Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Vaksinasi Anak 6-11 Tahun Dimulai Tahun 2022, Ini Penjelasan Kemenkes

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Kamis, 11 Nov 2021 14:53 WIB

Little girl receiving coronavirus vaccine at doctor's office
Vaksinasi anak/ Foto: Getty Images/iStockphoto/doble-d

Kabar baik untuk para orang tua, Bunda. Vaksinasi anak usia 6-11 tahun akan dimulai di tahun 2022. Seperti diketahui, saat ini pemerintah bergerak cepat mempersiapkan perluasan program vaksin COVID-19 setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan izin penggunaan darurat vaksin untuk anak-anak usia 6-11 tahun.

Dalam keterangan resmi dari Kementerian Kesehatan, rencananya, vaksinasi anak di Indonesia dimulai pada 2022 di Kabupaten/Kota yang telah mencapai target dosis 1 lebih dari 70 persen total sasaran dan lebih dari 60 persen populasi lanjut usia (lansia).

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, untuk vaksinasi anak yang direncanakan pada 2022 diperlukan pengadaan baru untuk memenuhi kebutuhan 58,7 juta total dosis vaksin, Bunda.

"Kita sudah persiapkan (vaksinasi anak) di anggaran tahun depan (2022) karena ada 26,4 juta anak usia 6-11 tahun sehingga dibutuhkan 58,7 juta dosis karena dua kali suntikan," kata Menkes saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IX DPR di Gedung DPR RI, Jakarta (8/11/2021).

Menkes menambahkan, bercermin dari negara lain yang sudah melakukan vaksinasi pada anak berusia di bawah 12 tahun, dilakukan saat cakupan vaksinasi lengkap di negara tersebut sudah mencapai sekitar 60 persen.

Seperti Uni Emirat Arab yang melakukan vaksinasi anak dengan vaksin Sinopharm setelah cakupan vaksinasi lengkap di negaranya mencapai 70,5 persen. Begitu juga dengan Chile yang gencar melakukan vaksinasi anak dengan Sinovac setelah 71,8 persen populasinya divaksinasi lengkap.

Sementara, Kamboja melakukan vaksinasi anak saat cakupan vaksinasi lengkapnya sudah mencapai 60 persen dan China di angka 70,8 persen.

Sejauh ini ada 3 jenis vaksin yang telah mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use of authorization (EUA) di luar negeri yaitu Sinovac, Sinopharm dan Pfizer dengan kondisi dan pengemasan yang berbeda dari setiap jenisnya, Bunda.

Selain mempersiapkan anggaran, saat ini Kemenkes sebagai otoritas pembuat kebijakan terus melakukan mapping berbagai persiapan vaksinasi anak, antara lain, ketersediaan stok vaksin, data anak, dan menjalin koordinasi dengan pemangku kebijakan terkait.

Dalam pelaksanaannya nanti, Kemenkes akan bekerja sama dengan pihak sekolah dan fasilitas Kesehatan, Bunda.

Soal vaksinasi anak, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyatakan dukungan penuh. Baca kelanjutannya di halaman berikut.

Simak juga daftar kegiatan yang mewajibkan Bunda perlihatkan sertifikat vaksin:

[Gambas:Video Haibunda]




IDAI SIAP BANTU SUKSESKAN VAKSINASI ANAK 6-11 TAHUN

Little girl receiving coronavirus vaccine at doctor's office

Vaksinasi anak/ Foto: Getty Images/iStockphoto/doble-d

Ketika BPOM akhirnya mengeluarkan izin penggunaan vaksin Sinovac untuk anak 6-11 tahun, Ketua IDAI Piprim Basarah Yanuarso mengatakan bahwa IDAI sangat menyambut baik, Bunda.

"Dan IDAI yang memiliki anggota 4.600 sekian dokter anak. Kami siap membantu menyukseskan program vaksinasi COVID ini untuk anak-anak 6-11 tahun. Sebagaimana sebelumnya untuk remaja juga kami juga membantu untuk menyukseskannya," ucap Piprim.

Mewakili IDAI, Piprim memberi pesan pada orang tua terkait berita anak 6-11 tahun diperbolehkan vaksin.

"Pesan dari IDAI, untuk semua orang tua ya. Silahkan jangan ragu-ragu untuk membawa putra-putrinya melakukan vaksinasi COVID-19 ini," ujar Piprim.

Sekali lagi, ini menjadi program pemerintah juga karena anak-anak itu selain bisa tertular, juga bisa menularkan. Anak-anak ini, menurut Piprim, banyak yang jadi OTG, Bunda.

"Anak tidak ketahuan mengidap COVID-19, kemudian menularkan ke mana-mana, terutama jika menularkan kepada kakek neneknya atau kepada orang tuanya dengan komorbid. Tentu, ini bisa menjadi sangat fatal akibatnya," ujar Piprim.

"Mari kita sambut, berita gembira ini dengan melakukan vaksinasi kepada anak-anak kita, kepada cucu-cucu kita agar mereka hidup sehat dan pandemi ini bisa segera reda," katanya.


(aci)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda