Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Hindari Biasakan Anak dengan Istilah Puasa Setengah Hari, Ini Alasannya

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Sabtu, 23 Apr 2022 11:30 WIB

A Muslim father and daughter are indoors in their living room. They are kneeling on the floor to pray. The girl is wearing a traditional shawl.
Hindari Biasakan Anak dengan Istilah Puasa Setengah Hari, Ini Alasannya/Foto: istock

Jakarta - Bunda, tak sedikit orang tua yang sudah menyiapkan anak-anak mereka untuk menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan, meskipun usia mereka belum mencapai usia wajib untuk anak-anak berpuasa, ya Bunda.

Beberapa orang tua membiarkan anak-anak berpuasa sebelum usia pubertasnya juga karena beberapa hal, misalnya anak-anak yang mengajukan dirinya sendiri untuk belajar berpuasa karena melihat orang tua atau orang-orang di sekitar menjalani ibadah puasa.

Sebenarnya, dalam Islam puasa tidak diwajibkan bagi anak-anak yang belum mencapai usia pubertas, tetapi kebanyakan orang tua juga ingin memperkenalkan anak-anak mereka untuk berpuasa antara usia tujuh dan sembilan tahun, untuk membiasakan mereka dengan konsep puasa selama Ramadan.

Sebagai orang tua, Bunda tidak perlu memaksanya untuk berpuasa penuh sepanjang hari atau membuatnya merasa tidak enak jika ingin berbuka sebelum waktu yang ditentukan. Lalu, bagaimana cara yang tepat mengajarkan anak untuk belajar berpuasa di bulan Ramadan? Simak penjelasannya berikut ini, ya Bunda.

Banner Tanda Janin LaparBanner Tanda Janin Lapar/ Foto: HaiBunda/ Novita Rizki

Mengajarkan Si Kecil puasa penuh dalam sehari, tanpa memaksanya

Menurut Ustaz Khalid Basalamah, Bunda dianjurkan untuk tidak mengatakan anak-anak boleh berpuasa setengah hari. Hal ini perlu dilakukan agar anak-anak bisa paham bahwa tidak ada yang namanya puasa setengah hari.

Namun, bukan berarti Bunda perlu memaksanya untuk berpuasa penuh dalam sehari, ya Bunda. Jika Si Kecil sedang belajar puasa dan tidak kuat sampai siang hari, artinya ia batal menjalani puasa di hari itu.

“Saran saya seperti gini, jangan pernah menggunakan istilah puasa setengah hari, enggak bener. Enggak ada puasa setengah haru, yang ada hanya puasa full. Jadi, kalau misalnya di pertengahan jam 12 atau jam 1 siang anak sudah tidak tahan, biarkan dia batalkan puasanya, tetapi hindari mengatakan dia hebat sudah berpuasa setengah hari,” kata Ustaz Khalid Basalamah, dikutip dari kanal YouTube Khalid Basalamah Official.

Walaupun Si Kecil belum wajib berpuasa, Bunda tetap perlu mengenalkan kepadanya bahwa puasa itu dijalani sepanjang hari penuh karena tidak ada yang namanya puasa setengah hari, ya Bunda.

ilustrasi ibu dan anak berdoaHindari Biasakan Anak dengan Istilah Puasa Setengah Hari, Ini Alasannya/ Foto: iStock

“Jangan turun temurunkan seakan-akan, ada puasa setengah hari, maka perlu dijauhi. Kalau dia bisa bertahan seharian Alhamdulilah, kalau dia tidak bisa bertahan dari subuh sampai magrib, kita mengatakan ‘Nak, berarti batal puasanya, ya besok coba puasa lagi.’ Jadi, hindari menganggap bahwa itu adalah sebuah prestasi,” Ustaz Khalid Basalamah.

Alih-alih memujinya karena bisa menjalani puasa setengah hari, Bunda bisa memberikan dukungan kepada Si Kecil untuk terus mencoba di hari berikutnya, agar Si Kecil semakin terbiasa menjalani puasa penuh dalam sehari di bulan Ramadan, ya Bunda.

Simak juga cara mengajarkan anak berpuasa penuh di bulan Ramadan, di halaman selanjutnya, ya Bunda.

Simak juga yuk video tentang tips agar anak kuat berpuasa satu hari penuh:

[Gambas:Video Haibunda]




TIPS MENGAJARKAN ANAK BERPUASA DI BULAN RAMADAN

Anak muslim

Hindari Biasakan Anak dengan Istilah Puasa Setengah Hari, Ini Alasannya/Foto: iStock

Tips mengajarkan anak belajar berpuasa di bulan Ramadan

Sebagai orang tua, sangat penting bagi Bunda membuat bulan suci Ramadan terasa seperti saat yang menyenangkan dalam kehidupan seorang muslim. Jika tidak, mungkin Si Kecil tidak akan terdorong untuk menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan.

Dirangkum dari laman I Love Qatar, berikut adalah beberapa tips yang bisa Bunda ikuti untuk mengajarkan anak berpuasa di bulan Ramadan tanpa perlu memaksanya, ya Bunda.

1. Kenalkan Si Kecil seputar Ramadan

Sebelum memasuki bulan Ramadan, sebaiknya Bunda sudah memberikan penjelasan kepada Si Kecil tentang apa itu bulan Ramadan, mengapa umat muslim perlu menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan, dan apa yang akan didapatkan umat muslim bila menjalani perintah Allah SWT.

2. Biarkan Si Kecil ikut serta menyiapkan untuk berbuka

Mungkin cara yang satu ini juga bisa menarik perhatian Si Kecil dan mendorong keinginannya untuk menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan. Libatkan Si Kecil dalam menyiapkan sajian untuk berbuka puasa. Pastikan Bunda menanyakan kepada Si Kecil apa yang ingin dia santap saat waktu berbuka puasa, agar dirinya semakin semangat, ya Bunda.

3. Dorong anak untuk menjalani ibadah salat

Selain mendorong anak untuk berpuasa, cobalah untuk mendorong Si Kecil untuk menjalani ibadah salat juga. Ajari Si Kecil tentang ilmu rukun Islam dan pentingnya setiap rukun. Jelaskan kepadanya dengan cara yang menarik bagaimana puasa, salat, dan lima rukun lainnya membuat Allah senang dan membuka pintu ke surga.

4. Ajari anak membaca Al-Qur'an

Menjalani ibadah bulan suci Ramadan dengan mengajak anak memperbanyak bacaan Al-Qur'an, jelaskan kepada mereka sejarah dan pentingnya membaca Al-Qur'an, ya Bunda. Ramadan adalah bulan yang baik untuk mulai memperkenalkan Si Kecil tidak hanya tentang puasa, tetapi aspek Islam lainnya.

Biar makin semangat menjalani bulan Ramadan, ada HAMPERS spesial nih, dari HaiBunda. Bunda bisa mendapatkan minyak goreng 2 liter, emas 3 gram, smartphone, smart TV, dan masih banyak lagi. Daftar di SINI untuk mendapatkannya!


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda