
parenting
Kenali Gejala Tampek pada Anak Serta Cara Menanganinya
HaiBunda
Jumat, 22 Oct 2021 13:25 WIB


Perubahan cuaca membuat anak-anak rentan sakit, salah satunya tampek. Tampek dalam istilah medis dikenal dengan nama eksantema viral (viral exanthema).
Di kalangan para Bunda, biasanya sudah tidak asing dengan istilah tampek, yaitu penyakit yang secara medis ditandai dengan keluhan demam yang disertai dengan ruam merah pada kulit, dan lebih sering menyerang anak-anak. Apakah ini termasuk penyakit yang berbahaya? Simak ulasan selengkapnya yuk!
Beda tampek dengan campak?
Banyak Bunda yang kesulitan membedakan tampek (eksantema viral) dengan campak ketika muncul ruam kemerahan di tubuh Si Kecil. Memang, Bunda, manifestasi klinis berbagai penyakit eksantema viral banyak memiliki kesamaan satu dengan lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam hal ini, diagnosis dibuat secara klinis karena umumnya tidak memerlukan pemeriksaan penunjang definitif. Namun, dokter biasanya membutuhkan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang teliti dan menyeluruh.
Penyebab dan faktor risiko penyakit tampek
Eksantema viral pada anak umumnya disebabkan oleh beragam virus penyebab penyakit campak, seperti campak Jerman (rubella), atau roseola. Namun, pada umumnya, istilah tampek pada anak lebih sering dikaitkan dengan penyakit campak.
Sedangkan untuk faktor risiko terbesar adalah kontak langsung dengan anak yang sedang mengalami tampek. Untuk itu, Bunda disarankan memisahkan anak yang sehat dengan anak yang mengalami tampek. Misal nih, Bunda, adik mengalami tampek, maka Si Kakak sebaiknya tidak tidur dan bermain bersama adiknya.
Perlu Bunda ingat bahwa imunitas anak juga memegang peranan penting untuk mencegah tampek. Saat pertahanan tubuh anak baik, tidak akan menyebabkan gejala penyakit berat ketika virus masuk.
Imunitas sendiri ada yang bersifat alamiah, Bunda, yang pembentukannya sangat dipengaruhi oleh kualitas nutrisi serta istirahat anak sehari-hari. Selanjutnya, ada juga imunitas spesifik yang bisa didapat dari vaksinasi. Seperti misalnya, vaksin MR yang melindungi anak dari penyakit campak dan campak Jerman.
Penularan penyakit tampek yang perlu diwaspadai
Penularan tampek terjadi melalui kontak secara langsung dengan percik ludah ataupun lendir dari hidung, saat anak yang sakit bergejala pilek. Selain itu, penularan tampek juga bisa terjadi melalui udara saat anak berada di ruangan yang sama dengan anak lain yang mengalami tampek tersebut.
Gejala tampek pada anak
Gejala utama yang terjadi umumnya berupa demam yang naik turun selama beberapa hari. Pada kasus campak atau roseola, seringkali demamnya cukup tinggi sehingga dapat memicu terjadinya kejang demam. Sementara pada campak Jerman, biasanya demam yang terjadi tidak terlalu tinggi. Ruam kemerahan akan timbul menyertai demam pada kasus campak dan campak Jerman, sementara pada roseola, ruam justru muncul setelah demam turun.
Pada kasus campak, terutama jika menyerang anak yang belum mendapatkan vaksinasi, seringkali disertai dengan gejala batuk, pilek, mata merah, maupun diare. Kemungkinan terjadi komplikasi akibat campak berupa radang paru-paru atau radang telinga tengah juga lebih tinggi jika penyakit ini menyerang anak-anak yang belum mendapatkan vaksinasi lengkap sesuai jadwal.
Tatalaksana anak yang mengalami tampek
Pada prinsipnya tidak ada terapi spesifik atau antivirus tertentu untuk menyembuhkan penyakit tampek akibat campak, campak Jerman, maupun roseola. Hal tersebut karena sifat penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya.
Jadi, dalam mengatasi tampek anak secara umum, terapi yang diberikan bersifat suportif. Namun, Bunda dapat melakukan beberapa tindakan berikut saat anak terkena tampek:
- Saat anak demam, pemberian parasetamol atau ibuprofen dapat membantu menurunkan suhu tubuh dan meringankan sakit kepala.
- Selain itu Bunda juga bisa memberikan kompres hangat untuk membantu menurunkan demam.
- Jangan lupa juga untuk memenuhi asupan cairan yang adekuat, untuk mencegah dehidrasi.
- Memastikan Si Kecil menerima asupan nutrisi harian yang baik. Dalam hal ini, dibutuhkan ketelatenan orang tua untuk membujuk anak, karena pada umumnya anak yang sakit lebih sering menolak makanan atau minuman yang diberikan.
- Obat batuk, pilek, maupun probiotik dapat diberikan apabila terdapat gejala gangguan saluran napas atau diare pada anak. Pemberian antibiotik tidak diperlukan kecuali jika terdapat bukti kuat infeksi bakteri sekunder yang menyertai kondisi tampek ini.
Simak juga cara mencegah tampek hingga penangannya pada anak yang tertular di halaman selanjutnya!
Bunda perlu tahu nih, efek samping anak tidak divaksin dalam video di bawah ini:
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Mengenal Tampek pada Anak dan Bedanya dengan Campak, Penyebab Ruam hingga Gejalanya

Parenting
Waspada Kasus Campak Merebak Kembali, Sudahkah Anak-anak Divaksinasi?

Parenting
Ruam Kulit pada Anak: Jenis, Penyebab hingga Cara Mengatasinya

Parenting
Penyebab Diare pada Anak dan Penanganannya, Jangan Sembarangan Beri Obat

Parenting
Kenali 8 Gejala Flu pada Anak, Bedakan dengan Gejala Batuk-Pilek


7 Foto