HaiBunda

PARENTING

Cara Membuat Anak Cepat Bicara: Baiknya Ajak Ngobrol atau Membaca Buku?

Zika Zakiya   |   HaiBunda

Minggu, 30 Jan 2022 18:40 WIB
Ilustrasi cara membuat anak cepat bicara/Foto: Getty Images/iStockphoto/zhanghaoran521
Jakarta -

Cara membuat anak cepat bicara tidak semudah membalikkan telapak tangan, Bun. Harus ada stimulasi yang Bunda berikan untuk memicu otaknya menyerap dan mengulangi perkataan yang ada.

Selain itu jangan pula percaya mitos bahwa anak gagal cepat bicara karena tubuh anak yang pendek (stunting) akibat kekurangan gizi. Dikatakan Dokter Spesialis Anak dr. Meta Hanindita, Sp.A(K), belum tentu speech delay atau keterlambatan bicara berhubungan langsung dengan stunting.

"Apakah stunting berhubungan dengan speech delay? Itu belum tentu karena penyebab speech delay itu banyak sekali. Tapi paling sering karena kurang stimulasi, bukan karena stunting atau kekurangan nutrisi," ungkap Meta dalam HaiBunda Live (IG Live) beberapa waktu lalu.


Foto: Mia Kurnia Sari

Stimulasi yang dimaksud bisa dalam wujud lisan, gambar, dan tulisan. Nah, jika ditanya mana yang akan membuat anak cepat bicara karena memiliki banyak pembendaharaan kata, maka jawabnya adalah perpaduan lisan dan tulisan.

Dikutip dari buku The Red-Aloud Handbook, Membacakan Buku dengan Nyaring Melejitkan Kecerdasan Anak karya Jim Trelease, kalimat lisan dalam percakapan antara Bunda dengan anak berlangsung dalam kalimat sederhana. Selain itu rata-rata percakapan terdiri dari lima ribu kata per harinya. Kemudian ada tambahan lima ribu kata lagi yang tidak terlalu sering kita gunakan dalam percakapan. Sehingga total ada 10 ribu kata yang disebut sebagai Leksikon Umum.

Nah, jika Bunda dan Si Kecil tidak sering menggunakan kata-kata ini, di mana bisa menemukan mereka? Ternyata ada di dalam teks cetak, Bun.

Grafik dari Hayes dan Ahrens, Journal of Child Languange, menunjukkan ketika Bunda membacakan buku (teks cetak) kepada anak, Bunda akan memperkenalkan pada mereka kata-kata yang jarang digunakan. Ini akan sangat membantu ketika waktu sekolah atau saat pembelajaran formal tiba.

Perlu Bunda ketahui bahwa kita, orang dewasa, rata-rata menggunakan sembilan kata yang jarang digunakan per seribu kata ketika berbincang dengan anak usia tiga tahun. Jumlah ini ada tiga kali lebih banyak di dalam buku anak-anak, bahkan tujuh kali di dalam koran.

Maka itu adalah berbahaya jika Bunda hanya mengandalkan TV dan video dari gadget untuk memicu anak bicara. Pasalnya dalam dua perangkat itu tidak ada stimulasi bicara menggerakkan mulut dan contoh kata dalam bentuk tertulis.

"Anak-anak yang sering menonton TV, mendengarkan sedikit kata, dan jarang menemukan teks cetak di rumah (berisiko) menghadapi kesenjangan kata yang luar biasa besarnya yang menghambat kemajuan membaca selama bersekolah," tulis Trelease dalam bukunya.

Dilansir Zero to Three adapun milestone yang harus dijalani anak untuk bicara adalah:

1. Pada usia 12-18 bulan:
- Mulai mengucapkan kata-kata pertama mereka, tetapi Bunda dan anggota keluarga dekat lainnya mungkin satu-satunya orang yang tahu apa arti kata-kata yang diucapkannya ini.
- Semakin menikmati mengoceh saat Bunda berbicara sambil menunjukkan benda-benda yang sudah dikenal saat Bunda menamainya.

2. Pada usia dua tahun:
- Menikmati menamai hal-hal sehari-hari, seperti 'kucing' dan 'minum'
- Mulai memahami dan mengikuti permintaan sederhana, seperti 'Berikan Bunda bukumu' atau 'Dadaah..'
- Mulai mengalami masalah dengan beberapa suara, misalnya mereka mungkin mengatakan 'Makam' ketika mereka bermaksud mengatakan 'makan'.

3. Pada tiga tahun:
- Beralih ke kalimat sederhana, seperti 'Ke mana kucing?'
- Mengucapkan kata-kata dan kalimat yang kebanyakan orang asing bisa mulai pahami.
- Semakin mengerti sebagian besar dari apa yang orang dewasa katakan.
- Mulai menggunakan kata ganti (saya, kamu, aku, kami, mereka) dan beberapa bentuk jamak.

Simak juga video berikut mengenai cara mengatasi speech delay pada anak:

(ziz/ziz)

Simak video di bawah ini, Bun:

3 Cara Mengatasi Speech Delay pada Anak

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Mpok Alpa Meninggal Dunia, Tinggalkan 4 Anak Termasuk Sepasang Kembar

Mom's Life Annisa Karnesyia

Cerita Siti KDI soal Mertua Jadi Salah Satu Pemicu Cerai dengan Pria Turki

Mom's Life Amira Salsabila

Potret Sudut Rumah Rossa yang Dipenuhi Tanaman Hias

Mom's Life Nadhifa Fitrina

5 Dampak pada Otak Anak jika Terjebak Macet, Bisa Merusak Konsentrasi Bun!

Parenting Ajeng Pratiwi & Randu Gede

Kanker Payudara dan Rangkaian Pengobatan yang Bisa Dijalani

Menyusui Dr. dr. Diani Kartini, Sp. B, Subsp. Onk.

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Relate, Nikita Willy Juga Alami Mom Brain setelah Melahirkan sampai Sandal Beda Sebelah

300 Nama Latin Aesthetic untuk Anak Perempuan dan Artinya yang Unik & Menarik

Mpok Alpa Meninggal Dunia, Tinggalkan 4 Anak Termasuk Sepasang Kembar

5 Dampak pada Otak Anak jika Terjebak Macet, Bisa Merusak Konsentrasi Bun!

Cerita Siti KDI soal Mertua Jadi Salah Satu Pemicu Cerai dengan Pria Turki

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK