Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

4 Penyebab Utama Bayi Jadi Jarang BAB, Catat Tanda yang Perlu Diwaspadai!

dr. Mira Dewita, Sp.A   |   HaiBunda

Jumat, 13 May 2022 09:11 WIB

Dokter Sisipan
dr. Mira Dewita, Sp.A
Dokter Spesialis Anak Purna Waktu di RS Hermina Jatinegara. Berpraktik di RS Hermina Jatinegara pada hari Senin-Jumat (09.00-14.00 WIB), hari Sabtu (08.00-14.00 WIB) dan hari Minggu W1 dan W3 (08.00-10.00 WIB)
A smiling baby whose mother is changing a diaper
Penyebab Bayi jarang BAB/ Foto: Getty Images/skynesher

Mengasuh bayi baru lahir mendatangkan tantangan tersendiri untuk sebagian bunda. Apalagi jika ini adalah anak pertama, pastinya akan ada banyak pertanyaan terkait kesehatannya.

Salah satunya menyangkut seputar kebiasaan Buang Air Besar (BAB) pada bayi baru lahir. Ada beberapa bayi yang bisa BAB 5-6 kali dalam sehari, namun ada juga yang malah tidak BAB selama berhari-hari.

Masalah buang air besar (BAB) dapat dialami bayi ASI dan MPASI. Apakah ini kondisi yang normal?

Pola BAB pada bayi ASI

Perlu Bunda tahu, bayi yang mendapatkan ASI eksklusif biasanya akan lebih sering BAB, terutama setelah lahir. Hal ini karena di dalam ASI terkandung semacam zat laksatif yang bersifat seperti pencahar.

Ibaratnya, semakin sering anak menyusu, semakin sering dia minum pencahar. Akibatnya, bayi ASI jadi lebih sering BAB.

Bayi ASI biasanya BAB sekitar 3 sampai 6 kali sehari. Hal ini berbeda dengan bayi yang minum susu formula (sufor) ya. Bayi sufor mungkin lebih jarang BAB karena kandungan susu formula berbeda dengan kandungan ASI.

Seiring bertambahnya usia atau sudah mulai MPASI, intensitas BAB bayi ASI akan menurun. Hal ini karena bayi lebih banyak menyerap zat gizi.

Bayi ASI bisa jarang BAB setelah dikenalkan makanan padat atau MPASI. Pada bayi yang belum MPASI, penyebabnya mungkin bisa karena kondisi medis.

Bila bayi ASI jarang BAB, Bunda perlu melakukan observasi nih. Observasi menyangkut bentuk dan warna feses, serta kondisi bayi. Selama berat badan bayi naik, menyusu seperti biasanya, dan tetap aktif seperti bayi sehat, maka Bunda tak perlu membawanya ke dokter.

Perubahan intensitas BAB pada Bayi MPASI

Bayi yang sudah mengenal makanan padat (MPASI) akan memiliki pola BAB yang berbeda dengan bayi ASI eksklusif. Meski intensitasnya jadi jarang, normalnya bayi MPASI tetap BAB setiap hari atau dua hari sekali, Bunda.

Ada beberapa penyebab bayi MPASI jarang BAB, di antaranya adalah:

1. Jarang diberikan air putih

Bayi MPASI sudah bisa diberikan air putih ya. Sayangnya, para Bunda lebih sering memberikan ASI setelah usia 6 bulan, dan malah melupakan air putih.

Perlu diketahui, ASI tidak bisa menggantikan asupan cairan yang dibutuhkan bayi. Kalau kurang air putih, BAB Si Kecil bisa menjadi keras.

Untuk itu, Bunda perlu membagi waktu anak makan, menyusu, dan minum air putih dengan baik. Misalnya, bayi usia 6 bulan minum ASI 4 kali dalam sehari, atau bayi 7 bulan hanya diberikan 3 kali minum ASI sehari.

10 warna feses atau BAB bayi.10 warna feses atau BAB bayi./ Foto: Mia Kurnia Sari

2. Susu yang dikentalkan

Pemberian susu formula juga harus tepat pada bayi yang sudah MPASI. Susu formula bisa menyebabkan BAB keras bila salah menyeduhnya.

Usahakan tidak mengentalkan susu formula ya. Sebab, hal tersebut dapat menyebabkan BAB keras, sehingga bayi jadi tidak mau BAB.

3. Bayi kurang aktif bergerak

Bayi yang jarang BAB bisa jadi disebabkan karena kurang aktif bergerak nih, Bunda. Untuk mencegah masalah pencernaan, coba ajak Si Kecil bermain atau melakukan aktivitas fisik agar pencernaannya sehat dan lancar.

4. Suplementasi zat besi

Pemberian suplementasi zat besi juga dapat menyebabkan BAB keras hingga anak jarang buang air besar. Sebelum memberikan suplementasi ini, sebaiknya Bunda konsultasi dulu ke dokter. Pemberian suplementasi tambahan hanya dibutuhkan pada anak yang kekurangan zat besi.

Simak juga yuk tanda bayi jarang BAB yang perlu Bunda waspadai dan perlu dibawa ke dokter di halaman selanjutnya!

Bunda, simak yuk penjelasan apakah ada pijat yang bisa bantu melancar BAB bayi dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]





11 TANDA BAYI JARANG BAB YANG PERLU DIWASPADAI, SALAH SATUNYA KEMBUNG

A smiling baby whose mother is changing a diaper

Penyebab Bayi jarang BAB/Foto: Getty Images/iryouchin

Tanda bayi jarang BAB yang perlu diwaspadai

Berikut beberapa tanda bayi jarang BAB yang perlu Bunda waspadai:

  1. BAB sangat keras, bentuknya kecil dan padat seperti kotoran kambing atau besar sekali
  2. Anak terlihat kesakitan
  3. Keluar darah dari anusnya karena sering menahan BAB
  4. Warna gelap, seperti cokelat tua
  5. Berat badan anak turun
  6. Anak tidak mau makan
  7. Anak menjadi tidak aktif atau lemas
  8. Perut kembung
  9. Tidak bisa buang angin
  10. Muntah
  11. Sakit perut berulang

Pada bayi MPASI, observasi mungkin sudah tidak bisa dilakukan. Bila sudah muncul tanda di atas dan bayi tidak BAB lewat dari 3-4 hari, maka Bunda perlu membawanya ke dokter.

Makanan yang bisa membantu mengatasi BAB

Saat anak BAB, Bunda dapat memberikan pertolongan pertama nih. Selain melihat kondisi Si Kecil, Bunda dapat memberikan makanan atau minuman yang bisa melancarkan BAB, seperti:

1. Air putih

Pada anak yang sudah MPASI, Bunda perlu memberikan air putih ya. Air putih dapat diberikan setelah anak makan MPASI atau saat dia haus.

Sebenarnya, tidak ada patokan berapa banyak anak minum air putih. Kebutuhan cairan anak biasanya 100-150 ml per kilogram berat badan. Biasanya anak akan minum banyak saat udara panas dan aktivitas fisik tinggi.

2. ASI

Bayi ASI yang jarang BAB harus tetap disusui untuk mengatasi masalah pencernaan ya, Bunda. ASI bersifat seperti pencahar yang dapat melancarkan BAB.

3. Makan buah

Beberapa buah dapat membantu melancarkan BAB, seperti buah pisang dan pepaya. Tapi pemberiannya harus tepat.

Anak di bawah 3 tahun tidak terlalu membutuhkan serat, jadi sebaiknya hanya berikan satu buah dalam sehari. Buah hanya dikenalkan sedikit sebagai pengenalan rasa.

Apa toilet training bisa menyebabkan anak jarang BAB?

Ya, toilet training dapat memengaruhi psikologi anak, terutama yang baru belajar mengontrol BAB nih. Terkadang anak yang melakukan toilet training bisa stres, hingga suka menahan BAB.

Meski begitu, tidak semua anak yang toilet training sudah pasti jarang BAB. Bunda perlu tahu, kemandirian setiap anak berbeda-beda ya. Ada anak usia 1 tahun sudah lepas pampers dan menggunakan toilet untuk BAB.

Pengobatan bayi jarang BAB

Bayi jarang BAB dapat diketahui dari pemeriksaan dokter. Dokter akan melakukan anamnesis dari riwayat penyakit.

Kemudian, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan meraba perut. Pada bayi yang jarang BAB akan teraba massa yang keras di perutnya.

Saat muncul tanda-tanda bahaya pada bayi yang jarang BAB, Bunda harus segera membawa anak ke dokter. Bunda tidak boleh memberikan sembarangan obat pada anak sebelum dikonsultasikan ke dokter ya. Sebab, penanganan bayi jarang BAB dapat berbeda.


(rap/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda