HaiBunda

PARENTING

PTM Dilaksanakan 100% Saat Omicron Meningkat di Jakarta, Berikut Perlu Ortu Lakukan

Annisa Afani   |   HaiBunda

Rabu, 05 Jan 2022 18:15 WIB
Ilustrasi PTM/Foto: Getty Images/iStockphoto/Userba011d64_201
Jakarta -

Saat ini status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di DKI Jakarta kembali naik, Bunda. Status tersebut berubah ke level 2 dan berlaku sejak 4-17 Januari 2022.

Kasus COVID-19 varian Omicron pun terus mengalami peningkatan. Di sisi lain, siswa dikenakan kewajiban mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) kapasitas 100 persen.

Menurut data terbaru hingga Senin (3/1/2022), kasus Omicron yang ditemukan di Jakarta sudah menyentuh angka 162 orang. Hal ini juga diakui oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria.


"Jadi memang seperti kita ketahui belakangan ini Omicron semakin meningkat. Di Jakarta sendiri kasusnya sudah 162 orang," kata Riza, dikutip dari detikcom pada Rabu (5/1/2022).

Sementara itu, menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), data kasus Omicron secara nasional sudah mencapai 254 pasien usai bertambah 94 kasus baru kemarin (4/1/2022). Dengan rincian, sebanyak 239 kasus dari pelaku perjalanan internasional dan 15 kasus transmisi lokal.

Bersamaan dengan ini, pembelajaran tatap muka (PTM) berlaku dengan kapasitas 100 persen. Kondisi ini tentu membuat sejumlah orang tua kebingungan untuk mengambil langkah yang paling tepat.

Lantas, apa yang harus dilakukan orang tua?

Selaku Humas Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta, Taga Radja Gah menjelaskan langkah yang dapat diambil oleh orang tua. Menurut penuturannya, orang tua diberi kesempatan untuk mengomunikasikan kekhawatirannya kepada pihak sekolah. Nantinya keluhan tersebut akan direspon dan diharapkan ada solusi yang tepat.

"Pada kenyataannya, jika ada masyarakat yang belum memberikan izin atau masih khawatir terhadap anak-anaknya, silakan komunikasikan kepada pihak sekolah," tutur Taga.

Taga juga menjamin pihak sekolah dapat memberikan pelayanan e-learning bagi siswa tersebut. Untuk e-learning yang dimaksud di sini, kata Taga, tidak hanya soal Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) melainkan pelayanan pembelajaran serba daring yang disiapkan sekolah.

"E-learning ini bukan hanya PJJ ya. Tapi kegiatan mandiri di rumah, lalu penyampaian tugas melalui email, WhatsApp, dan media pembelajaran yang telah dibuat teman-teman guru atau pihak lain," papar dia.

"Artinya, secara hybrid ini (ada) dukungan (sekolah) terhadap sarana prasana untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Ketika anak belajar di kelas sama (dengan) ketika anak belajar di rumah," lanjut dia lagi.

Meskipun demikian, Taga tetap menegaskan bahwa hal ini bukan berarti pihak orang tua bisa memilih untuk pembelajaran jarak jauh (PJJ). Imbauan untuk melaksanakan PTM terbatas masih menjadi kewajiban bagi seluruh siswa.

"Jangan sampai dibalik, 'Oh bisa milih PJJ dong,' Tidak demikian, harapannya semua diikuti oleh anak-anak. Namun, kalau ada masalah yang masih belum percaya atau masih khawatir, kita akan apresiasi untuk hal itu," ungkap Taga.

Selain itu, Taga juga menambahkan, pemberlakuan PTM terbatas dengan kapasitas 100 persen di Jakarta ini bukan sebuah keputusan yang dibuat dengan terburu-buru. Melainkan, dengan pertimbangan matang sekaligus sebagai respon cepat dari SKB 4 Menteri.

Kata Taga, harapannya siswa sekolah tidak akan terlalu lama mengalami learning loss. Penerapan PTM 100 persen adalah langkah reaksi cepat menghadapi aturan yang dibuat pemerintah untuk pendidikan.

"Kita merespon cepat apa yang ada di SKB 4 Menteri. Karena banyak sekali harapan para dewan guru, dari orang tua yang sudah lama ingin sekali PTM agar loss learning tidak terlalu lama dialami oleh anak-anak kita," ujarnya.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI. 

Bunda, simak juga rekomendasi IDAI terkait PTM terbatas yang telah izinkan 100 persen siswa dalam video berikut:



(AFN/som)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Ini Alasan Kenapa Bunda Tak Boleh Paksa Si Kecil Memeluk Saudaranya

Parenting Ajeng Pratiwi & Randu Gede

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

Parenting Nadhifa Fitrina

Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya

Parenting ZAHARA ARRAHMA

Kenali Ciri Stadium Awal Kanker Payudara dari Kulit Tubuh, Termasuk Tampak seperti Jeruk

Menyusui Amrikh Palupi

Seberapa Besar Peluang Hamil Anak Kembar dari 1 Embrio Melalui IVF? Simak Kata Ahli

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Cerita Perempuan 30 Th Alami Kanker Serviks Stadium Akhir, Ini Gejala yang Dialami

Berobat Pakai Asuransi Bayar 10% Ditunda, Ini Penjelasan OJK

Arti Nama Axel dan 30 Rangkaiannya untuk Anak Laki-laki, Modern & Damai Maknanya

Ini Alasan Kenapa Bunda Tak Boleh Paksa Si Kecil Memeluk Saudaranya

Khayru Putra Gunawan Sudrajat Kerap Dibully saat Kecil, Kini Sudah Kuliah di Australia

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK