Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Waspada Bun, Gangguan Sleep Apnea Bisa Sebabkan Masalah Perilaku pada Anak

Ummu Kultsum Roihaanah   |   HaiBunda

Senin, 01 Nov 2021 15:50 WIB

Bunda, tidak semua anak memiliki tidur yang berkualitas. Ada beberapa yang mengalami gangguan tidur, seperti sleep apnea. Apakah itu? Simak penjelasannya yuk.
IIustrasi anak tidur/ Foto: iStock

Jakarta - Waktu tidur merupakan salah satu kebutuhan penting bagi anak-anak maupun orang dewasa untuk mengistirahatkan tubuh dari berbagai aktivitas yang telah dilakukan seharian. 

Sayangnya, tidak semua anak memiliki waktu tidur yang benar-benar berkualitas lho Bunda. Salah satu penyebabnya yaitu adanya gangguan tidur. Salah satu gangguan tidur pada anak yang perlu Bunda waspadai yakni sleep apnea. 

Melansir dari Mayo Clinic, sleep apnea merupakan kondisi saat sebagian pernapasan Si Kecil atau secara keseluruhan tersumbat secara berulang kali selama tidur. 

Penyebab umum dari masalah pernapasan ini adalah terjadi pembesaran amandel dan kelenjar gondok, yang ditemukan di bagian atas tenggorokan. Penyebab lainnya yaitu termasuk obesitas, kelainan bentuk tengkorak dan wajah, serta ketidakmampuan otak untuk mengontrol pernapasan.

Anak-anak yang mendengkur atau mengalami sleep apnea lebih mungkin untuk mengalami adanya masalah perilaku daripada anak-anak yang bernapas normal saat tidur.

Banner Cara Atasi WC mampetBanner Cara Atasi WC mampet/ Foto: HaiBunda/Mia

Melansir dari Live Science, sebuah studi yang telah meneliti lebih dari 11.000 anak selama enam tahun menemukan saat tidur, anak-anak dengan masalah pernapasan 40 persen lebih mungkin mengalami adanya masalah perilaku, seperti hiperaktif dan agresif pada usia 7 tahun.

Masalah pernapasan yang dapat terjadi saat tidur antara lain sering mendengkur, napas dengan mulut terbuka, dan sleep apnea.

"Ini adalah bukti terkuat hingga saat ini bahwa mendengkur, pernapasan mulut, dan apnea dapat memiliki konsekuensi perilaku dan sosial-emosional yang serius bagi anak-anak," kata ketua peneliti Karen Bonuck, seorang ahli kedokteran keluarga di Albert Einstein College of Medicine di Yeshiva University di New York.

"Orang tua dan dokter anak sama-sama harus lebih memperhatikan gangguan pernapasan saat tidur pada anak kecil, mungkin sejak tahun pertama kehidupan," sambungnya.

Menurut American Academy of Otolaryngology Head dan Neck Surgery, sekitar 1 dari 10 anak mendengkur secara teratur, dan 2 hingga 4 persen mengalami sleep apnea. Masalah pernapasan paling sering terjadi pada anak-anak berusia antara 2 dan 6 tahun, tetapi juga dapat terjadi pada anak-anak yang lebih kecil.

Simak video tentang 2 cara membangunkan anak yang malas bangun pagi untuk berangkat sekolah di bawah ini ya.

[Gambas:Video Haibunda]




KENALI GEJALA SLEEP APNEA PADA ANAK

Ilustrasi anak tidur/ Foto: iStock

Ada perbedaan antara sleep apnea yang dialami oleh anak-anak dan yang dialami oleh orang dewasa. Orang dewasa yang mengalami sleep apnea biasanya mengalami rasa kantuk di siang hari. Sedangkan pada anak-anak, mereka lebih cenderung memiliki masalah perilaku. 

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai sleep apnea pada anak, Bunda terlebih dahulu perlu mengetahui apa saja gejalanya yang mungkin muncul pada anak.

Melansir Mayo Clinic, berikut beberapa gejala sleep apnea pada anak. Selama tidur, tanda dan gejala sleep apnea yaitu:

  1. Berhenti bernapas.
  2. Tidur gelisah.
  3. Mendengus, batuk, atau tersedak.
  4. Adanya gangguan pada pernapasan mulut.
  5. Keringat pada malam hari.
  6. Mengompol.

Pada siang hari, anak-anak dengan sleep apnea mungkin mengalami:

  1. Performa buruk di sekolah.
  2. Mengalami kesulitan memperhatikan.
  3. Memiliki masalah belajar.
  4. Memiliki masalah perilaku.
  5. Memiliki berat badan yang buruk.
  6. Menjadi hiperaktif.

Perlu diketahui ya Bunda, tidak semua bayi dan anak kecil yang mengalami sleep apnea selalu mendengkur. Dan untuk menghindari adanya diagnosa secara sepihak, jika Bunda sudah melihat beberapa gejala di atas terjadi pada Si Kecil, alangkah baiknya jika Bunda segara mendatangi dan menghubungi dokter ya. 


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda