PARENTING
3 Anak di Jakarta Meninggal, Masyarakat Diimbau Waspada Hepatitis Misterius
Tim HaiBunda | HaiBunda
Selasa, 03 May 2022 13:20 WIBKabar duka datang dari Jakarta, setelah 3 pasien anak di RSUPN Dr Ciptomangunkusoma meninggal dunia. Ketiga meninggal usia didiagnosa mengalami hepatitis akut, Bunda.
Ya, penyakit yang merenggut nyawa ketiga bocah malang tersebut disebut sebagai hepatitis 'misterius'. Sehingga membuat Kementerian Kesehatan RI mengimbau agar masyarakat lebih mewaspadai hepatitis 'misterius' ini.
Hingga saat ini, Kemenkes RI masih mendalami penyakit tersebut lebih lanjut. Menanggapi kemunculan hepatitis 'misterius' ini, Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban menyebutkan bahwa hepatitis misterius memang sedang diselidiki banyak negara, Bunda.
Sejauh ini, telah muncul dua dugaan terkait meninggalnya ketiga pasien anak tersebut, di antaranya adalah adenovirus 41 dan SARS-CoV-2. Sebelumnya, para ahli menemukan dua kombinasi virus adenovirus 41 dan SARS-CoV-2 pada beberapa pasien hepatitis akut anak.
Namun, para ahli belum bisa menyimpulkan apakah yang terjadi di Jakarta juga mengalami hal yang sama. Masiha da kemungkinan, infeksi hepatitis misterius disebabkan oleh hal lain.
Nah, apakah Bunda sudah tahu apa itu adenovirus? Menurut penjelasan Prof Zubairi, adenovirus merupakan virus umum yang bisa dipicu berbagai penyakit seperti pilek, demam, sakit tenggorokan, bronkitis, pneumonia, hingga diare nih, Bunda.
"Adenovirus 41 belum pernah terkait dengan hepatitis dan patogen umum ini biasanya bisa sembuh sendiri," terang Zubiri di laman media sosialnya dan sudah mendapat izin dikutip.
Namun sayangnya, hingga kini belum ada tes yang bisa memastikan infeksi hepatitis 'misterius' ini. Namun, pasien dapat dikategorikan terpapar jika nyatakan negatif virus hepatitis A, B, C, D, E.
Seberapa bahaya kasus hepatitis misterius ini? Ternyata menurut Zubairi mengutip dari laporan WHO bahwa pasien yang sudah diidentifikasi hepatitis misterius berusia bayi berusia 1 bulan hingga remaja 18 tahun.
Sudah tersebar di mana saja?
LANJUTKAN MEMBACA KLIK DI SINI.
Selain itu, simak yuk, Bunda, mengatasi anak demam usai divaksin seperti penjelasan video di bawah ini: