HaiBunda

PARENTING

Belajar dari Kasus Bocah Meninggal Usai Rukiah Ngasal, Ini Cara Hadapi Anak 'Nakal'

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Selasa, 25 May 2021 14:00 WIB
Belajar dari Kasus Bocah Meninggal Usai Rukiah, Ini Cara Hadapi Anak 'Nakal'/ Foto: iStock
Jakarta -

Kasus meninggalnya anak berusia 7 tahun setelah 'dirukiah' sempat menghebohkan publik. Bocah asal Temanggung, Jawa Tengah, ini diduga meninggal setelah orang tuanya melakukan rukiah ngasal padanya karena dianggap nakal.

Hingga kini, kasus ini masih diselidiki pihak kepolisian. Orang tua A, beserta kedua orang yang 'merukiah' bocah perempuan itu juga telah diamankan pihak berwajib, Bunda.

Diduga, yang dilakukan orang tua bocah tersebut bukan rukiah, Bunda, karena tidak sesuai dengan syariat Islam. Bahkan, banyak yang menduga jika A sebenarnya diruwat.


Menanggapi kasus ini, Psikolog Anak, Saskhya Aulia Prima, M.Psi., mengatakan bahwa edukasi parenting itu memang perlu dipahami orang tua. Apalagi, mengingat perkembangan tiap tahapan usia anak itu berbeda, Bunda.

Dari kasus ini, kita bisa mencermati bahwa label nakal pada anak itu memang selalu memberikan dampak negatif. Seharusnya, orang tua tak perlu memberikan label ini pada anaknya.

Daripada fokus ke label nakal, sebaiknya orang tua memahami perilaku anak. Di balik perilaku ini, kita dapat mencari alasan kenapa anak melakukan sesuatu yang seringkali tidak sesuai dengan harapan kita.

"Dari kasus itu yang bisa kita cermati adalah label nakal. Seringkali kalau ada sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan orang tua atau bikin kesal, itu membuat mereka banyak yang cepat melabel anaknya nakal. Sementara, nakal ini kan kata yang negatif banget ya," kata Saskhya, saat dihubungi HaiBunda belum lama ini.

"Sebenarnya yang jadi fokus itu bukan nakalnya, tapi perilakunya apa? Misalnya, kalau anak toodler suka coret-coret tembok atau berantakin rumah, kalau misalnya langsung label dia nakal, itu kita langsung marah sama dia. Tapi, sebenarnya di balik perilaku itu, kalau kita kenali banyak banget alasannya, misalnya dia lagi belajar jalan, berkreasi, atau eksperimen, jadi bukan sengaja nakal."

Menurut Saskhya, lebih baik orang tua tidak mengkategorikan nakal sebagai suatu perilaku anaknya. Sebab, nantinya Bunda hanya akan fokus ke label negatif saja setiap melihat perilaku si Kecil.

"Kalau bisa enggak usah dikategorikan sih, jadi lebih kita cari alasan anak melakukan perilaku yang tidak sesuai itu apa," katanya.

Baca halaman berikutnya ya, Bunda.

Simak juga penyebab dan tips mengatasi anak GTM, dalam video berikut:

(ank/rap)
CARA MENGHADAPI ANAK 'NAKAL'

CARA MENGHADAPI ANAK 'NAKAL'

Halaman Selanjutnya

Simak video di bawah ini, Bun:

Yuk Manfaatkan Art Sensory Play untuk Stimulasi Indra Anak

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Momen Cinta Laura Masak hingga Asyik Ulek Sambel Tuai Sorotan, Ini Potretnya

Mom's Life Amira Salsabila

Benarkah Ukuran Payudara Meningkatkan Risiko Kanker?

Menyusui Annisa Karnesyia

Kebutuhan Zat Besi untuk Bayi dan Cara Memenuhinya, Bunda Perlu Tahu

Parenting Kinan

Ketahui Manfaat Obat Cyclo Progynova untuk Program Hamil, Aturan Konsumsi, dan Risiko

Kehamilan Melly Febrida

Terpopuler: Ucapan Romantis Deva Mahenra untuk Mikha Tambayong yang Ultah

Mom's Life Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Momen Cinta Laura Masak hingga Asyik Ulek Sambel Tuai Sorotan, Ini Potretnya

Kebutuhan Zat Besi untuk Bayi dan Cara Memenuhinya, Bunda Perlu Tahu

Benarkah Ukuran Payudara Meningkatkan Risiko Kanker?

Ketahui Manfaat Obat Cyclo Progynova untuk Program Hamil, Aturan Konsumsi, dan Risiko

Ezzar Raditya Anak Sahrul Gunawan Resmi Jadi Mahasiswa UI, Intip Potretnya Pakai Jaket Almamater

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK