HaiBunda

PARENTING

5 Penyakit Anak yang Ternyata Tak Butuh Antibiotik, Jangan Sampai Salah ya!

dr. Jeshika Febi Kusumawati, Sp.A   |   HaiBunda

Kamis, 21 Apr 2022 21:02 WIB
Antibiotik untuk pengobatan anak/ Foto: iStockphoto
Jakarta -

Penggunaan antibiotik belakangan banyak disalahartikan, terutama pada pengobatan anak-anak. Padahal, penggunaan antibiotik tak boleh sembarangan karena dapat menimbulkan efek samping pada kesehatan anak-anak.

Antibiotik adalah antibakteri yang digunakan untuk semua penyakit yang disebabkan bakteri. Penggunaan antibiotik tak dapat digunakan pada kasus-kasus yang disebabkan virus, jamur, atau parasit ya, Bunda.

Perlu Bunda tahu nih bahwa antibiotik banyak jenisnya. Ada beberapa grup antibiotik dan setiap grup ini terbagi lagi jenisnya.


Antibiotik menjadi obat yang ampuh bila penggunaannya tepat sasaran. Artinya, obat yang diberikan sesuai dengan jenis bakteri yang menyerang tubuh anak.

Penggunaan yang sesuai ini akan memperbaiki gejala penyakitnya hingga membuat anak cepat sembuh. Meski ada efek samping, manfaat antibiotik yang diterima lebih besar untuk kesembuhan anak.

Antibiotik sudah dapat diberikan pada bayi baru lahir ya. Tapi, hanya untuk bayi-bayi dengan kondisi tertentu, terutama yang terkena infeksi bakteri.

Perlu diingat, masing-masing penyakit memiliki penelitian masing-masing. Artinya, satu antibiotik belum tentu bisa untuk mengatasi semua jenis bakteri penyebab sakit.

Aturan minum antibiotik/ Foto: thinkstock

Efek samping penggunaan antibiotik

Berikut efek samping penggunaan antibiotik pada anak:

1. Merusak ginjal dan hati

Penggunaan antibiotik yang tidak tepat pasti akan meninggalkan efek samping, Bunda. Mayoritas antibiotik akan dibuang dari ginjal dan hati, maka efeknya bisa merusak kedua organ ini.

2. Ada yang bisa menghambat pertumbuhan

Beberapa golongan antibiotik juga perlu dihindari karena dapat menghambat pertumbuhan anak. Salah satunya adalah golongan Quinolone yang dapat mengganggu pertumbuhan tulang. Dokter anak sudah tidak lagi meresepkan obat ini, kecuali pada kasus berat.

3. Membunuh bakteri baik dalam tubuh

Pemberian antibiotik yang tidak tepat sasaran atau tak rasional juga dapat membunuh bakteri baik dalam tubuh Si Kecil, Bunda. Akibatnya, pertahanan tubuh menjadi berkurang, gejala semakin memburuk, atau malah timbul gejala baru.

Resistensi antibiotik

Bunda pernah dengar resistensi antibiotik? ya, ini adalah kondisi dimana antibiotik menjadi tidak mempan untuk membunuh bakteri tertentu. Kondisi ini dapat terjadi bila antibiotik yang diberikan salah atau tidak rasional.

Lebih jelasnya, ada tiga tingkatan dalam pemberian antibiotik untuk mengatasi penyakit, yakni lini pertama, kedua, dan ketiga. Pada kondisi awal sakit atau anak baru pertama kali sakit, lini pertama antibiotik dapat diberikan dan biasanya ampuh mengatasi sakit.

Pada kondisi tersebut, Bunda tak boleh memberikan lini ketiga yang tergolong derajat paling tinggi. Pemberian lini yang salah ini dapat menyebabkan resistensi meningkat.

Saat anak terserang penyakit yang sama, dia mungkin tidak akan lagi bisa diberikan antibiotik lini ketiga karena sudah tidak mempan melawan sakit. Antibiotik lini pertama dan kedua pun, sudah dipastikan tidak dapat diberikan karena derajatnya di bawah lini ketiga.

Resistensi juga dapat timbul pada pemberian antibiotik yang tidak tepat. Misalnya, anak terkena penyakit yang disebabkan virus atau jamur, tapi obatnya diberikan antibiotik.

Resistensi antibiotik pada anak dapat diketahui dari gejala yang tampak. Jika gejala tidak ada perbaikan atau semakin parah setelah pemberian antibiotik, maka mungkin pemberian antibiotik tidak tepat atau tubuh sudah resisten terhadap antibiotik tersebut.

Bunda juga perlu tahu aturan minum antibiotik nih, apakah harus selalu dihabiskan? Simak penjelasan lengkap di halaman selanjutnya!

Apakah pilek membutuhkan antibiotik? Simak penjelasannya dalam video di bawah ini:



(rap/rap)
ATURAN MINUM ANTIBIOTIK, APAKAH HARUS SELALU DIHABISKAN?

ATURAN MINUM ANTIBIOTIK, APAKAH HARUS SELALU DIHABISKAN?

Halaman Selanjutnya

Simak video di bawah ini, Bun:

Jangan Panik, Bun! Ini 5 Cara Keluarkan Dahak pada Bayi

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Mpok Alpa Meninggal Dunia, Tinggalkan 4 Anak Termasuk Sepasang Kembar

Mom's Life Annisa Karnesyia

Cerita Siti KDI soal Mertua Jadi Salah Satu Pemicu Cerai dengan Pria Turki

Mom's Life Amira Salsabila

Potret Sudut Rumah Rossa yang Dipenuhi Tanaman Hias

Mom's Life Nadhifa Fitrina

5 Dampak pada Otak Anak jika Terjebak Macet, Bisa Merusak Konsentrasi Bun!

Parenting Ajeng Pratiwi & Randu Gede

Kanker Payudara dan Rangkaian Pengobatan yang Bisa Dijalani

Menyusui Dr. dr. Diani Kartini, Sp. B, Subsp. Onk.

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Mpok Alpa Meninggal Dunia, Tinggalkan 4 Anak Termasuk Sepasang Kembar

5 Dampak pada Otak Anak jika Terjebak Macet, Bisa Merusak Konsentrasi Bun!

Cerita Siti KDI soal Mertua Jadi Salah Satu Pemicu Cerai dengan Pria Turki

Anyang-anyangan pada Anak: Gejala, Penyebab hingga Cara Mengatasinya

Kanker Payudara dan Rangkaian Pengobatan yang Bisa Dijalani

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK