
parenting
BPOM Hentikan Sementara Peredaran Kinder Joy di Indonesia, Ternyata Ini Pemicunya
HaiBunda
Selasa, 12 Apr 2022 19:15 WIB

Bunda pasti sudah tak asing dengan cokelat Kinder yang banyak dijual di minimarket? Belakangan, cokelat berbentuk telur ini menjadi sorotan di beberapa negara.
Sejumlah negara di Eropa memutuskan untuk menarik produk cokelat merek Kinder Surprise karena diduga terkontaminasi bakteri Salmonella. Negara tersebut adalah Inggris, Irlandia, Prancis, Jerman, Belanda, dan Swedia.
Nah, sehubungan dengan terbitnya peringatan publik oleh Food Standard Agency (FSA) Inggris, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengambil tindakan. BPOM memutuskan untuk menghentikan sementara peredaran semua produk Kinder yang beredar di Indonesia, salah satunya Kinder Joy.
"Badan POM akan menghentikan peredaran produk merek Kinder untuk sementara waktu, sampai dipastikan produk tersebut tidak mengandung cemaran bakteri Salmonella. Badan POM mengawal dan memastikan penghentian peredaran tersebut dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku," demikian pernyataan BPOM di laman resminya, dikutip Selasa (12/4/22).
BPOM lantas akan melakukan tindakan random sampling dan pengujian di seluruh Indonesia pada produk merek Kinder yang terdaftar, Bunda. Produk ini berasal dari India dan diproduksi oleh Ferrero India PVT, LTD.
Berikut 3 varian merek Kinder yang terdaftar di BPOM:
- Kinder Joy
- Kinder Joy for Boys
- Kinder Joy for Girls
Sementara itu, ada beberapa produk yang memang tidak terdaftar di BPOM dan menjadi sumber kegaduhan di beberapa negara. Produk cokelat merek Kinder Surprise pertama kali diumumkan dalam peringatan publik yang diterbitkan FSA.
Setidaknya ada puluhan anak-anak yang terdampak kontaminasi bakteri Salmonella diduga dari produk tersebut, Bunda. Sejauh ini, belum ditemukan kasus kematian akibat kontaminasi.
"Pada 2 April 2022, FSA Inggris menerbitkan peringatan publik terkait penarikan secara sukarela produk cokelat merek Kinder Surprise karena diduga terkontaminasi bakteri Salmonella (non-thypoid) dengan gejala ringan yang ditimbulkan adalah diare, demam, dan kram perut. Korban yang terdampak sebanyak 63 orang anak-anak, namun tidak sampai menyebabkan kematian," tulis BPOM.
Baca halaman berikutnya untuk tahu produk yang ditarik dan negara asal yang memproduksinya.
Simak juga cara bakteri Salmonella masuk ke tubuh, dalam video berikut:
MEREK KINDER YANG TAK TERDAFTAR DI BPOM
BPOM Hentikan Sementara Peredaran Kinder Joy/ Foto: Getty Images/iStockphoto
BPOM menjelaskan bahwa produk yang ditarik adalah produk cokelat merek Kinder Surprise. Produk tersebut adalah kemasan tunggal 20 gram dan kemasan isi 3 (setiap isi 20 gram), dengan batas tanggal kedaluwarsa masing-masing produk sampai dengan tanggal 7 Oktober 2022.
Penarikan produk lalu diperluas dengan menambahkan beberapa varian, yakni produk merek:
- Kinder Surprise kemasan 100 gram
- Kinder Mini Eggs kemasan 75 gram
- Kinder Egg Hunt Kit kemasan 150 gram
- Kinder Schokobons kemasan 200 gram
Tanggal kedaluwarsa produk adalah 20 April 2022 sampai 21 Agustus 2022. Semua produk cokelat Kinder tersebut diproduksi oleh Ferrero N.V/S.A di Belgia.
Perlu diketahui, produk cokelat merek Kinder di atas tidak terdaftar di BPOM. Di Indonesia, produk merek Kinder yang ditarik sementara berasal dari India.
Dalam rilis resminya, BPOM menghimbau masyarakat untuk melaporkan bila menemukan produk cokelat Kinder yang tidak terdaftar di BPOM nih. Bunda dapat menghubungi Contact Center HALOBPOM atau Unit Layanan Pengaduan Konsumen (ULPK) Balai Besar/Balai/Loka POM di seluruh Indonesia.
Dugaan kontaminasi bakteri Salmonella menjadi awal penarikan produk merek Kinder. Lalu apa saja bahaya bakteri ini untuk anak-anak? Baca halaman berikutnya.
BAHAYA BAKTERI SALMONELLA PADA ANAK
Ilustrasi Anak Sakit/ Foto: iStock
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Salmonella hidup di usus manusia dan hewan. Seseorang dapat terinfeksi Salmonella dari berbagai sumber, seperti konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi, atau menyentuh hewan yang terinfeksi.
Anak-anak di bawah 5 tahun menjadi kelompok paling rentan terinfeksi Salmonella, Bunda. Bayi di bawah 12 bulan yang tidak mendapatkan ASI juga bisa dengan mudah terpapar bakteri ini.
FSA menjelaskan, gejala terpapar Salmonella biasanya akan sembuh dalam beberapa hari. Gejala ini termasuk diare, kram perut, mual, muntah dan demam. Namun, gejalanya bisa lebih parah hingga membutuhkan rawat inap, terutama bagi yang berusia muda dan memiliki sistem kekebalan tubuh lemah.
"Gejala salmonellosis biasanya sembuh sendiri dalam beberapa hari. Namun, gejalanya bisa lebih parah, terutama pada anak kecil dan mereka yang memiliki sistem kekebalan yang lemah," ujar Dr Lesley Larkin dari UKHSA, dilansir laman resmi FSA.
"Salmonella dapat menyebar dari orang ke orang, jadi siapa pun yang terkena harus mematuhi praktik kebersihan yang baik, seperti mencuci tangan secara menyeluruh setelah menggunakan kamar mandi dan menghindari memegang makanan untuk orang lain bila memungkinkan dan bila Anda memiliki gejala," sambungnya.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Terbaru! 685 Daftar Obat Sirop yang Aman Menurut BPOM, Begini Cara Ceknya Bun

Parenting
BPOM Rilis 7 Obat Sirop dengan Cemaran EG dan DEG yang Tak Boleh Dikonsumsi

Parenting
Kinder Joy Negatif Bakteri Salmonella, BPOM Perbolehkan Beredar Kembali

Parenting
Bocah 3 Tahun Dirawat di RS Usai Makan Cokelat Kinder, Diduga karena Salmonella

Parenting
Bahaya Bakteri Salmonella yang Diduga Ada di Kinder Joy, Bisa Bikin Anak Mencret

Parenting
Isi Libur Lebaran, Yuk Ajak Anak Bermain Sambil Belajar, Bun
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda