parenting

5 Tips Memahami Perkembangan Emosional Anak

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Kamis, 16 Jul 2020 12:53 WIB

Jakarta -

Memahami emosi anak itu memang sulit ya, Bunda. Hal ini akan semakin rumit saat anak memasuki usia 4 tahun.

Menurut psikoterapis Amy Morin, LCSW, sejak usia 4 tahun, anak belum mengerti alasan orang tua melarangnya melakukan sesuatu. Itulah pentingnya Bunda mengajari anak mengerti emosinya sedini mungkin.

"Mengajari anak tentang emosinya akan membantu dia menjadi kuat secara mental," kata Morin, dikutip dari Very Well Family.


"Anak-anak yang memahami emosi mereka, akan memiliki keterampilan mengatasi stres dan menghadapinya. Mereka akan yakin dapat menangani apa pun yang ada dalam hidupnya," sambungnya.

Meski begitu, penting juga bagi orang tua memahami perkembangan emosi anaknya. Melansir dari Mom Junction, beberapa pengetahuan dasar tentang perkembangan emosi dapat membantu orang tua berkontribusi terhadap pertumbuhan anak.

Memahami perkembangan emosional si kecil lebih dari sekadar memberikan kenyamanan. Berikut 5 tips dasar memahaminya:

1. Observasi

Salah satu cara paling sederhana, namun efektif adalah mengamati dengan cermat. Tunjukkan minat kita pada apa yang dilakukan atau dikatakan anak.

"Amati tindakan, ekspresi, dan temperamen mereka. Ingatlah bahwa setiap anak unik," ujar dokter anak Claudia M Gold, MD.

Setiap anak akan berbeda dari saudara atau teman-temannya. Bunda bisa ajukan beberapa pertanyaan kepada diri sendiri untuk dapat membantu memahami psikologi sang buah hati.

2. Menghabiskan waktu berkualitas bersama anak

Jika orang tua ingin memahami anak-anaknya, maka perlu menyediakan waktu untuk mereka. Mulai pembicaraan tentang kehidupan di sekolah atau di rumah. Selain itu, bahas soal musik atau acara kesukaan mereka.

"Waktu berkualitas tidak selalu berarti berbicara atau melakukan sesuatu bersama. Terkadang bisa duduk bersama, diam, dan mengamati mereka dapat menjadi pengalaman baru," ucap Gold.

Loving worried mom psychologist consoling counseling talking to upset little child girl showing care give love support, single parent mother comforting sad small sullen kid daughter feeling offendedIbu dan anak/ Foto: iStock

3. Lebih mengenal lingkungan anak

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa perilaku dan sikap anak dibentuk secara signifikan oleh lingkungan di mana mereka dibesarkan. Lingkungan rumah dapat memengaruhi perkembangan otak anak, Bunda. Pada akhirnya, dapat memengaruhi perkembangan bahasa dan keterampilan kognitifnya.

Perilaku anak juga bisa dipengaruhi oleh orang-orang yang ada di sekitar mereka dan kualitas interaksi. Luangkan waktu Bunda untuk menilai lingkungan di rumah dan di sekolah anak.

4. Memiliki pengetahuan dasar tentang perkembangan otak

Beberapa peneliti perkembangan anak menyebut orang tua sebagai 'neuro-arsitek', Bunda. Ketika anak-anak berinteraksi dengan orang lain yang fokus pada mereka, ini akan membantu koneksi antara sel-sel otak untuk tumbuh.

Otak dibentuk oleh pengalaman-pengalaman yang dimiliki anak, dan ini akan memengaruhi bagaimana mereka merespons situasi. Bunda dapat membantu anak membangun fondasi kuat untuk kehidupan sosial dan emosional yang sehat, memungkinkan mereka menangani situasi sulit, dengan pemahaman dasar tentang fungsi otak.

5. Jadi pendengar yang baik

Mendengarkan itu penting ketika orang tua berbicara dengan anaknya. Bunda dapat memulai percakapan untuk membuat si kecil bicara, tetapi kemudian berusaha mendengarkan apa yang ingin mereka katakan.

"Anak-anak mungkin tidak dapat mengekspresikan diri dengan jelas. Itulah sebabnya penting untuk memperhatikan kata-kata dan isyarat non-verbal yang mereka gunakan," kata Gold.

Saat mendengarkan, Bunda bisa fokus pada:

- Nada, yaitu cara mereka menekankan kata atau frasa.
- Ekspresi, yaitu untuk memberitahu kita bagaimana perasaan mereka. Cobalah untuk mengukur emosi anak ketika berbicara tentang sesuatu untuk dipahami jika mereka menyukainya, takut atau stres karenanya.
- Bahasa tubuh, yaitu dengan mengamati kontak mata, bagaimana anak menggunakan tangan dan, bentuk posturnya.

Simak juga manfaat anak bermain puzzle, di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(ank/kuy)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT