parenting

Virus Nipah Mewabah di India, Kenali Penyebab, Gejala & Cara Hentikan Penularannya

Nazla Syafira Muharram   |   HaiBunda

Selasa, 19 Sep 2023 21:50 WIB

Virus Nipah dikhawatirkan dapat jadi ancaman munculnya pandemi baru di dunia. Selain karena angka kematian yang tinggi, virus itu diketahui belum ada obatnya.
Ilustrasi virus Nipah mematikan di India/ Foto: Getty Images/Lauren DeCicca

Saat ini, India sedang menghadapi ancaman serius berupa wabah penyakit yang disebabkan oleh Virus Nipah (NiV). Virus Nipah yang seringkali dibandingkan dengan COVID-19 ini telah menjadi pusat perhatian dalam dunia medis. Hal ini karena tingkat kematian yang disebabkan oleh penyakit ini sangatlah tinggi dan memiliki kemampuan menular dengan sangat cepat. 

Pada dasarnya, Virus Nipah adalah salah satu jenis virus zoonotik yang biasanya menjangkiti hewan seperti, kelelawar dan babi. Namun, apabila virus tersebut terpapar kepada manusia, maka dampak yang diberikan sangatlah mematikan. Adapun gejala awal pada manusia yang terjangkit ialah flu, yang kemudian berkembang menjadi infeksi otak yang serius dan berujung pada meningitis atau ensefalitis. 

Alasan mengapa Virus Nipah ini seringkali dibandingkan dengan COVID-19 yaitu karena penularannya yang juga cepat, terjadi antara manusia ke manusia lain melalui kontak langsung atau melalui pernapasan. Tentunya, hal ini semakin meningkatkan penyebaran secara signifikan terutama pada wilayah yang padat penduduknya. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Meskipun Virus Nipah masih terbilang jauh dari tingkatan pandemi COVID-19, Bunda tetap harus bersikap waspada dan siap dalam upaya menghadapi tantangan penyakit menular ini. Dengan adanya kerjasama global, penelitian yang mendalam, dan kesiapan masyarakat dalam menghadapi penyakit ini, tentunya Virus Nipah akan bisa teratasi. 

Nah, lantas apa itu virus nipah? bagaimana penularannya? dan bagaimana cara mengatasinya? Berikut ini penjelasan mengenai virus nipah beserta cara mengatasinya yang dapat Bunda lakukan untuk Si Kecil dan keluarga dilansir dari laman National Library of Medicine dan berbagai sumber. Simak penjelasan selengkapnya yuk, Bunda.

Apa itu virus Nipah?

Melansir laman National Library of Medicine, Virus Nipah merupakan suatu penyakit demam akut yang dapat menyebabkan ensefalitis dan berakibat fatal. Virus ini termasuk ke dalam virus Paramyxovirus Zoonosis yang baru saja muncul dan endemik di Asia Tenggara serta Pasifik Barat. 

Virus Nipah pertama kali diidentifikasi pada tahun 1999 dalam peternakan babi di Malaysia dan Singapura. Sebagian besar kasusnya diakibatkan oleh para peternak yang berkontak langsung dengan babi ternaknya. Adapun sekitar 300 orang telah dikonfirmasi terinfeksi dan 100 orang lainnya meninggal dunia. 

Tak sampai di situ, pada tahun 2001, Virus Nipah kembali ditemukan di Bangladesh. Menurut WHO, sejak saat itu negara Bangladesh mengalami wabah tahunan yang terjadi di antara bulan Desember dan Mei. Virus Nipah tersebut diyakini berasal dari orang-orang Bangladesh yang mengonsumsi produk buah yang telah terkontaminasi dengan air seni atau air liur kelelawar. 

Fakta kasus virus Nipah di India, angka kematiannya disebut lebih tinggi dari COVID

Melansir laman World Health Organization (WHO), tingkat kematian kasus Virus Nipah diperkirakan telah mencapai 40-75 persen. Di daerah Siliguri, India pada tahun 2001 telah dikonfirmasi bahwa penularan Virus Nipah ini terjadi di lingkungan pelayanan kesehatan, di mana sebesar 75 persen kasus terjadi antara staf rumah sakit dan pengunjung. 

Bagaimana virus bisa menginfeksi manusia?

Berdasarkan wabah pertama yang diketahui terjadi di Malaysia dan Singapura, sebagian besar Virus Nipah dapat menginfeksi manusia disebabkan oleh kontak langsung dengan hewan babi yang sakit atau jaringannya yang telah terkontaminasi. Diperkirakan, penularan terjadi melalui paparan sekresi babi yang tidak terlindungi atau terjadi kontak tanpa pelindung. 

Sedangkan, di Bangladesh dan India Virus ini menginfeksi melalui produk buah yang telah terkontaminasi dengan air seni atau air liur kelelawar dan dikonsumsi oleh manusia. Selama wabah ini terjadi di Bangladesh dan India, Virus Nipah secara terus menerus menyebar secara langsung dari manusia ke manusia melalui kontak dekat dengan sekresi dan ekskresi manusia. 

Penyebab virus Nipah

Menurut WHO, kelelawar telah dianggap sebagai inang alami dari Virus Nipah. Kelelawar buah dari Kerala dinyatakan positif mengidap Virus Nipah pada wabah yang pertama terjadi di negara tersebut pada tahun 2018 dan menewaskan 21 dari 23 orang yang terinfeksi. 

Gejala awal NiV

Menurut WHO, beberapa orang yang terinfeksi Virus Nipah tidak menunjukkan gejala, sehingga dapat menghambat diagnosis. Namun, gejala awal apabila terjangkit penyakit ini muncul setelah 4 hingga 14 hari setelah terjadi paparan seperti, demam, sakit kepala, dan penyakit pernapasan (sakit tenggorokan, batuk, dan kesulitan bernapas). 

Cara mendiagnosis virus Nipah

Diagnosis Virus Nipah dapat dilakukan melalui riwayat klinis selama fase akut dan penyembuhan penyakit. Adapun tes yang paling utama akan dilakukan untuk mendiagnosis penyakit ini ialah reaksi rantai polimerase real-time (RT-PCR) dari cairan tubuh dan deteksi antibodi melalui enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA). Selain itu, tes lain yang digunakan yaitu, tes reaksi rantai polimerase (PCR) dan isolasi virus dengan kultur sel. 

Cara mengatasi infeksi virus Nipah

Hingga saat ini, vaksin khusus untuk pengobatan Virus Nipah masih dalam tahap perkembangan. Adapun perawatan untuk penyakit ini terbatas hanya pada perawatan suportif seperti, obat anti-kejang, pengobatan infeksi sekunder, dan ventilasi mekanis jika terjadi gagal napas. 

Cara terhindar dari penularan virus Nipah

Meskipun pengobatan untuk penyakit Virus Nipah ini masih dalam tahap penelitian dan pengembangan, terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghindari penularan Virus Nipah, sebagai berikut. 

  • Tidak melakukan kontak langsung dengan hewan babi atau kelelawar yang terinfeksi.
  • Mencuci tangan secara teratur.
  • Menghindari kontak fisik secara langsung dengan pasien yang terinfeksi.
  • Memperhatikan produk olahan buah yang akan dikonsumsi.
  • Bagi para turis yang berkunjung ke daerah endemis, hindari konsumsi getah kurma segar.  

Nah, Itulah penjelasan mengenai Virus Nipah yang dapat Bunda waspadi. Semoga setelah mengetahui penyebab, gejala, dan cara mengatasi penularan Virus Nipah ini Bunda bisa menjaga Si Kecil dan keluarga dari penyakit Virus Nipah. 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT