Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Bocah 3 Tahun Dirawat di RS Usai Makan Cokelat Kinder, Diduga karena Salmonella

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Senin, 18 Apr 2022 15:30 WIB

Kinder Surprise
Kinder Surprise/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Billy Way terbaring lemah di rumah sakit usai memakan cokelat Kinder Surprise. Bocah 3 tahun asal Wales ini diduga keracunan bakteri Salmonella, Bunda.

Dilansir The Mirror, Billy jatuh sakit setelah memakan cokelat Kinder Surprise milik kakaknya bulan lalu. Sang Bunda, Kasey Cooke, mengatakan bahwa dokter sampai khawatir putranya mengalami koma karena kadar gula darah yang sangat rendah.

"Billy suka telur Kinder Surprise, dia makan setidaknya satu kali dalam seminggu," kata Kasey Cooke.

"Kakak laki-lakinya mendapatkan tiga pak cokelat untuk ulang tahunnya dan karena dia bukan penggemar cokelat, saya memberikan satu untuk Billy," sambungnya.

Banner Nikita Willy Melahirkan

Sang Bunda menuturkan bahwa Billy sangat menantikan bisa makan cokelat Kinder. Selain karena cokelatnya, Kinder juga memberikan hadiah di dalam kemasan.

Namun, Billy justru mulai sering sakit setelah makan cokelat ini, Bunda. Bocah 3 tahun itu bahkan sulit untuk jalan.

"Dia sangat bersemangat untuk makan cokelat dan mendapatkan mainan di dalamnya. Tapi beberapa hari kemudian, dia mulai sering sakit. Dia tidak bisa menahan apa pun dan bahkan tidak bisa menahan beban di kakinya," ujar sang Bunda.

"Saya harus memberinya popok karena dia tidak bisa bangun untuk menggunakan toilet. Saya pergi ke dokter di luar jam kerja dan dia sakit parah sehingga mereka mengatakan untuk langsung membawanya ke rumah sakit."

Kasey Cooke mengatakan putranya dirawat di Noah's Ark Children's Hospital di Cardiff, Wales. Putranya itu terus diinfus selama empat hari.

Menurut keluarga yang melihat kondisi sang putra, Billy tampak seperti orang 'mati'. Tubuh Billy terlihat lemas, bibirnya kering, dan wajahnya pucat.

"Ketika saya mengirim foto dia di rumah sakit ke keluarga, tanggapan mereka adalah dia tampak seperti orang mati. Dia tampak seperti sedang sekarat, mulutnya kering, wajahnya pucat, dan matanya hitam cekung. Dia tidak duduk selama seminggu," ungkapnya.

Selama beberapa hari, dokter terus memantau kondisi Billy. Dokter berusaha untuk menjaga kadar gula darahnya tetap tinggi karena terus turun, Bunda.

Menurut hasil pemeriksaan, Billy terpapar bakteri. Selengkapnya bisa dibaca di halaman berikutnya ya, Bunda.

Simak juga cara bakteri Salmonella masuk ke tubuh manusia, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

DITEMUKAN BAKTERI DI KOTORAN BILLY

Anak sakit

Ilustrasi Anak Sakit/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Ibunda Billy mendapatkan kabar tentang penarikan produk Kinder melalui teman-temannya. Dari situ, dia menyadari bahwa gejala sakit sang putra sama dengan keracunan Salmonella.

Dari hasil pemeriksaan sampel tinja, dokter memang menemukan bakteri. Nah, bakteri ini diduga adalah Salmonella yang berasal dari cokelat Kinder.

"Para dokter mengambil sampel tinja dan mereka menemukan bakteri di kotorannya, itulah sebabnya mereka mengira itu Salmonella," ungkapnya.

Kasey Cooke sangat menyayangkan bila benar bakteri tersebut berasal dari cokelat yang dimakan anaknya. Ia sendiri telah mengambil langkah untuk meminta kompensasi dari perusahaan Ferrero yang memproduksi Kinder, Bunda.

"Saya merasa putra saya harus mendapatkan kompensasi. Dia menghabiskan hampir seminggu di rumah sakit dan kehilangan berat badan karena tidak makan apa pun selama tujuh hari," kata Kasey.

Billy pulang dari rumah sakit pada 7 April dan dia sekarang dalam masa pemulihan. Kasey masih khawatir sang putra bisa terkena dampak jangka panjang karena keracunan bakteri.

Menanggapi temuan kasus ini, seorang juru bicara Ferrero buka suara. Mereka menyesal dan mengaku sedang mengatasi masalah ini, Bunda.

"Kami sangat menyesal mendengar tentang putra Kasey Cooke dan doa kami untuk keluarganya saat ini," kata juru bicara tersebut.

"Masalah ini sedang diselidiki bersama dengan otoritas keamanan pangan. Kami sangat menyesali masalah ini dan kami terus bekerja sama dengan otoritas keamanan pangan untuk mendukung penyelidikan mereka."

Bakteri Salmonella dapat berdampak buruk pada kondisi kesehatan anak-anak. Simak penjelasan lengkap di halaman berikutnya ya, Bunda.

BAHAYA BAKTERI SALMONELLA

Anak sakit

Ilustrasi Anak Sakit/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Beberapa waktu lalu, produk Kinder, termasuk telur Kinder Surprise, yang dibuat di pabrik di Belgia ditarik dari pasaran karena Salmonella. Pabrik cokelat ini terpaksa ditutup setelah penyelidik mencatat lebih dari 100 kasus Salmonella ditemukan, termasuk 63 kasus di Inggris.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Salmonella hidup di usus manusia dan hewan. Seseorang dapat terinfeksi Salmonella dari berbagai sumber, seperti konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi, atau menyentuh hewan yang terinfeksi.

Anak-anak di bawah 5 tahun menjadi kelompok paling rentan terinfeksi Salmonella, Bunda. Bayi di bawah 12 bulan yang tidak mendapatkan ASI juga bisa dengan mudah terpapar bakteri ini.

FSA menjelaskan, gejala terpapar Salmonella biasanya akan sembuh dalam beberapa hari. Gejala ini termasuk diare, kram perut, mual, muntah dan demam. Namun, gejalanya bisa lebih parah hingga membutuhkan rawat inap, terutama bagi yang berusia muda dan memiliki sistem kekebalan tubuh lemah.

"Gejala salmonellosis biasanya sembuh sendiri dalam beberapa hari. Namun, gejalanya bisa lebih parah, terutama pada anak kecil dan mereka yang memiliki sistem kekebalan yang lemah," ujar Dr Lesley Larkin dari UKHSA, dilansir laman resmi FSA.

"Salmonella dapat menyebar dari orang ke orang, jadi siapa pun yang terkena harus mematuhi praktik kebersihan yang baik, seperti mencuci tangan secara menyeluruh setelah menggunakan kamar mandi dan menghindari memegang makanan untuk orang lain bila memungkinkan dan bila Anda memiliki gejala," sambungnya.


(ank/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda