HaiBunda

PARENTING

Mudah Kusut dan Jabrik, Ternyata Anak Ini Didiagnosis Sindrom Rambut Tidak dapat Disisir

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Jumat, 11 Mar 2022 19:17 WIB
Locklan Samples/ Foto: Instagram @uncombable_locks

Jakarta - Kadang kala, Bunda tentu pernah kesulitan menyisir rambut anak setelah mandi khususnya bila panjang dan kusut. Meski khawatir bisa menyakiti anak, Bunda tentu tetap berusaha menyisirnya agar rambut anak terlihat rapi.

Namun, bagaimana bila rambut anak-anak benar-benar tak dapat disisir? Ternyata ada lho Bunda, simdrom rambut anak tak bisa disisir atau uncombable hair syndrom (UHS).

Seorang Bunda dari Georgia, Katelyn Samples, menceritakan kondisi genetik langka yang dialami oleh putranya yang baru berusia satu tahun. Awalnya, Katelyn berkisah ia tidak terlalu menyadari ada kelainan pada putranya, tapi ia memang kesulitan menyisir rambut anaknya.  


Ia pun kerap membagikan foto anaknya di media sosial. Sampai akhirnya ada yang mengatakan ada orang asing yang mengirim dirinya pesan melalui Instagram setelah melihat foto putranya tersebut. Orang tersebut bertanya apakah sang putra telah didiagnosis dengan sindrom rambut tidak dapat disisir.

"Saat menerima pesan itu dan membaca kata 'sindrom', saya langsung berpikir, 'Ya ampun apakah ada yang salah dengan anak saya? Apakah anak saya sakit?'" kata Katelyn, dikutip dari laman Good Morning America.

Dia pun segera mencari tahu informasi terkait penyakit tersebut dan membawa sang anak, Locklan Samples, ke dokter anak. Namun, dokter tersebut mengatakan dia belum pernah mendengar tentang sindrom tersebut.

Pada akhirnya, Katelyn pun membawa anaknya ke spesialis dokter kulit anak di Emory di Atlanta dan di sanalah Locklan mendapat diagnosisnya.

Apa itu sindrom rambut tak dapat disisir?

Uncombable hair syndrome (UHS) atau sindrom rambut tidak dapat disisir adalah kondisi langka yang biasanya menyebabkan rambut kering dan keriting yang tidak dapat Bunda sisir rata.

Melansir dari laman WebMD, sindrom ini biasanya muncul sebelum usia 3 tahun, tetapi mungkin bisa juga muncul hingga usia 12 tahun. Tampaknya sindrom ini jarang ditemui, ilmuwan hanya mengetahui sekitar 100 kasus di dunia.

Namun, ada kemungkinan ada lebih banyak kasus yang tidak didiagnosis oleh dokter karena kondisinya sering menghilang setelah masa kanak-kanak.

Tanda-tanda sindrom rambut tidak dapat disisir

Berikut ini adalah beberapa gejala umum sindrom rambut tidak dapat disisir:

1. Sekitar usia antara 3 bulan dan 12 tahun pada anak-anak muncul rambut berwarna atau pirang-perak. Warna rambut dapat berkembang seiring dengan berjalannya waktu.

2. Rambut menonjol dari kulit kepala dan tumbuh ke arah yang berbeda. Mungkin, tidak mungkin untuk menyisirnya rata dengan kulit kepala. Kondisi ini hanya memengaruhi rambut di kulit kepala, bukan rambut di bagian tubuh lainnya, ya Bunda.

3. Rambut biasanya tidak lebih rapuh daripada orang yang tidak memiliki kondisi tersebut, tetapi perawatan yang terus-menerus mungkin cenderung menyebabkan kerusakan.

Banner Barang Dibeli Crazy Rich Palsu/ Foto: HaiBunda/Annisa Shofia

Gejala lain yang mungkin terjadi pada beberapa kasus sindrom ini meliputi:

  • Tekstur rambut kasar
  • Rambut kering
  • Rambut berwarna putih
  • Rambut keriting
  • Kebotakan merata di kulit kepala

Penyebab sindrom rambut tidak dapat disisir

Sindrom ini biasanya terjadi dengan sendirinya, melansir dari laman The Indian EXPRESS, dikategorikan sebagai penyakit bawaan dan genetik yang disebabkan karena mutasi dari tiga gen, yaitu, PAD13, TGM3, dan TCHH, yang bertanggung jawab untuk menyediakan protein rambut, kondisi ini hanya memengaruhi rambut kulit kepala dan mungkin menyebabkan beberapa bercak botak dalam beberapa kasus.

Simak juga perawatan rambut bayi yang perlu Bunda perhatikan agar tetap sehat dan kuat, di halaman selanjutnya, ya Bunda.

Simak juga video tentang tips menjelaskan kepada anak tentang bahaya COVID-19.



(pri/pri)
PERAWATAN RAMBUT BAYI AGAR TETAP SEHAT DAN KUAT

PERAWATAN RAMBUT BAYI AGAR TETAP SEHAT DAN KUAT

Halaman Selanjutnya

Simak video di bawah ini, Bun:

3 Efek Terlalu Lama Melihat Layar Gadget untuk Mata Anak dan Cara Mengatasinya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Cinta Laura Adakan Upacara ala Adat Bali untuk Syukuran Kantor Baru

Mom's Life Amira Salsabila

5 Potret Chelsea Olivia Lari Pertama Kali Bareng Sang Ayah, Sebut Banyak Kenangan Indah

Mom's Life Amira Salsabila

Bayi Ternyata Sudah Punya Pola Pikir Kreatif Sebelum Bisa Bicara

Parenting Nadhifa Fitrina

Muncul Gumpalan Darah saat Hamil 1 Minggu, Apakah Tanda Keguguran? Kenali Ciri, Penyebab & Cara Mengatasinya

Kehamilan Melly Febrida

8 Pekerjaan yang Rawan Perselingkuhan, Ada Pilot hingga Pengusaha

Mom's Life Ajeng Pratiwi & Fauzan Julian Kurnia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

11 Rekomendasi Blush On Cream Tahan Lama dan Low Budget

Anak Terlalu Banyak Screentime Ganggu Kualitas Tidurnya, Begini Penjelasan Studi

Selalu Populer, Ini 10 Drama China Lin Yi Terbaik Rating Tertinggi

Bayi Ternyata Sudah Punya Pola Pikir Kreatif Sebelum Bisa Bicara

Muncul Gumpalan Darah saat Hamil 1 Minggu, Apakah Tanda Keguguran? Kenali Ciri, Penyebab & Cara Mengatasinya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK