PARENTING
Ini Ciri-ciri Sakit Kepala yang Jadi Gejala Khas Omicron
Tim Haibunda | HaiBunda
Sabtu, 26 Feb 2022 14:08 WIBInfeksi COVID-19 varian Omicron memang bisa menimbulkan banyak gejala, tapi ada beberapa gejala yang khas dan bisa dibedakan dengan gejala penyakit lain Bunda. Salah satunya adalah munculnya sakit kepala.
Di antara berbagai macam keluhan mulai dari rasa lemas, sakit tenggorokan, nyeri tubuh, batuk, dan hidung meler, sakit kepala adalah yang mudah dikenali karena biasanya lebih dialami di bagian frontal.
Ahli penyakit infeksi dr William Schaffner dari Vanderbilt University School of Medicine mengatakan biasanya lebih terasa di bagian frontal. Artinya sakit lebih dominan pada area dahi daripada di bagian belakang kepala.
Berikut beberapa ciri sakit kepala yang bisa diwaspadai jadi gejala Omicron seperti dikutip dari berbagai sumber:
1. Cenderung bersifat sedang hingga parah
Intensitas sakit kepala tergantung pada pemicu. Sakit kepala ringan biasanya disebabkan tekanan kerja dan bisa parah jika dipicu kondisi migrain.
Pada kasus infeksi varian Omicron, sakit kepala sebagian besar sedang hingga parah. Rasanya seperti berdenyut, menekan atau menusuk, yang jarang terjadi pada kasus sakit kepala umum.
2. Bisa berhari-hari
Sakit kepala akibat infeksi varian Omicron bisa berlangsung selama beberapa hari meski pasien telah meminum obat penghilang rasa sakit secara teratur.
3. Terasa di kedua sisi kepala
Pada banyak kasus, sakit kepala hanya terasa di satu sisi kanan atau kiri, atau pada bagian tengah kepala. Namun pada kasus infeksi varian Omicron, rasa sakit kepala dirasakan di kedua sisi kepala.
Seluruh bagian kepala mungkin terasa tegang dan sakit.
4. Semakin parah pada pasien dengan riwayat radang sinus
Menurut para ahli, sakit kepala akibat infeksi varian Omicron bisa menjadi reaksi peradangan tubuh saat melawan virus. Saat virus berkembang biak di sistem pernapasan, virus juga mempengaruhi sinus yang menyebabkan peradangan.
Untuk mengatasi sakit kepala karena Omicron, ahli penyakit infeksi Profesor Thomas Russo dari University at Buffalo menyarankan konsumsi obat-obatan pereda nyeri seperti ibuprofen. Tidak lupa juga obat-obatan dekongestan bila nyeri terasa berkaitan dengan peradangan di sinus.
BACA ARTIKEL LENGKAPNYA DI SINI.