Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Curiga Anak Bergejala Hepatitis Misterius, Segera Periksa ke Dokter atau Tunggu Dulu?

Kinan   |   HaiBunda

Sabtu, 14 May 2022 20:10 WIB

ilustrasi anak demam
Ilustrasi curiga anak bergejala hepatitis misterius, segera cek ke dokter atau tunggu dulu?/Foto: iStock.

Saat anak tampak bergejala hepatitis misterius, orang tua sering kali bingung harus melakukan apa. Sebaiknya segera periksa ke dokter atau tunggu dulu, ya?

Menurut dokter spesialis anak konsultan gastro-hepatologi RSCM FK UI, Prof. Dr. dr. Hanifah Oswari, Sp.A, jika anak mengalami gejala hepatitis misterius, orang tua sebaiknya segera memeriksakan anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan diagnosis awal.

Jangan menunggu hingga muncul gejala kuning bahkan sampai penurunan kesadaran. Hal ini karena kondisi tersebut menunjukkan bahwa infeksi hepatitis sudah sangat berat. 

Jika terlambat mendapatkan penanganan medis, maka peluang dokter untuk menolong pasien sangat kecil. Untuk itu, Bunda harus langsung membawa Si Kecil ke rumah sakit atau fasilitas layanan kesehatan.

“Bawalah anak-anak kita ke fasyankes terdekat untuk mendapatkan pertolongan dari tenaga kesehatan. Jangan menunggu sampai gejalanya lebih berat, karena kalau berat kita kehilangan momentum untuk bisa menolong lebih cepat. Apalagi kalau sampai sudah terjadi penurunan kesadaran, maka kesempatan untuk menyelematkannya sangat kecil,” pesan Prof Hanifah, seperti dikutip dari laman resmi Kemenkes RI.

Hal serupa juga disampaikan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi. Sebagai langkah pencegahan, Kemenkes mengungkap sejumlah tahap yang wajib dilakukan.

Beberapa di antaranya seperti memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak memakai alat makan bersama orang lain, rutin mencuci tangan, serta hindari kontak dengan orang yang sedang sakit.

5 Tanaman Pembawa Rezeki dalam IslamFoto: Annisa Shofia/ HaiBunda

Gejala hepatitis misterius pada anak 

Apa saja gejala hepatitis misterius pada anak yang perlu Bunda amati? Dikutip dari CNN Indonesia, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengimbau para orang tua untuk melakukan deteksi dini terhadap penyakit hepatitis misterius ini.

Ketua Umum Pengurus Pusat IDAI, dr Piprim Basarah Yanuarso, mengatakan deteksi dilakukan untuk menemukan gejala-gejala hepatitis misterius pada anak.

Dokter Piprim berpesan orang tua untuk segera ke dokter jika anak bergejala hepatitis misterius, seperti kuning, mual muntah, diare, nyeri perut, penurunan kesadaran, kejang, lesu, dan demam tinggi.

Gejala hepatitis misterius pada anak lainnya yang juga perlu diwaspadai yakni urine berwarna gelap pekat, serta feses berwarna pucat. Sementara itu dilansir BBC Internasional, kasus hepatitis akut misterius ini telah terdeteksi di 20 negara di seluruh dunia, dengan hampir 300 anak terkena.

"Orang tua harus tetap waspada terhadap tanda-tanda seperti salah satunya semburat kuning di bagian putih mata. Jika ragu, lakukan pemeriksaan ke dokter," ungkap Meera Chand, dari UK Health Security Agency (UKHSA).

Baca selanjutnya di halaman berikutnya ya, Bunda.

Simak juga video ada 6 penyakit saluran cerna yang mengintai anak usai Lebaran menurut IDAI:

[Gambas:Video Haibunda]



PEMERIKSAAN LABORATORIUM HEPATITIS MISTERIUS

HEPATITIS written on a wooden block near a stethoscope, syringe and pills on a blue background. Medical concept

Ilustrasi curiga anak bergejala hepatitis misterius, segera cek ke dokter atau tunggu dulu?/Foto: Getty Images/iStockphoto/ALENA DZIHILEVICH

Pemeriksaan laboratorium untuk hepatitis misterius

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, mengimbau masyarakat lebih waspada jika gejala dari penyakit hepatitis ini muncul. Jika gejala seperti buang air besar dan demam muncul, Menkes mengimbau agar memeriksakan anak dengan pemeriksaan SGOT dan SGPT.

"Biasanya kalau dia buang air besar dan kemudian mulai ada demam, nah itu di cek SGPT & SGOT-nya. Kalau sudah di atas 100, lebih baik dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat," jelas Menkes Budi, seperti dikutip dari detikcom.

"Karena, SGPT & SGOT normalnya itu di level 30-an. Kalau sudah naik agak tinggi, sebaiknya diarahkan ke fasilitas kesehatan terdekat," lanjutnya.

Dilansir Kids Health, Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase atau SGOT merupakan enzim yang biasanya ditemukan pada organ hati atau liver, jantung, ginjal, serta otak.

Sementara itu, SGPT atau Serum Glutamic Pyruvic Transaminase adalah enzim yang terdapat juga di dalam hati. Tes SGOT dan SGOT dilakukan untuk mengetahui fungsi organ hati. 

Cara kerjanya yakni dengan mengukur kadar Aspartate transaminase (AST) dalam darah. Apabila hasilnya di atas normal, maka bisa jadi indikasi masalah pada fungsi hati.


(fir/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda