Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

BPOM Izinkan Vaksin Sinovac untuk Anak 6-11 Tahun, IDAI: Orang Tua Jangan Ragu

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Senin, 01 Nov 2021 20:22 WIB

Little girl receiving coronavirus vaccine at doctor's office
Anak vaksin/ Foto: Getty Images/iStockphoto/doble-d

Kabar baik untuk Bunda yang memiliki anak 6-11 tahun. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akhirnya menerbitkan izin vaksin COVID-19 untuk anak usia 6-11 tahun, Bunda. Hal ini disampaikan langsung lewat konferensi pers oleh Dr. Ir. Penny K. Lukito, MCP.

"Alhamdulillah, kami dapat menyampaikan pengumuman untuk telah diterbitkannya izin vaksin COVID-19 dari vaksin Sinovac, Coronavac, dan vaksin COVID-19 dari Biopharma untuk anak 6-11 tahun," kata Penny di Konferensi Pers Persetujuan Penggunaan Vaksin Sinovac pada Anak, dilansir kanal YouTube resmi BPOM RI, Senin (1/11/2021).

Menurut Penny, ini menyusul pada izin penggunaan sebelumnya yaitu 12-17 tahun. Jadi sekarang, penggunaan vaksin Sinovac bisa digunakan untuk vaksinasi anak untuk usia 6-11 tahun.

"Saya kira ini suatu berita yang menggembirakan ya karena kami yakin sekali bahwa vaksinasi anak sangat menjadi suatu yang terjun sekarang apalagi pembelajaran pengajaran tatap muka sudah dimulai," ungkapnya.

Banner Pasutri Pekalongan

Di kesempatan yang sama, Ketua IDAI Piprim Basarah Yanuarso mengatakan bahwa IDAI sangat menyambut baik dengan adanya izin untuk vaksinasi pada usia 6-11 tahun ini.

"Dan IDAI yang memiliki anggota 4.600 sekian dokter anak. Kami siap membantu menyukseskan program vaksinasi COVID ini untuk anak-anak 6-11 tahun. Sebagaimana sebelumnya untuk remaja juga kami juga membantu untuk menyukseskannya," ucap Piprim.

Mewakili IDAI, Piprim memberi pesan pada orang tua terkait berita anak 6-11 tahun diperbolehkan vaksin. Baca pesannya di halaman berikut.

[Gambas:Video Haibunda]




PESAN IDAI

Little girl receiving coronavirus vaccine at doctor's office

Anak vaksin/ Foto: Getty Images/iStockphoto/doble-d

Mewakili IDAI, Piprim memberi pesan pada orang tua terkait berita anak 6-11 tahun diperbolehkan vaksin.

"Pesan dari IDAI, untuk semua orang tua ya. Silahkan jangan ragu-ragu untuk membawa putra-putrinya melakukan vaksinasi COVID-19 ini," ujar Piprim.

Sekali lagi, ini menjadi program pemerintah juga karena anak-anak itu selain bisa tertular, juga bisa menularkan. Anak-anak ini, menurut Piprim, banyak yang jadi OTG, Bunda.

"Anak tidak ketahuan mengidap COVID-19, kemudian menularkan ke mana-mana, terutama jika menularkan kepada kakek neneknya atau kepada orang tuanya dengan komorbid. Tentu, ini bisa menjadi sangat fatal akibatnya," ujar Piprim.

"Mari kita sambut, berita gembira ini dengan melakukan vaksinasi kepada anak-anak kita, kepada cucu-cucu kita agar mereka hidup sehat dan pandemi ini bisa segera reda," katanya.

Sementara itu, Prof.Dr.dr.Aman Bhakti Pulungan, Sp.A(K) mengatakan bahwa ini merupakan terobosan baru. President of Asia Pacific Pediatric Association (APPA) dan Executive Director of International Pediatric Association (IPA) itu juga menyampaikan tiga manfaat penting yang didapat dari pelaksanaan vaksinasi anak.

3 MANFAAT PENTING JIKA ANAK VAKSIN

Vaccine, Vaccination Hepatitis B virus for child baby. Doctors vaccinate the thighs of children

ilustrasi anak vaksin/ Foto: Getty Images/iStockphoto/comzeal

Selaku President of Asia Pacific Pediatric Association (APPA) dan Executive Director of International Pediatric Association (IPA), Prof.Dr.dr.Aman Bhakti Pulungan, Sp.A(K) mengatakan bahwa vaksinasi COVID-19 untuk anak 6-11 tahun merupakan terobosan baru.

"Saya rasa ini terobosan baru, terima kasih pada Badan POM. Ini alhamdulillah, tapi aduh saya mohon media betul-betul mengawal ini dan memang harus ini kita lakukan," ujarnya.

"Ini mengingat sekolah tatap muka tidak bisa ditunda lagi dan data yang ada, sekitar 50 persen keluarga, belum mau tatap muka."

Kata Aman, ada tiga manfaat yang didapat jika ini bisa segera kita lakukan. Yang pertama, tentu developmental index anak kita yang tadinya turun akan meningkat.

"Yang kedua, 66 persen, anak-anak tinggal dengan kakek neneknya. Bisa jadi terpapar. Jadi kita tidak hanya melindungi lansia tapi juga anak-anak," ucapnya.

Kemudian ketiga, dari segi ekonomi, Aman mengatakan bahwa orang tua dan kakek-nenek tidak akan pergi ke pusat perbelanjaan jika meninggalkan anak-anak di rumah. Akan ada rasa percaya diri ketika anak-anak sudah divaksin dan dibawa ke pusat perbelanjaan. Tentu, hal tersebut juga secara tidak langsung mendongkrak perekonomian.


(aci/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda