HaiBunda

PARENTING

Kasus Corona Singapura Tembus Angka Tertinggi Sejak 2020, Sekolah Online Lagi

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Senin, 20 Sep 2021 14:10 WIB
ilustrasi bangku sekolah/ Foto: iStock
Jakarta -

Singapura tengah mengalami gelombang Corona. Menteri Kesehatan Ong Ye Kung mengatakan Singapura harus siap untuk melihat kasus harian COVID-19 bakal mencapai 1.000, Bunda. Ini karena jumlahnya berlipat ganda setiap pekan.

Ong Ye Kung mengatakan, pihaknya menduga bahwa kasus harian telah berlipat ganda tiap pekan, dari 100 menjadi 200, menjadi 400. Lalu dari 400 menjadi 800. Lalu, sekarang ini dalam siklus penggandaan keempat.

"Saya pikir mari bersiap untuk kemungkinan melewati angka 1.000 segera. Itu tidak terduga, itu adalah perilaku khas dari gelombang transmisi yang biasanya memuncak antara empat dan hingga delapan minggu, atau 30, 40, kadang-kadang 50 hari," ujarnya kepada wartawan, dikutip dari Channel News Asia.


Melihat laporan 935 kasus COVID-19 baru pada 17 September, tertinggi sejak April tahun lalu, Kementerian Pendidikan Singapura mengatakan SD Singapura akan beralih ke pembelajaran berbasis rumah selama 10 hari menjelang ujian nasional utama, Bunda.

Siswa sekolah dasar 1 hingga 5 akan pindah ke pembelajaran berbasis rumah dari 27 September hingga 6 Oktober.

Siswa sekolah dasar 6 akan mengambil cuti belajar selama beberapa hari dari 25 September sebelum mengikuti ujian nasional untuk meminimalkan risiko penularan berbasis sekolah dan mengurangi jumlah siswa yang ditempatkan di karantina.

"Dengan semakin dekatnya ujian tertulis PSLE (Primary School Leaving Examination), kami akan melakukan tindakan lebih lanjut untuk melindungi siswa yang belum memenuhi syarat secara medis untuk vaksinasi dan memberikan ketenangan pikiran yang lebih besar kepada orang tua dan siswa," kata Menteri Pendidikan Chan Chun Sing, dilansir Reuters.

Peningkatan kasus baru-baru ini terjadi setelah pelonggaran beberapa tindakan COVID-19 karena lebih dari 80 persen populasinya telah divaksinasi terhadap COVID-19. Namun, peningkatan kasus telah mendorong Singapura untuk menghentikan pembukaan sekolah kembali lebih lanjut.

Mengingat kondisi ini, Singapura pun kini sedang mempertimbangkan untuk memvaksinasi anak-anak di bawah 12 tahun pada awal 2022.

Sementara itu, Ong Ye Kung mengatakan bahwa gelombang Corona di Singapura beda dengan negara lain. Kenapa? Baca kelanjutannya di halaman berikut.

Simak juga video tentang WHO peringatkan varian MU, mutasi baru virus corona:



(aci/fir)
GELOMBANG CORONA DI SINGAPURA BEDA, KENAPA?

GELOMBANG CORONA DI SINGAPURA BEDA, KENAPA?

Halaman Selanjutnya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Harapan Almarhumah Mpok Alpa untuk Masa Depan Anak Kembarnya Semasa Hidup

Mom's Life Amira Salsabila

Mpok Alpa Meninggal Dunia, Tinggalkan 4 Anak Termasuk Sepasang Kembar

Mom's Life Annisa Karnesyia

Cerita Siti KDI soal Mertua Jadi Salah Satu Pemicu Cerai dengan Pria Turki

Mom's Life Amira Salsabila

Relate, Nikita Willy Juga Alami Mom Brain setelah Melahirkan sampai Sandal Beda Sebelah

Kehamilan Annisa Karnesyia

300 Nama Latin Aesthetic untuk Anak Perempuan dan Artinya yang Unik & Menarik

Nama Bayi Annisya Asri Diarta

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Harapan Almarhumah Mpok Alpa untuk Masa Depan Anak Kembarnya Semasa Hidup

Relate, Nikita Willy Juga Alami Mom Brain setelah Melahirkan sampai Sandal Beda Sebelah

300 Nama Latin Aesthetic untuk Anak Perempuan dan Artinya yang Unik & Menarik

Mpok Alpa Meninggal Dunia, Tinggalkan 4 Anak Termasuk Sepasang Kembar

5 Dampak pada Otak Anak jika Terjebak Macet, Bisa Merusak Konsentrasi Bun!

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK