
parenting
Marasmus Hambat Pertumbuhan Anak, Kenali Penyebab Malnutrisi Ini Bun
HaiBunda
Kamis, 18 Mar 2021 14:51 WIB

Kekurangan gizi masih menjadi kekhawatiran terbesar orang tua dalam memenuhi asupan nutrisi buah hatinya. Salah satu kondisi yang perlu Bunda waspadai adalah marasmus atau bentuk malnutrisi pada anak.
Malnutrisi dapat terjadi ketika tubuh kekurangan nutrisi dan sering kali menyebabkan masalah kesehatan. Kebutuhan nutrisi ini paling tepat didapat dari makanan yang cukup.
Melansir dari Medical News Today, di banyak belahan dunia, marasmus bisa dialami seseorang yang tidak memiliki cukup makanan. Akibatnya, orang tersebut tidak mendapatkan asupan karbohidrat, lemak, bahkan protein yang penting membentuk energi.
Marasmus adalah bentuk malnutrisi energi protein yang parah. Kondisi ini disebabkan seseorang tidak cukup mengonsumsi protein dan kalori, Bunda.
Marasmus paling sering ditemukan pada anak-anak di negara berkembang. UNICEF memperkirakan bahwa hampir separuh dari kematian anak di bawah 5 tahun akibat kekurangan gizi.
Menurut ahli gizi dan diet, Natalie Butler, R.D., L.D., marasmus biasanya terjadi karena faktor kemiskinan atau kelangkaan makanan. Daerah yang mengalami tingkat kelaparan dan kemiskinan tinggi memiliki persentase anak mengidap marasmus yang tinggi pula.
"Daerah dengan tingkat penyakit tinggi dan perawatan medis yang tidak memadai bisa menjadi faktor seseorang tidak mendapatkan cukup makanan," kata Butler, dilansir Health Line.
Penyebab marasmus pada anak:
1. Terlalu sedikit mengonsumsi makanan bernutrisi atau kekurangan gizi.
2. Memiliki kondisi kesehatan yang menyebabkan anak sulit menyerap atau mengolah nutrisinya.
3. Mengonsumsi nutrisi yang salah sekaligus memiliki kondisi kesehatan yang buruk.
4. Gagal memberikan ASI eksklusif atau berhenti menyusui sebelum waktunya.
5. Anak tetap diberikan ASI setelah 6 bulan, tapi tidak mendapatkan Makanan Pendamping ASI (MPASI). Kondisi diperparah jika ibu juga mengalami malnutrisi.
6. Bayi lahir prematur atau berat badan lahir rendah memiliki kecenderungan malnutrisi.
Berbeda dengan kasus malnutrisi lain, anak-anak dengan marasmus memiliki ciri atau tanda yang khas. Apa saja tanda-tandanya?
Baca halaman selanjutnya ya.
Simak juga nutrisi untuk anak yang susah makan menurut pakar, dalam video berikut:
GEJALA DAN CARA MENGURANGI RISIKO MARASMUS
Ilustrasi/ Foto: iStock
Gejala utama marasmus pada anak adalah kekurangan berat badan, Bunda. Anak-anak dengan kondisi ini kehilangan banyak massa otot dan lemak subkutan dalam tubuhnya.
"Lemak subkutan adalah lapisan lemak yang berada tepat di bawah kulit. Kulit kering hingga rambut rapuh bisa menjadi gejala marasmus," ujar Butler.
Anak yang mengalami marasmus juga mengalami tanda-tanda berikut:
- Diare kronis
- Gangguan intelektual
- Infeksi saluran pernapasan
- Pertumbuhan anak terhambat
- Terlihat lebih tua pada kondisi yang lebih parah
- Tidak berenergi atau bersemangat untuk melakukan apa pun
- Beberapa berubah jadi mudah marah dan tersinggung
- Sering terlihat lapar atau mencari sesuatu untuk dimakan
- Tulang tampak lebih menonjol
- Mata tampak cekung
Bila anak mengalami gejala serius, Bunda sebaiknya segera ke dokter untuk dilakukan evaluasi. Gejala serius ini meliputi hilang kesadaran, lumpuh, atau kehilangan kontrol untuk buang air.
Mengurangi risiko marasmus pada anak
Pola makan bergizi dan seimbang menjadi kunci utama mengurangi risiko marasmus pada anak. Mengutip Health Grades, anak harus banyak makan buah, sayuran segar, biji-bijian, dan protein.
Jika marasmus terjadi karena masalah kesehatan, Bunda bisa segera konsultasikan ke dokter anak ya. Pengobatan yang tepat bisa membantu mengurangi risiko.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Sering Dikira Sama, Ketahui Perbedaan Stunting dan Gizi Buruk pada Anak

Parenting
10 Ciri Gizi Buruk pada Anak dan Masalah Kesehatan yang Bisa Ditimbulkan

Parenting
5 Ciri Anak Kekurangan Gizi, Berat Badan Kurang hingga Rentan Sakit

Parenting
Anak Ogah Coba Makanan Baru, Bolehkah Diiming-imingi Hadiah?

Parenting
Tips Jitu Supaya Anak Mau Mengonsumsi Minyak Ikan

Parenting
4 Jenis Makanan yang Wajib Dihindari Balita, Tinggi Gula hingga Pengawet
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda