Musik Tradisional, Mana yang Anak-anak Bunda Kenal?

  |   HaiBunda

Minggu, 07 Feb 2021 11:41 WIB

Saung Angklung Udjo terancam tutup akibat terkena dampak pandemi COVID-19. Padahal Saung Udjo telah melestarikan kesenian angklung sejak 1966.
Alat musik sasando/ Foto: Ari Saputra

Anak-anak di sekolah mungkin sering melihat angklung, salah satu alat musik tradisional. Padahal, masih banyak lagi alat musik tradisional lainnya yang mungkin jarang terlihat.

Fajriatun Nur, dalam Ensiklopedia Mini Alat Musik Indonesia menuliskan, orang-orang zaman dahulu menggunakan benda-benda di sekitarnya untuk membuat musik. Misalnya saja tanduk binatang, bambu, tulang, batu, kayu, dam benda lainnya.

"Indonesia dengan kekayaan budayanya memilik beragam jenis alat musik. Dalam perkembangannya, alat-alat musik di Indonesia mendapatkan pengaruh dari berbagai budaya seperti budaya Hindu, Buddha, dan Arab. Pengaruh berbagai budaya ini melahirkan alat musik tradisional Indonesia yang unik," kata Fajriatun.

Berikut beberapa alat musik tradisional yang bisa diperkenalkan ke anak-anak:

1. Serune Kale

Ini merupakan salah satu alat musik tiup yang berasal dari Aceh yang terbuat dari kayu yang kuat dan keras, tapi ringan. Bentuknya seperti klarinet, panjang dan lurus, serta bulat mulai dari atas sampai bawah. Pada bagian badan serune kale terdapat lubang pengatur nada sesuai keinginan peniup.

2. Arama

Alat musik yang berasal dari Pulau Nias, Sumatra Utara ini, terbuat dari tembaga, kuningan, suasa (logam campuran emas dan tembaga), serta nikel. Bentuknya bundar seperti gong kecil. Di bagian tengahnya terdapat bulatan kecil.

3. Saluang

Alat musik tradisional khas suku Minangkabau di Sumatera Barat ini terbuat dari bambu tipis atau bambu talang. Konon, saluang yang terbuat dari bambu talang akan mengeluarkan suara yang lebih bagus dan merdu.

Saluang termasuk golongan seruling, tapi pembuatannya lebih sederhana. Cukup dengan membuat empat lubang pada bambu talang.

4. Dogdog Lojor

Alat musik tradisional ini berasal dari daerah Banten Selatan. Bentuknya seperti bedug, tapi badannya lebih kecil dan memanjang. Bagian tengahnya dibuat berongga, salah satu sisinya ditutup kulit kambing atau lembu yang dikeringkan.

5. Tehyan

Ini adalah salah satu alat musik tradisional dari Jakarta yang dipengaruhi budaya Tionghoa. Tehyan termasuk alat musik gesek yang memiliki dua senar dan bentuknya menyerupai rebab. Dulunya, Tehyan terbuat dari bambu, namun saat ini bambu diganti batok kelapa.

Untuk mengetahui alat musik tradisional lainnya klik halaman berikut ya, Bunda.

Banner Cha Eun Woo

Dari Angklung hingga Kolintang

Saung Angklung Udjo terancam tutup akibat terkena dampak pandemi COVID-19. Padahal Saung Udjo telah melestarikan kesenian angklung sejak 1966.

Angklung/ Foto: Dok Detikcom

6. Angklung

Angklung merupakan alat musik tradisional dari tanah Sunda, Jawa Barat. Angklung termasuk alat musik bernada ganda. Alat musik ini terbuat dari bambu yang berusia minimal 4 tahun dan tidak lebih dari enam tahun, kemudian dipotong-potong ujungnya, menyerupai pipa lalu diikat dalam satu bingkai. Cara membunyikannya dengan menggoyangkannya karena bunyi berasal dari benturan badan bambu.

7. Ceng-ceng

Cenceng atau tenceng adalah alat musik tradisional khas Bali. Dalam gamelan Bali, alat musik ini sangat penting perannya karena menimbulkan efek suara yang dinamis. Cengceng terbuat dari kayu nangka dan tembaga.

Alat ini terdiri dari enam logam bundar di bagian bawah dan dua logam bundar di bagian atas. Cara memainkannya dengan memukul tembaga bagian atas ke bagian tembaga bundar bagian bawah.

8. Sarone

Ini merupakan alat musik tradisional tiup dari Kabupaten Bima Dompu, Nusa Tenggara Barat. Alat musik ini tergolong aerofon, menggunakan udara untuk menghasilkan suara. Pada bagian mulut yakni gulungan daun lontar terdapat lidah tunggal yang direkatkan pada bambu tipis. Sarone berbentuk tabung konis, semakin ke ujung semakin besar (kerucut).

9. Sasando

Sasando adalah alat musik tradisional khas Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Cara mainnya dengan dipetik. Sekilas bentuknya mirip gitar, biola, dan kecapi. Tapi, uniknya Sasando memiliki bunyi merdu khas yang berbeda. Sasando terbuat dari daun lontar dan bambu. Dawainya terbuat dari kawat halus seperti senar.

10. Kolintang

Alat musik tradisional ini berasal dari Minahasa, Sulawesi Utara. Kolintang terbuat dari kayu yang dipotong-potong sesuai ukuran. Lalu, disusun di atas alas kayu yang berfungsi sebagai resonator. Cara memainkan kolintang dengan dipukul menggunakan stik khusus. Supaya suara yang dihasilkan bagus dan indah, biasanya ujung stik diberi bantalan dari kain atau karet.


(som/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda