Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

6 Ciri Orang Tua Toxic & Perbuatan yang Melukai Anak, Hentikan dari Sekarang!

Humidatun Nisa'   |   HaiBunda

Jumat, 09 Jun 2023 11:39 WIB

mother scolds her child
Ilustrasi perbuatan orang tua yang menyakiti hati anak/ Foto: iStock

Jakarta - Hai Bunda, kalau ngomongin pekerjaan rumah tangga seakan tidak ada habisnya ya. Kalau sudah lelah seperti ini, rasanya jadi mudah tersulut emosi saat melihat Si Kecil cari perhatian dengan cara agresif, menangis, hingga tantrum tanpa kenal tempat. Tarik nafas dulu Bunda, semua ada upaya solusinya.

Enggak masalah kok kalau Bunda mengeluh, itu hal yang wajar dan normal dilakukan untuk melepas unek-unek di dada. Namun ingat! Saat marah jangan sampai ada perbuatan atau ucapan yang melukai hati anak.

Pada dasarnya sebagai orang tua, Bunda pasti menginginkan Si Kecil tumbuh dengan baik dan sesuai harapan bukan? Untuk bisa mencapai keinginan itu, perjuangannya memang enggak mudah. Butuh effort untuk membuat anak nurut, disiplin, dan tahu mana perbuatan yang baik atau tidak membahayakan untuknya.

Dilansir Healthline, Ashley Marcin, Blogger dan Freelancer kesehatan menyebut bahwa pola perilaku negatif orang tua adalah hal yang sangat berpengaruh membentuk karakter Si Kecil. Jika orangtua justru menjadi toxic, maka Si Kecil akan tumbuh dengan ketakutan, penuh rasa bersalah atau sebaliknya, menjadi arogan dan tidak pernah belajar dari kesalahan. Tentu Bunda tidak menginginkan hal itu kan?

Orangtua toxic adalah mereka yang konsisten berperilaku dengan cara yang menyebabkan rasa bersalah, ketakutan dan hal negatif lain pada anaknya. Mereka lebih peduli pada kebutuhan diri mereka sendiri. Mereka orangtua yang tidak menyadari apa yang mereka lakukan berbahaya dan merusak psikis anaknya,” ungkap Marcin.

Lalu bagaimana sih agar tidak menjadi orangtua yang toxic dan berbahaya untuk SI Kecil Bunda? Yuk ketahui ciri-cirinya:

Upset small schoolgirl having trustful conversation with compassionate young mother, sitting together on sofa. Wise mommy comforting soothing little child daughter, overcoming problems at home.Ilustrasi toxic parenting yang melukai hati anak/ Foto: Getty Images/iStockphoto/fizkes

Ciri-ciri orangtua toxic

  1. Bunda lebih fokus pada diri Bunda sendiri dan tidak mempunyai kepedulian terhadap sekitar. Termasuk kepada Si Kecil. Bunda abai dengan mereka dan lebih sering memastikan diri Bunda tidak baik-baik saja, tanpa peduli mereka ada.
  2. Bunda suka melakukan kekerasan fisik dan verbal kepada Si Kecil. Suka memukul dan memaki adalah contoh dari ciri-ciri yang paling mudah disadari.
  3. Bunda Suka mengatur dan mengontrol secara berlebihan. Sudah tidak wajar jika Bunda tidak bisa memberi keleluasaan ekspresi pada Si Kecil ya. Mengatur dan mengontrol ini disesuaikan dengan usianya.
  4. Bunda bisa memberi kebebasan pada mereka seremeh memilih baju yang mau mereka pakai. Bunda tidak harus marah besar jika pilihan warna Si Kecil tidak matching atau serasi.
  5. Bunda suka manipulatif atau perilaku ini biasanya Bunda lakukan untuk menguntungkan diri sendiri. Contohnya, jika Bunda lebih memprioritaskan kebutuhan yang kurang penting daripada kebutuhan Si Kecil yang lebih mendesak.
  6. Bunda kurang mempunyai batasan yang bisa menjerumuskan Si Kecil. Misalnya Bunda sudah mengajarkan Si Kecil untuk selalu minta uang atau minta jajan pada keluarga lain. Kan tidak jarang juga ya Bunda yang menjadikan itu sebagai kebiasaan, tanpa sadar risikonya terhadap perkembangan karakter Si Kecil di masa depan?

Selain menjadi orang tua yang , kadang beberapa sikap dan ucapan Bunda pun bisa menyakiti anak. Simak penjelasannya di halaman selanjutnya!


4 TINDAKAN YANG MENYAKITI HATI SI KECIL

Young mother scolding her sad little daughter who made a mistake.

Ilustrasi perbuatan orang tua yang menyakiti hati anak/ Foto: iStock

4 hal ini berpotensi menyakiti hati Si Kecil Bunda 

Perbuatan menyakiti anak masuk pula dalam kategori abuse ya, Bunda. Dalam hal ini, biasanya orang tua merawat anak dengan menyakiti tubuh dan juga perasaannya.

Perbuatan ini bisa terjadi pada keluarga manapun. Bahkan, kadang Bunda atau Ayah tidak sadar jika perbuatannya sudah menyakiti anak-anaknya. Nah, jika dibiarkan dalam jangka panjang, seringkali perasaan terluka atau trauma secara emosional bertahan lebih lama meski luka fisiknya sudah sembuh.

Dikutip dari KidsHealth, beberapa perbuatan yang bisa menyakiti anak secara emosional di antaranya merawat mereka dengan menghakimi, mengancam, merendahkan, menolak anak, membuat anak-anak merasa buruk tentang dirinya sendiri, serta membuatnya merasa tidak berharga.

Selain perbuatan di atas, Bunda juga bisa melakukan evaluasi dan perbaikan diri jika melakukan beberapa hal yang menyakiti hati anak seperti berikut ini:

1. Berbicara negatif tentang anak

Selalu berbicara negatif tentang anak atau menyebut anak tidak berharga. Seringkali orang tua melakukan hal ini di depan keluarga yang lain.

Misalnya dalam acara arisan menyebut kalau anak malas, tidak patuh, atau suka melawan orang tua. Jika anak mendengar citra dirinya dijelek-jelekkan di depan keluarga, ia bisa terluka pada orang tuanya.

2. Coba menjauhkan anak dengan lingkungan sosial

Pada beberapa kesempatan orang tua mencoba menjauhkan anak dari orang lain. Hal ini tentunya membatasi kesempatan anak-anak untuk bersosialisasi dan menemukan pengalaman baru.

3. Kesulitan membicarakan tentang masalah perilaku anak

Anak yang dianggap 'nakal' sangat mungkin memiliki masalah perilaku sehingga melampiaskan dengan cara-cara yang dianggap di luar batas. Saat orang tua tidak bisa membicarakan hal tersebut dengan anak, maka bisa membuat luka batin anak bertambah parah.

Seharusnya, orang tua bisa mengajak anak-anak membicarakan mengenai perasaan terluka yang mereka hadapi. Sehingga anak mengerti cara melampiaskan sakit hatinya.

4. Tidak menunjukkan kasih sayang pada anak

Orang tua yang cuek mungkin menganggap bahwa menunjukkan cinta dan kasih sayang pada anak bukanlah hal yang penting. Tapi, tahukah Bunda bahwa hal tersebut membuat anak-anak terluka.

Mereka akan merasa kurang perhatian hingga tidak dianggap penting oleh orang tuanya. Sehingga memicu perasaan tidak diinginkan atau tidak dicintai oleh keluarganya.

Setelah memahami apa saja jenis perbuatan yang menyakiti anak, sekarang saatnya Bunda dan Ayah mengubah pola pengasuhan di rumah ya.


(rap/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda