PARENTING
Bubungan Lima, Rumah Adat Bengkulu yang Bisa Dikenalkan ke Anak
Annisa Karnesyia | HaiBunda
Senin, 09 May 2022 09:40 WIBRumah adat adalah salah satu kebudayaan Indonesia yang bisa dikenalkan ke anak, Bunda. Si Kecil dapat belajar mengenal fungsi rumah adat yang memiliki nilai-nilai kebudayaan di masing-masing daerah.
Salah satu rumah adat yang bisa dikenalkan adalah Bubungan Lima. Rumah ini berasal dari salah satu provinsi di Sumatera, yakni Bengkulu.
Rumah Bubungan Lima termasuk jenis rumah panggung, Bunda. Menurut Dian K dalam buku Ensiklopedia Negeriku Rumah Adat, nama rumah adat ini tergantung bentuk bubungan atapnya.
"Bahan utama rumah ini adalah kayu medang kemuning atau surian balam. Lantainya terbuat dari papan atau bisa juga bambu yang dibelah. Bagian kolong rumah juga digunakan untuk menyimpan kayu," kata Dian K.
Rizky Utami dalam buku Ensiklopedia Rumah-rumah Adat Nusantara, menjelaskan bahwa rumah Bubungan Lima merupakan salah satu prototipe hunian yang tahan banjir. Hal ini mempresentasikan nilai-nilai kearifan lokal pada masyarakat Bengkulu.
Bagian dalam rumah adat Bengkulu
Rumah adat Bengkulu, Bubungan Lima, terbagi menjadi beberapa bagian, yakni:
1. Bagian atas
- Atap yang terbuat dari ijuk, bambu, atau seng yang terdiri dari beberapa bentuk.
- Pacu atau plafon yang terbuat dari papan atau pelupuh.
- Pera merupakan balok-balok bagian atas yang menghubungkan tiang-tiang bagian atas.
- Kap adalah kerangka untuk menempel kasau.
- Reng berfungsi untuk menempel atap.
- Kasau berfungsi mendasi reng.
- Listplang, suyuk, dan penyunting.
2. Bagian tengah
- Kusen berfungsi sebagai kerangka untuk pintu dan jendela.
- Pintu ada berbentuk biasa dan bentuk ram.
- Jendela dengan bentuk biasa dan bentuk ram.
- Dinding terbuat dari papan atau pelupuh.
- Tulusi (lubang angin) atau ventilasi udara biasanya terdapat di atas pintu dan jendela yang dibuat dengan berbagai ragam hias.
- Tiang penjuru.
- Piabung atau tiang penjuru halaman.
- Tiang tengah.
- Bendu, balok melintang sepanjang dinding.
3. Bagian bawah
- Lantai yang terbuat dari papan, bambu, atau pelupuh.
- Geladak terbuat daru papan dengan lebar 50 sentimeter (cm), dipasang sepanjang dinding luar di atas balok.
- Kijing, yakni penutup balok pinggir luar yang dipasang sepanjang dinding.
- Balok yang besar sebagai kerangka untuk lantai yang memanjang ke depan.
- Tailan, yaitu balok sedang yang berfungsi sebagai tempat menempelkan lantai.
- Blandar adalah penahan tailan.
- Pelupuh kamar tidur yang sejajar dengan papan lantai (di atas bidai).
- Lapik tiang adalah batu fondasi tiang rumah.
- Tangga depan dan tangga belakang.
Fungsi ruang dalam rumah adat Bengkulu
Berikut fungsi dari setiap ruang yang ada di rumah adat Bengkulu:
1. Berendo
Berendo adalah tempat untuk menerima tamu yang belum dikenal atau tamu yang hanya menyampaikan satu pesan. Ruangan ini juga sering digunakan untuk bersantai, Bunda.
2. Hall
Hall merupakan ruagan untuk menerima tamu yang sudah dikenal baik, termasuk keluarga dekat atau orang yang disegani. Ruangan ini juga dipakai sebagai tempat berkumpul keluarga pada malam hari, ruangan belajar bagi anak-anak, dan untuk acara selamatan.
3. Bilik gedang
Bilik gedang dikenal juga dengan sebutan bilik induk. Ruangan ini adalah kamar tidur bagi kepala keluarga dan anak-anak yang masih kecil.
4. Bilik gadis
Bilik gadis merupakan ruangan untuk anak gadis yang ada di rumah adat Bengkulu, Bunda. Ruangan ini biasanya berdampingan dengan billik gedang. Tujuannya untuk keamanan dan pengawasan kepada anak gadis.
5. Ruang tengah
Ruang ini berfungsi untuk menerima tamu bagi ibu rumah tangga atau keluarga dekat di gadis. Ruangan ini biasanya hanya beralaskan tikar tanpa ada perabot rumah, Bunda. Selain untuk menerima tamu, ruang tengah juga digunakan sebagai ruang belajar, mengaji, atau kamar anak bujang.
6. Ruang makan
Ruang makan biasanya ada di rumah Bubungan Lima yang besar. Pada rumah adat yang kecil, ruang tengah akan digunakan sebagai ruang makan. Sementara untuk tahu, ruang makan akan dipindahkan ke Hall.
7. Garang
Garang merupakan tempat menyimpan tempayan air. Tempat ini juga digunakan untuk tempat mencuci piring dan mencuci kaki sebelum seseorang masuk ke dalam rumah atau dapur.
8. Berendo belakang
Rumah adat Bengkulu juga memiliki berendo belakang atau serambi belakang. Ini adalah tempat bersantai kaum perempuan pada siang atau sore hari.
Simak juga tips mengajarkan anak menggambar batik Banyuwangi, dalam video berikut:
(ank/som)