Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

9 Gejala Long COVID Pada Anak Menurut Ketua IDAI, Nyeri Otot dan Dada

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Minggu, 29 Aug 2021 11:20 WIB

Anak sakit
9 Gejala Long COVID Pada Anak Menurut Ketua IDAI/ Foto: iStock

Bunda pasti sudah tak asing dengan istilah Long COVID ya? Kondisi ini dapat dialami dialami seseorang yang sudah sembuh dari COVID-19.

Lalu apa sih Long COVID dan apa kondisi ini bisa dialami anak yang sudah pernah positif COVID-19 ya?

Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. Aman B. Pulungan, Sp.A(K), FAAP, FRCPI(Hon), menjelaskan bahwa Long COVID adalah gejala yang dapat dirasakan sampai hingga berbulan-bulan setelah seseorang dinyatakan sembuh dari COVID-19. Long COVID bisa terjadi pada siapa pun, termasuk anak-anak, Bunda.

"Setelah infeksi COVID-19, gejala masih dapat dirasakan sampai beberapa minggu hingga bulan setelah dinyatakan sembuh. Hal ini juga dapat terjadi pada anak-anak," tulis Aman Pulungan, dikutip dari Instagram @amanpulungan, Jumat (27/8/21).

Perkembangan Janin Usia 2 BulanFoto: Mia Kurnia Sari

Dalam unggahannya tersebut, Aman Pulungan juga menjelaskan tentang long COVID pada anak di negara Italia dan Inggris. Menurut data, 42,6 persen anak Italia yang terinfeksi COVID-19 dengan minimal satu gejala, akan memiliki gejala yang berlanjut hingga 120 hari.

Sedangkan di Inggris, 12,9 persen anak usia 2 sampai 11 tahun dan 14,5 persen anak usia 12 sampai 16 tahun masih merasakan gejala COVID-19 bahkan lima minggu setelah terinfeksi. Aman Pulungan menjelaskan bahwa hingga kini masih belum diketahui kenapa tidak semua anak bisa mengalami Long COVID ini, Bunda.

Adapun gejala Long COVID pada anak bisa beragam. Berikut 9 gejala Long COVID yang bisa dialami anak:

  1. Kelelahan
  2. Nyeri kepala
  3. Batuk
  4. Demam yang naik dan turun
  5. Nyeri otot
  6. Nyeri dada
  7. Kehilangan penciuman
  8. Kesulitan konsentrasi
  9. Gangguan pencernaan dan berbagai gejala lainnya.

Long COVID pada anak tidak bisa dicegah ketika dia sudah sembuh dari COVID-19. Namun, Long COVID hanya bisa dicegah dengan melindungi anak agar tidak tertular virus COVID-19.

"Long COVID hanya bisa dicegah dengan mencegah anak terinfeksi COVID-19," ujar Aman Pulungan.

"Lindungi anak kita dengan protokol kesehatan dan vaksinasi COVID-19 (untuk anak > 12 tahun)," sambungnya.

Long COVID memang bisa dialami siapa pun yang pernah terpapar COVID-19, Bunda. Lalu bagaimana penjelasan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengenai efek COVID-19 ini ya? Baca halaman berikutnya.

Simak juga kisah bayi 29 hari yang meninggal setelah tertular COVID-19, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

EFEK LONG COVID PADA PASIEN DENGAN GEJALA RINGAN

Anak sakit

9 Gejala Long COVID Pada Anak Menurut Ketua IDAI/ Foto: iStock

Mengutip laman Badan Kesehatan Dunia (WHO), disebutkan bahwa beberapa orang bisa mengalami gejala Long COVID setelah dinyatakan sembuh. Gejala ini dapat berlangsung selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan setelah sembuh.

Gejala Long COVID dipastikan tidak akan menularkan virus COVID-19 ke orang lain. Secara umum 'Long COVID' hanya istilah yang banyak digunakan orang. Namun sebenarnya tidak ada kesepakatan internasional yang mendefinisikan kondisi pasca COVID ini, Bunda.

Long COVID dapat dialami siapa pun, baik yang pernah terkena gejala ringan atau berat. Namun, beberapa pasien yang pernah mengalami komplikasi medis kemungkinan bisa mengalami efek Long COVID dalam waktu lama.

"Bahkan orang yang tidak pernah dirawat dan memiliki gejala ringan bisa terkena. Beberapa pasien dengan komplikasi medis mungkin mengalami efek lebih lama," tulis WHO dalam Update on Cliical long term effect of COVID-19.

Pada anak, vaksinasi adalah cara terbaik untuk menghindari tertular. Sebab, bila seudah terular dan sembuh, anak bisa saja mengalami Long COVID.


(ank/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda