PARENTING
3 Cerita Rakyat dari Jawa Timur yang Menarik Dibaca bersama Si Kecil
Nanie Wardhani | HaiBunda
Senin, 01 Nov 2021 19:05 WIBJakarta - Ada banyak sekali jenis kisah yang bisa dijadikan cerita pengantar tidur untuk Si Kecil, ya Bunda. Ada dongeng, fabel, cerpen, dan cerita rakyat.
Tahukah Bunda apa yang dimaksud dengan cerita rakyat? Cerita rakyat adalah bentuk penuturan cerita yang pada dasarnya tersebar secara lisan, diwariskan turun-temurun di kalangan masyarakat pendukungnya secara tradisional.
Untuk Bunda yang lagi penasaran banget nih ingin tahu cerita rakyat yang menarik untuk diceritakan kepada Si Kecil, kali ini kita akan membahas cerita-cerita rakyat dari Jawa Timur. Yuk Bunda! Simak beberapa kisah singkatnya berikut ini.
1. Asal-usul Banyuwangi
Kisah ini dikutip dari buku Antalogi Cerita Rakyat Jawa Timur terbitan Balai Bahasa Surabaya. Pada zaman dahulu, di ujung timur Pulau Jawa ada sebuah kerajaan besar bernama Blambangan.
Kerajaan ini diperintah oleh Raja Silahadikrama yang mempunyai watak tamak dan rakus kepada harta juga perempuan. Setiap melihat perempuan cantik ia ingin memilikinya tanpa mempedulikan statusnya; masih sendiri atau sudah bersuami.
Sang Raja memiliki patih bernama Patih Sidapeksa yang mempunyai istri cantik jelita bernama Sri Tanjung. Akhirnya Raja berniat menyingkirkan patihnya secara halus demi merebut istri Sang Patih dengan cara menyusun perintah tipuan kepadanya untuk mencari tumbal di Alas Purwo yang seram berupa emas sak gelung dan gumbala telugu plengkung ‘sebongkah emas sebesar konde wanita dan tiga buah mahkota’.
Singkat cerita, Sang Patih mematuhi perintah Sang Raja dan pergi ke Alas Purwo walaupun istrinya, Sri Tanjung, tidak mengizinkan karena khawatir suaminya tidak akan selamat.
Saat Sang Patih pergi, Raja berusaha menggoda Sri Tanjung dengan berbagai cara namun tetap tidak berhasil. Raja sangat kesal dan kecewa pada kesetiaan dan keteguhan hati istri patihnya ini. Kekecewaan itu bertambah saat patihnya berhasil membawa tumbal yang disebutkan dengan kondisi selamat.
Tapi Sang Raja yang licik kembali membuat fitnah Sri Tanjung berselingkuh dengan laki-laki lain selama patihnya mengemban tugas. Akhirnya Patih Sidapeksa marah besar kepada istrinya dan menginginkan bukti jika memang istrinya tidak selingkuh.
Sang istri mengajaknya ke sebuah telaga kecil. Sri Tanjung berkata, jika memang ia bersalah, telaga ini akan berbau busuk. Tetapi jika ia benar dan masih suci, saat Sri Tanjung menceburkan diri, telaga ini akan menjadi wangi.
Akhirnya setelah Sri Tanjung menceburkan diri, muncullah aroma harum dari telaga. Tapi istri patih itu telah menghilang selamanya dan membuat Sang Patih merasa sedih dan menyesal atas tuduhannya kepada istrinya sendiri dan berucap, “Kelak jika sudah ramai, tempat ini akan dinamai Banyuwangi,” sebagai tanda bahwa istrinya adalah perempuan suci.
Demikian satu contoh cerita rakyat dari Jawa Timur, Bunda. Untuk cerita lainnya bisa dicek di halaman berikutnya ya.
Simak juga video tentang mendongeng jadi trik mudah agar anak mau makan di bawah ini ya.
(pri/pri)

CERITA RAKYAT DARI JAWA TIMUR