Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Beri Tahu Anak Bahaya Mencetak Sertifikat Vaksin COVID-19 di Jasa Percetakan

Ratih Wulan Pinandu   |   HaiBunda

Minggu, 15 Aug 2021 12:56 WIB

(Selective focus) Overhead view of an human hand holding a passport and a smart phone with a digital illustration of an example of a certificate of vaccination against the Covid-19 disease.
Sertifikat vaksin/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Travel Wild
Jakarta -

Sertifikat vaksin COVID-19 menjadi persyaratan untuk sejumlah kegiatan. Tak hanya untuk persyaratan bepergian jauh saja, Bunda, karena kini masuk mal pun ada yang mensyaratkan harus menunjukkan sertifikat sudah divaksin.

Mempertimbangkan hal ini, banyak yang kemudian tertarik untuk mencetak sertifikat vaksin COVID-19 demi alasan kepraktisan. Sehingga mudah menunjukkan kepada petugas saat diminta untuk memperlihatkannya saat di tempat umum.

Maklum ya, Bunda, pasti akan was-was juga kalau kita sering mengeluarkan handphone untuk menunjukkan sertifikat vaksin digital yang dikeluarkan PeduliLindungi. Sehingga jasa percetakan pun menjadi solusi praktis bagi mereka yang enggak punya printer di rumahnya.

Melihat peluang ini, banyak dimanfaatkan jasa percetakan untuk mencetak sertifikat vaksin. Tapi, Bunda harus hati-hati ya, karena banyak bahaya yang mengintai. Terutama pada anak-anak, harus juga selalu diingatkan agar tak sembarangan mencetak sertifikat vaksin COVID-19.

Banner Kisah Sedih ApriyaniBanner Kisah Sedih Apriyani/ Foto: Haibunda/Mia Kurnia Sari

Menurut pakar keamanan siber Alfons Tanujaya, tren cetak vaksin COVID-19 ini melibatkan pihak ketiga. Sehingga mengundang kemungkinan adanya kebocoran data pribadi yang bisa disalahgunakan pihak yang tak bertanggungjawab.

Itu sebabnya, anak-anak sebaiknya diberitahu agar tidak sembarangan ya Bunda memberitahu atau mencetak sertifikat vaksin COVID-19 miliknya. Jelaskan pada mereka ada data-data seperti nomor kependudukan, nama lengkap, dan tanggal lahir mereka yang bisa bocor ke publik.

"Karena tidak semua orang memiliki printer, maka sertifikat vaksin dikirimkan ke jasa pencetak. Jasa pencetak secara otomatis mendapatkan kumpulan data kependudukan NIK, nama lengkap dan tanggal lahir.

Selain itu, Bunda dan Ayah juga perlu memberitahu anak-anak bahaya lainnya. 

Menurut Alfons, data-data tersebut sangat berpotensi disalahgunakan seperti untuk membuat KTP palsu yang bisa digunakan untuk aksi kejahatan. Seperti membuka rekening palsu, melakukan permintaan pinjaman online, hingga penipuan lainnya.

Mencegah hal ini terjadi, Alfons pun memberikan saran yang lebih aman terkait sertifikat vaksin COVID-19, Bunda. Seperti apa?

BACA KELANJUTANNYA DI SINI

Simak syarat ibu hamil yang boleh menerima vaksin COVID-19 di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]



(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda