Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Bolehkan Susu UHT untuk Menu MPASI Anak? Simak Penjelasan Ahli Bun

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Minggu, 27 Mar 2022 18:36 WIB

Color image of a little boy and a little girl sitting outside drinking a glass of milk and smiling at each other. Focus is on little boy.
Bolehkan Memberikan Susu UHT untuk Menu MPASI Anak? Ini Penjelasannya Bun/ Foto: iStock
Jakarta -

Si Kecil mulai MPASI, Bunda? Susu UHT bisa jadi pilihan bahan MPASI untuk anak yang mulai belajar makan lho.

Susu UHT adalah susu yang diolah menggunakan teknik pemanasan dengan suhu tinggi dan dalam waktu singkat. Menurut ulasan di Science Direct, susu UHT dipanaskan selama 1 sampai 8 detik di suhu 135-154 derajat Celsius.


Dalam buku Panduan Penyiapan Pangan Sehat Untuk Semua karya Agnes Murdiati dan Amaliah, dijelaskan bahwa pemanasan dengan suhu tinggi susu UHT bertujuan untuk membunuh seluruh mikroorganisme dan spora.

"Dengan pemanasan yang singkat, kerusakan nilai gizi susu dapat dicegah. Selain itu, warna, aroma, dan rasa susu UHT relatif tidak berubah seperti susu dalam bentuk segarnya," tulis Agnes Murdiati dan Amaliah.

Susu yang diproses secara UHT dapat memiliki kualitas, seperti nilai gizi yang lebih baik dari pada proses pengolahan lainnya. Indikatornya adalah persentase kerusakan lisin dan asam amino pembatas, Bunda.

Pemrosesan susu UHT harus dilakukan di lingkungan yang steril. Kualitas susu UHT dapat terjaga karena dikemas menggunakan enam lapis kertas, plastik polyethlene, dan aluminium foil yang mampu melindungi susu dari udara luar, cahaya, kelembaban, aroma luar, dan bakteri. Kemasan susu ini juga tahan lama, bahkan bisa sampai 10 bulan tanpa bahan pengawet.

"Kemasan tersebut membuat susu terhindar dari bakteri perusak dan tetap segar serta aman untuk dikonsumsi," ujar Agnes Murdiati dan Amaliah.

Susu UHT harus disimpan di pendingin agar awet ya, Bunda. Suhu tinggi atau di atas 50 derajat Celsius dapat menyebabkan terjadinya denaturasi, yakni pembentukan gel akibat kerusakan protein pada susu UHT.

Color image of a little boy and a little girl sitting outside drinking a glass of milk and smiling at each other. Focus is on little boy.Ilustrasi Anak Minum Susu/ Foto: iStock


Susu UHT untuk anak

Menurut Dokter Spesialis Anak dr. Meta Hanindita, Sp(A), susu mana yang akan dipilih sangat tergantung dari keadaan anak masing-masing. Ini termasuk soal memilih susu UHT untuk buah hati.

Jika anak memiliki status gizi yang baik, mau makan secara variatif, dan kebutuhan zat besi, seng, vitamin A dan D dari makanan sudah terpenuhi, maka konsumsi UHT sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan kalsiumnya.

Namun, jika status gizi anak kurang (apalagi buruk) dan punya masalah makan, maka Bunda lebih baik memberikan susu formula atau GUM (growing up milk).

Pemberian susu UHT pada anak juga perlu diperhatikan, Bunda. Kelebihan minum susu UHT ternyata bisa menyebabkan defisiensi besi lho.

"Anak berusia setahun ke atas yang mengonsumsi susu sapi (UHT/pasteurisasi) lebih dari 500 mililiter per hari dapat mengidap defisiensi besi karena susu hanya mengandung sedikit zat besi dan kelebihan susu dapat menurunkan nafsu makannya," kata Meta dalam buku Mommyclopedia: Tanya Jawab tentang Nutrisi di 1000 Hari Pertama Kehidupan Anak.

Selain dengan susu formula, susu UHT juga sering disamakan dengan susu segar. Sebenarnya, kedua susu tersebut tidak jauh berbeda dengan susu segar.

Keduanya melalui proses pasteurisasi. Perbedaannya hanya terletak pada cara pembuatan dan suhu di mana proses pasteurisasi dilakukan.

Dr Han Wee Meng dari KK Women's and Children's Hospital mengatakan, susu segar atau susu UHT sama-sama bisa dikonsumsi anak-anak. Pilihannya tergantung pada preferensi selera individu atau pertimbangan lain.

Produk susu UHT yang cocok untuk anak adalah full cream. Kandungan lemak yang tinggi di susu ini dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan energi serta perkembangan saraf dan otak anak.

"Balita memiliki kebutuhan energi sangat tinggi dan tidak boleh mengonsumsi susu rendah lemak atau susu skim," ujar Dr Han Wee Meng, dilansir laman HealthXchange.

Pemberian susu UHT untuk anak di bawah 1 tahun sebaiknya dikonsultasikan dahulu ke dokter ya, Bunda. American Academy of Pediatrics (AAP) tidak merekomendasikan susu sapi utuh atau susu formula rendah zat besi untuk anak di bawah 1 tahun. Sebab, sistem pencernaan bayi di bawah usia 1 tahun mungkin tak dapat mentoleransi protein susu sapi dalam jumlah besar.

Sementara American Academy of Family Physicians (AAFP) menjelaskan kalau susu sapi bisa diberikan ke anak mulai usia 1 tahun ke atas. AAFP merekomendasikan konsumsi sekitar 500 mililiter per hari.

Meski boleh diberikan ke anak, susu UHT tak bisa dijadikan pengganti makan atau susu utama anak ya. Bunda tetap perlu memberikan MPASI bergizi yang mengandung makronutrien dan mikronutrien lengkap.

Anak Minum SusuIlustrasi Anak Minum Susu/ Foto: iStock

Susu UHT untuk MPASI

MPASI adalah makanan tambahan yang diberikan pada bayi selain ASI. MPASI diberikan ketika ASI saja tidak dapat mencukupi kebutuhan nutrisi anak, terutama untuk mendukung tumbuh kembangnya.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), transisi dari pemberian ASI eksklusif jadi MPASI biasanya dimulai saat bayi memasuki 6 bulan hingga 18 sampai 24 bulan. Selama periode ini, Bunda harus cermat memilih menu MPASI, sebab ini merupakan periode yang sangat rentan.

"Ini adalah masa ketika malnutrisi terjadi pada banyak bayi. Kondisi ini berkontribusi signifikan terhadap tingginya gizi buruk pada anak di bawah lima tahun di seluruh dunia," tulis WHO dalam laman resminya.

Pada usia 6 bulan, bayi pun sudah siap untuk mengonsumsi makanan selain ASI. Nah, jika MPASI tidak diperkenalkan sekitar usia ini atau tidak diberikan secara tepat, maka pertumbuhan bayi bisa terhambat.

Pemberian susu UHT dapat menjadi alternatif pemenuhan nutrisi anak dari MPASI. Namun, pemberiannya harus menyesuaikan makanan padat yang diterima anak dalam MPASI ya, Bunda. Rasio makanan padat dan cair harus disesuaikan dengan usia anak.

Anak di atas usia setahun dianjurkan konsumsi makanan padat sebanyak 70 persen dan makanan cair sebanyak 30 persen. Pemberian makanan yang tidak sesuai rasio bisa menyebabkan gangguan tumbuh kembang pada anak.

Susu UHT bisa dikenalkan sebagai menu MPASI, terutama usia 1 tahun. Selain sebagai camilan, susu UHT dapat dicampurkan ke menu MPASI dalam jumlah kecil. Tapi meski aman, susu terbaik untuk campuran MPASI tetap ASI ya, Bunda.

Simak juga 5 tanda anak tidak cocok susu formula, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda