PARENTING
Fakta Diet Vegetarian Pada Anak: Berbahaya dan Berisiko Tinggi
Dr. dr. Aryono Hendarto, Sp.A (K), MPH | HaiBunda
Senin, 22 Mar 2021 09:50 WIBDiet vegetarian makin banyak digemari oleh masyarakat karena diet yang menghindari konsumsi sumber makanan hewani ini dianggap perilaku makan yang sehat. Belakangan orang tua ternyata juga menerapkan diet vegetarian ini anak-anak mereka.
Para pakar nutrisi menyatakan bahwa berbahaya untuk menghindarkan anak yang masih dalam tahap tumbuh kembang untuk mengonsumsi protein hewani. Sebaliknya, para orangtua beranggapan perilaku makan diet vegetarian adalah sesuatu yang sehat dan baik untuk anak.
Berikut akan dibahas apakah diet vegetarian aman untuk anak-anak khususnya anak balita yang masih dalam proses tumbuh kembang pesat. Diet vegetarian dapat dibagi menjadi beberapa jenis yaitu:
1. Vegan
Yaitu orang yang tidak mengkonsumsi produk hewani atau produk turunannya. Mereka tidak saja berhenti makan daging, tetapi juga semua produk turunannya dan biasanya menghindari penggunaan gula yang diproses dengan arang yang berasal dari tulang hewan. Mereka menjadikan veganisme sebagai gaya hidup
2. Lacto vegetarian
Kelompok ini tidak mengonsumsi berbagai protein hewani seperti daging, ikan, unggas, atau telur. Namun, mereka masih mengonsumsi susu dan produk turunannya seperti keju dan yogurt.
3. Ovo vegetarian
Kelompok yang melakukan diet ini tetap mengonsumsi telur, namun tidak mengonsumsi produk susu dan turunannya.
4. Lacto-ovo vegetarian
Kelompok Lacto-ovo vegetarian umumnya menghindari daging, ikan, dan unggas dalam menu dietnya. Namun demikian, mereka tetap mengonsumsi telur, susu, dan produk turunannya.
5. Pollotarian
Kelompok ini bermula dari Spanyol, dalam bahasa Spanyol, pollo berarti ayam. Sesuai namanya, pollotarian memakan berbagai jenis unggas seperti ayam, bebek, atau kalkun.
Mereka tidak memakan daging, makanan laut, telur dan produk susu. Beberapa kalangan menganggap pollotarian bukanlah jenis vegetarian. Karena masih mengonsumsi unggas, sebagian vegetarian menganggap pollotarian bukan vegetarian.
6. Pescatarian/pesca vegetarian
Komunitas ini tidak mengonsumsi daging dan unggas tetapi memakan ikan. Terkadang mereka juga menambahkan telur dan produk susu ke dalam menunya.
7. Flexitarian
Beberapa kalangan menyebut kelompok ini sebagai semi-vegetarian. Flexitarian memiliki pola makan yang fleksibel. Mereka menjadikan diet nabati sebagai menu utama namun terkadang masih menambahkan daging atau produk hewani lainnya.
Jumlah produk hewani yang dikonsumsi jenis vegetarian ini tergantung pilihan pribadi penganut flexitarian. Biasanya mereka hanya makan daging sesekali jika ada situasi yang mengharuskan atau sesuai suasana hati.
Nah, bagaimana dengan risiko kesehatan anak yang diatur untuk melakukan diet vegetarian? Lihat di HALAMAN SELANJUTNYA, Bun!
(ziz/ziz)
RISIKO GIZI ANAK DIET VEGAN