parenting

Kenali Macam-macam Alergi pada Bayi, Gejala, hingga Bedanya dengan Pilek

Nanie Wardhani   |   HaiBunda

Jumat, 28 Jan 2022 16:33 WIB

Menyusui adalah satu kewajiban bagi Bunda yang baru saja melahirkan. Perasaan ingin selalu berada di dekat Si Kecil, memberikan semua apa yang kita punya, dan tentunya memberi ASI eksklusif dengan lancar adalah keinginan semua bunda di dunia. 

Tapi itu mulai berubah, ketika Bunda melihat perubahan pada Si Kecil. Ia mulai terserang alergi ASI yang mungkin banyak dialami oleh bayi lainnya. Lalu Bunda teringat, mungkin Bunda memiliki alergi atau pantangan terhadap makanan tertentu, yang bisa menyebabkan Bunda alergi.

Macam-macam alergi pada bayi

Tidak hanya orang dewasa, anak-anak, dan remaja, bayi juga dapat memiliki alergi. Terutama terkait apa yang mereka makan, apa yang mereka sentuh, juga berbagai partikel atau bakteri yang masuk ke dalam sistem pernapasan Si Kecil, baik di rumah maupun luar rumah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Setidaknya ada tiga spesifikasi alergi yang dapat menyerang bayi. Ketiga hal itu adalah.

1. Makanan dan obat

Alergi karena makanan dan obat biasanya dapat langsung terlihat gejala dan ciri-cirinya setelah Si Kecil memakan atau meminum obat yang diberikan. Efek yang diberikan bisa sangat ringan, atau bahkan mengancam jiwa.

Bunda bisa mengenali apakah Si Kecil alergi pada makanan dengan memahami ciri-ciri seperti yang dikutip dari Happy Family, sebagai berikut.

  • Eksim, atau kulit bayi yang tiba-tiba muncul ruam, bersisik, dan merah
  • Tinja berdarah tanpa ada tanda karena penyakit lain
  • Gatal-gatal
  • Masalah pernapasan, seperti hidung tersumbat
  • Pembengkakan pada bagian tubuh seperti lidah, bibir, atau wajah
  • Tenggorokan sesak
  • Kulit pucat
  • Muntah
  • Diare

Jika Bunda melihat ciri-ciri ini, atau satu saja dari gejala ini, maka ada baiknya Bunda langsung menghubungi dokter segera. Walaupun Bunda dapat mengatur pola makan dan memilih apa yang Bunda makan termasuk yang membuat Si Kecil alergi, ada beberapa kasus di mana mungkin formula hipoalergenik dibutuhkan.

Ilustrasi ibu menyusui atau menggendong bayiIlustrasi macam-macam alergi pada bayi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/damircudic

2. Lingkungan sekitar

Alergi yang disebabkan karena lingkungan sekitar biasanya berupa sesuatu yang menyentuh kulit Si Kecil. Misalnya seperti detergen pada pakaian, atau hal yang bisa dihirup seperti debu.

Walau jenis alergi ini sangat jarang terjadi, alergi yang disebabkan karena lingkungan sekitar karena debu, hewan peliharaan, jamur, serbuk sari, sengatan serangga, dan hal-hal lain di lingkungan sekitar yang dapat memicu gejala.

Gejala alergi dapat menyerang kepala dan dada. Seperti yang dikutip dari Healthline.

  • Bersin-bersin
  • Mata merah dan gatal
  • Batuk dan sesak dada
  • Pilek

Selain itu, jika Si Kecil mulai terlihat ada ruam karena gatal-gatal hingga adanya bentol setelah terpapar sampo, sabun atau detergen, ada baiknya Bunda menghindari barang-barang tersebut.

3. Musiman

Masalah alergi yang dikarenakan musiman biasanya terjadi pada waktu tertentu atau pada lokasi tertentu. Contohnya, seperti berasal dari pohon atau tanaman dan alergen nabati.

Gejala alergi musiman hampir mirip seperti gejala lingkungan. Namun, gejala utama yang biasanya terjadi saat alergi musiman terjadi adalah.

  • Mata berair
  • Disertai batuk dan pilek

Namun Bunda tidak perlu khawatir. Ciri utama alergi musiman adalah gejala di atas hanya terjadi sekali dalam satu rentang waktu yang panjang atau setahun. Jika iya seperti itu, maka kemungkinan besar Si Kecil hanya mengalami alergi musiman.

Membedakan pilek atau alergi

Terkadang mungkin Bunda bingung, apakah Si Kecil hanya pilek, atau justru sedang mengalami alergi karena beberapa hal. Sebagai orang tua, Bunda pasti sangat khawatir melihatnya.

Salah satu cara untuk membedakan apakah Si Kecil pilek atau alergi, Bunda bisa melihat waktu dan frekuensi gejala yang Si Kecil rasakan. Pilek sangat umum terjadi, sementara itu gejala alergi hanya terjadi karena penyebab-penyebab tertentu.

Pilek dapat berlangsung antara satu hingga dua minggu, lalu kondisi akan membaik hingga pilek menyerang lagi. Sementara gejala alergi bisa bertahan lebih lama. Selain itu, alergi bisa saja tidak disertai dengan demam, tapi demam bisa saja disertai dengan pilek.

Jika Bunda meragukan dan khawatir dengan kondisi Si Kecil ini, ada baiknya Bunda memeriksakan Si Kecil ke dokter sesegera mungkin.

Semoga bermanfaat ya, Bunda.

 

[Gambas:Video Haibunda]



 

(som/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT