Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Anak Diperlakukan Kasar oleh Temannya? Ini 3 Cara Menanggapinya Bun

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Selasa, 19 Jul 2022 20:22 WIB

Ilustrasi Anak Diperlakukan Kasar oleh Temannya? Ini 3 Cara Menanggapinya Bun
Ilustrasi Anak Diperlakukan Kasar oleh Temannya? Ini 3 Cara Menanggapinya Bun. Foto: Getty Images/iStockphoto/sutlafk

Ketika anak mulai berinteraksi dengan orang lain, pastinya Bunda sebagai orang tua merasa khawatir dengan mereka. Mulai dari bagaimana jika anak-anak tidak bisa berkomunikasi baik dengan teman-temannya, hingga bagaimana jika mereka mendapatkan perlakuan yang tidak sopan atau kasar dari teman-temannya.

Banyak hal lainnya juga yang mungkin menjadi kekhawatiran orang tua pada anak-anaknya saat mereka mulai keluar rumah untuk bersosialisasi dengan orang lain. Ini adalah hal normal yang mungkin dirasakan hampir semua orang tua ya, Bunda.

Bunda, perlu diingat bahwa anak-anak masih membutuhkan bimbingan serta banyak pelajaran seputar kehidupan dari orang tuanya. Oleh karena itu, sebagai orang tua, Bunda perlu mengajari mereka banyak hal, mulai dari etika dasar berinteraksi dengan orang lain hingga menanggapi perlakuan kasar dari orang lain dengan bijak.

Tidak jarang anak-anak mengalami perlakuan kasar entah secara verbal atau kontak fisik dari teman-temannya di sekolah. Lalu apa yang perlu anak lakukan bila mereka mengalami tersebut? Nah, dalam hal ini peran orang tua sangatlah dibutuhkan, Bunda.

Bunda perlu memberikan Si Kecil pemahaman dan mengajari mereka bagaimana cara menanggapi perlakuan orang-orang yang kasar atau tidak sopan kepadanya.

Lalu, bagaimana cara Bunda mengajarinya kepada Si Kecil? Nah, untuk mencari informasi lebih lanjutnya lagi, yuk, simak penjelasan psikolog berikut ini, ya Bunda.

Bagaimana menanggapi perilaku teman anak yang kasar?

Saat melihat Si Kecil menangis karena bermain bersama teman-temannya, Bunda perlu menganggap hal itu adalah salah satu hal yang normal terjadi.

"Ketika anak menangis, ketika dibully anak marah, orang tua harus menganggap itu adalah hal yang normal karena usianya," kata Danang Baskoro, M.Psi., Psikolog Klinis di RSJ Menur Surabaya, kepada Haibunda.

Namun, bila melihat Si Kecil diperlakukan kasar hingga membuatnya mengeluarkan darah, bagaimana Bunda menanggapinya? Haruskah Bunda memarahi teman Si Kecil yang membuatnya terluka? Jawaban singkatnya adalah tidak ya, Bunda.

“Kita sebagai orang tua perlu melihat permasalahan ini secara jelas seperti apa, dan mencari solusinya juga seperti apa,” ujar Psikolog Danang.

Ketika anak mendapat perlakuan kasar Bunda tidak perlu memarahi temannya, tetapi Bunda boleh menegur anak tersebut secara perlahan dan baik-baik. Hal ini agar anak tersebut bisa paham bahwa hal yang ia lakukan bukanlah hal yang baik dan benar.

“Yang bagus untuk kita mengajari kemampuan untuk sosial, seperti, 'kalau kamu tidak suka, kamu harus ngomong' atau 'kalau kamu dibully, kamu harus ngomong' dan 'kalau sudah kamu harus maafin',” ungkap Psikolog Danang.

Lalu, bagaimana cara mengajari menanggapi atau membela diri saat mendapatkan perlakuan kasar dari temannya? Simak di halaman selanjutnya ya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga video perlukah anak usia dini les matematika?

[Gambas:Video Haibunda]




CARA MENGAJARI ANAK MENANGGAPI PERILAKU KASAR TEMANNYA

Portrait of happy lovely family arabic muslim mother and little muslim girls child with hijab dress smiling and having fun hugging and kissing together in living room

Ilustrasi Anak Diperlakukan Kasar oleh Temannya? Ini 3 Cara Menanggapinya Bun. Foto: Getty Images/iStockphoto/tongpatong

Cara mengajari anak membela diri saat mendapat perlakuan kasar

Ketika Anak mendapat perlakuan yang kasar dari temannya, mungkin Bunda perlu menegur anak tersebut dengan secara baik-baik dan perlahan, ya Bunda. Selain itu, Bunda juga perlu mengajari Si Kecil bagaimana cara menanggapi teman yang berbuat kasar kepadanya.

Berikut adalah beberapa tips yang dapat Bunda lakukan untuk mengajari Si Kecil bagaimana cara yang tepat untuk menanggapi teman yang berbuat kasar:

1. Belajar berani mengutarakan perasaan

Saat anak mendapat perlakuan kasar, mungkin sebagian besar lebih memilih untuk menangis dan mengadu kepada guru atau orang tua. Namun, sebagai orang tua, Bunda juga perlu mengajarinya untuk berani berbicara tentang apa yang ia rasakan kepada seseorang yang berbuat kasar.

Misalnya, ketika Si Kecil tidak suka dengan perlakuan temannya tersebut yang berbuat kasar, ia perlu memberanikan diri untuk berbicara langsung kepada temannya. Anak bisa menyampaikan bahwa ia tidak suka dengan perilaku temannya tersebut secara baik-baik. Selain itu, tidak perlu menggunakan emosi agar tidak terjadi perkelahian ya, Bunda.

Banner 50 Tanda Hamil

2. Ajarkan perlakuan yang benar dan salah

Selain itu, Bunda juga perlu mengajarkan kepada anak seperti apa perilaku yang baik dan tidak baik. Jangan lupa juga untuk mengajarkan, bagaimana cara menanggapi perilaku teman yang kasar dengan baik dan perilaku yang perlu Si Kecil hindari ya, Bunda.

Misalnya, Bunda bisa memberi tahu mereka bahwa perilaku yang tidak baik seperti mendorong teman hingga terjatuh, mengganggu teman hingga mereka menangis, dan lain sebagainya.

Bunda juga bisa memberi tahu mereka ketika ada orang yang berbuat kasar kepadanya tidak perlu ditanggapi dengan emosi dan perkelahian. Namun, perlu ditanggapi secara baik-baik dan saling memaafkan.

“Jadi, momen itu kita jadikan pembelajaran untuk anak berempati mengerti perasaan orang lain,” kata Psikolog Danang.

3. Komunikasi dengan orang tua

Nah, ini adalah salah satu tips paling penting. Bunda perlu memberi tahu anak-anak bahwa menjaga komunikasi dengan orang tua sangat penting. Si Kecil perlu terbuka menceritakan apa yang mereka alami saat bersama teman-temannya.

Misalnya, Si Kecil mengalami bully di sekolah atau saat bermain, jika mereka belum bisa membela diri, mereka perlu memberi tahu hal tersebut kepada orang tuanya agar bisa mencari jalan keluar terbaik ya, Bunda.

"Itu penting untuk mengetahui dan mendengarkan apa yang dirasakan anak, agar anak juga bisa merasa perasaannya itu diakui," kata Psikolog Danang.

Semoga informasinya bermanfaat ya, Bunda.


(fir/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda