menyusui
5 Keunggulan Memberikan ASI Eksklusif Ketika Menyusui
Rabu, 10 Mar 2021 20:16 WIB
Tidak diragukan lagi bahwa air susu ibu atau ASI memiliki banyak manfaat untuk si kecil, Bunda. Merupakan susu alami yang formulanya tidak dapat ditiru dengan sempurna, yang komposisinya sangat cocok dengan kebutuhan nutrisi bayi.
ASI merupakan makanan pertama, utama, dan terbaik bagi bayi. Ini diberikan selama 6 bulan tanpa adanya asupan tambahan makanan lain. Tidak sedikit yang merekomendasikan untuk memulai ASI sedini mungkin.
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan pemberian ASI eksklusif (tanpa formula, jus, atau air) selama 6 bulan, dan berlanjut bahkan setelah makanan padat diperkenalkan, sampai setidaknya usia mereka 1 tahun atau sampai ibu dan bayi setuju untuk berhenti.
Sedangkan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan menyusui sampai berusia 2 tahun atau lebih karena manfaatnya terus berlanjut selama itu. Secara umum bayi yang mendapat ASI eksklusif umumnya lebih sehat.
Oleh sebab itu, pemberian ASI eksklusif merupakan tindakan utama yang dapat dilakukan untuk menghindari infeksi dan penyakit pada si kecil, Bunda.
Kelebihan ASI Eksklusif
Menyusui secara eksklusif merupakan cara paling alami untuk memberi makan bayi, Bunda. Sebab, ini merupakan cara ideal untuk memberi si kecil sumber nutrisi yang sempurna. Mengutip Very Well Family, berikut beberapa kelebihan dan kekurangan untuk memberikan ASI secara eksklusif melalui aktivitas ini.
![]() |
1. Makanan terbaik untuk bayi
Aktivitas menyusui memberikan manfaat untuk kesehatan dan perkembangan mereka. Kandungan alami yang ada dalam ASI membantu melindungi bayi dari segala penyakit.
Selain itu, ASI mudah dicerna dan dapat membantu mencegah gas dan kolik. Rasanya juga jauh berbeda, lebih manis dan lembut, bisa dikatakan lebih baik ketimbang rasa pada susu formula, Bunda.
2. Baik untuk kesehatan
Selain baik untuk kesehatan bayi, pemberian ASI melalui menyusui ternyata juga baik untuk Bunda juga.
Ibu menyusui cenderung lebih cepat pulih dari persalinan ketimbang yang tidak. Disamping itu, aktivitas ini juga dapat mengurangi risiko kanker ovarium dan payudara, serta juga dapat menurunkan kemungkinan terkena rheumatoid arthritis, diabetes, hipertensi, dan penyakit kardiovaskular.
3. Nyaman
Payudara Bunda merupakan media sempurna untuk menyusui demi memberikan nutrisi optimal bagi si kecil. Tidak perlu khawatir tentang menyiapkan dan menghangatkan botol di tengah malam, apalagi harus membersihkan botol susu setelah menyusui, Bunda.
4. Lebih ekonomis
Menyusui bisa menghemat biaya. Jika menyusui bayi secara eksklusif, Bunda tidak perlu membeli susu formula, botol, dan perlengkapan lainnya. Menyusui juga membantu menjaga bayi lebih sehat, yang dapat menurunkan biaya medis pula.
Disamping itu, ketika Bunda menyusui, tubuh akan melepaskan hormon oksitosin, yang merupakan hormon perasaan senang yang mendorong relaksasi. Ini juga memberi Bunda waktu setiap hari untuk istirahat, duduk dengan kaki tegak, dan menghabiskan waktu berkualitas bersama si kecil.
5. Menunda haid dan berfungsi sebagai pengatur kelahiran alami
Menyusui dapat mencegah menstruasi selama 3-6 bulan atau bahkan lebih lama. Biasanya, menstruasi kembali sekitar satu bulan setelah Bunda berhenti menyusui secara eksklusif.
Jika Bunda menyusui secara eksklusif tanpa suplemen, bayi berusia di bawah 6 bulan, dan menstruasi belum kunjung kembali, maka Bunda dapat menggunakan metode amenore laktasi (LAM) untuk pengendalian kelahiran.
Jika memenuhi kriteria dan mengikutinya dengan benar, metode pengendalian kelahiran alami ini efektif hingga 98 persen lho.
Kekurangan ASI Eksklusif
Meskipun ada banyak kelebihan menyusui secara eksklusif, tidak sedikit juga beberapa Bunda untuk tidak memilih untuk memberikan ASI eksklusif.
1. Lebih sedikit kebebasan
Saat menyusui, Bunda harus selalu siap sedia untuk menyusui, baik siang dan malam. Ini bisa melelahkan, terutama selama beberapa minggu pertama ketika akan menyusui bayi setiap dua hingga tiga jam sepanjang waktu.
2. Bisa saja menyakitkan
Bunda mungkin harus menghadapi beberapa masalah ketidaknyamanan yang biasa terjadi ketika menyusui. Ini termasuk hal-hal seperti mastitis, pembengkakan payudara, saluran susu yang tersumbat, dan puting yang sakit.
3. Terkadang membuat tidak nyaman
Beberapa wanita mungkin merasa tidak nyaman dan malu ketika menyusui di sekitar orang lain atau di depan umum. Jika Bunda merasa sulit untuk keluar dengan si kecil, Bunda mungkin akan lebih sering tinggal di rumah demi menghindari keramaian.
4. Menyulitkan di awal
Tidak semua bayi segera melekat atau menyusu dengan baik. Menyusui mungkin lebih sulit dari yang dipikirkan, dan Bunda mungkin akan merasa kecewa atau putus asa. Bagi sebagian orang, menyusui adalah proses pembelajaran.
5. Membutuhkan gaya hidup sehat
Bunda harus memikirkan pola makan dan gaya hidup yang sehat saat menyusui. Bayi mungkin memiliki reaksi terhadap makanan yang dikonsumsi oleh Bunda.
Sebaiknya hindari beberapa zat pada asupan seperti kafein dan alkohol. Hal tersebut bisa berbahaya bagi bayi. Selain itu, stres dan faktor lain juga dapat mempengaruhi aktivitas menyusui dan bahkan menurunkan suplai ASI.
(haf/som)