Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Begini Cara Penularan Hepatitis Misterius pada Anak Menurut IDAI dan Kemenkes

Kinan   |   HaiBunda

Minggu, 15 May 2022 09:10 WIB

A mother wearing surgical mask helps daughter putting home made face mask during coronavirus pandemic.
Ilustrasi anak pakai masker cegah penularan hepatitis misterius. Foto: Getty Images/Morsa Images

Jumlah kasus anak yang diduga terinfeksi hepatitis misterius kini semakin bertambah. Bunda pun perlu tahu bagaimana cara penularan hepatitis misterius yang sedang melanda dunia.

Kemenkes RI menduga penularan infeksi hepatitis misterius yang saat ini muncul di Indonesia terjadi lewat dua cara, yaitu lewat saluran pernapasan dan saluran pencernaan.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan dugaan ini berdasarkan hasil investigasi kasus hepatitis misterius yang ditemukan di Indonesia dan negara-negara lain.

"Sementara belajar dari yang sudah-sudah, diketahui penularan kemungkinan ada dua jalur, yaitu melalui udara dan melalui saluran cerna," kata Nadia, seperti dikutip dari CNN Indonesia. 

Banner 5 Tanda Janin MeninggalFoto: HaiBunda/ Novita Rizki

Kendati demikian, penggolongan kasus hepatitis misterius yang diduga sudah ada di Indonesia masih belum rampung. Kasus-kasus yang ada masih dalam tahap pemeriksaan laboratorium dan proses ini membutuhkan waktu.

Cara penularan hepatitis misterius juga diungkap oleh IDAI

Selain dari Kemenkes RI, informasi tentang cara penularan hepatitis misterius yang kasusnya kini makin merebak juga datang dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastro-Hepatologi IDAI, dr Muzal Kadim, mengatakan meski belum diketahui penyebab pasti hepatitis akut misterius, namun dugaan awal untuk sumber penularan virus tersebut berasal dari fekal oral dan droplet.

Penyebaran virus melalui fekal oral yaitu melalui saluran pencernaan yang ditularkan melalui mulut. Sementara dugaan penularan melalui droplet merujuk pada Adenovirus.

"Sampai saat ini masih belum tahu penyebab pastinya. Adenovirus selama ini adalah virus penyebab diare, sampai sekarang kasus (hepatitis misterius) yang ditemukan di Inggris Raya, Amerika itu ada Adenovirus," ujar dr Muzal dalam siaran Instagram live IDAI.

Meski begitu, apakah Adenovirus merupakan penyebab utama atau bukan masih belum diketahui secara pasti, Bunda.

Orang tua tetap tak boleh lengah jaga kebersihan lingkungan

Walaupun penyebab dan penularan hepatitis misterius sampai saat ini masih perlu penelitian lebih lanjut, tetapi orang tua tetap tak boleh lengah. Utamanya dalam menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan keluarga.

Pastikan anak tetap mengonsumsi makanan matang yang bergizi, rajin cuci tangan, dan selalu memakai masker. Hindari juga bepergian jika tidak terlalu mendesak.

Baca selanjutnya di halaman berikutnya ya, Bunda.

Tonton juga video hal-hal tentang hepatitis misterius yang perlu Bunda ketahui:

[Gambas:Video Haibunda]



ANAK-ANAK DISEBUT LEBIH RENTAN TERTULAR SAAT MAIN BERSAMA

HEPATITIS written on a wooden block near a stethoscope, syringe and pills on a blue background. Medical concept

Ilustrasi hepatitis misterius. Foto: Getty Images/iStockphoto/ALENA DZIHILEVICH

Dokter Muzal pun selalu mengimbau orang tua untuk tetap meningkatkan kewaspadaan dan melakukan upaya pencegahan.

"Kita harus mencegah semua penularan dari fekal oral seperti mencuci tangan, (menjaga) kebersihan makanan, air, dan jangan makan bersama atau menggunakan alat makan bersama," ujarnya.

Sementara untuk mencegah penularan melalui droplet, masyarakat disarankan untuk tetap melakukan protokol kesehatan COVID-19, seperti memakai masker dan menjaga jarak. "Karena sifatnya akut, biasanya penularannya lewat saluran cerna atau saluran napas," imbuh dr Muzal.

Terlebih pada anak-anak, penularan infeksi virus bisa lebih mudah terjadi karena ketidaktahuan, misalnya saat bermain bersama teman sebaya. 

Dikutip dari detikcom, dr Nina Dwi Putri SpA(K) dari Unit Kerja Koordinasi Infeksi Tropik IDAI juga meminta orang tua mewaspadai kemungkinan anak tertular saat bermain.

"Hal ini terutama berlaku di antara bayi dan balita yang cenderung menggunakan tangan mereka untuk menyeka hidung atau menggosok mata mereka dan kemudian memegang mainan atau menyentuh anak lain," ujar dr Nina.


(fir/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda