Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Aksi Heroik Bocah 10 Tahun Sebelum Tewas dalam Penembakan di Texas

ANNISAAFANI   |   HaiBunda

Kamis, 26 May 2022 14:50 WIB

A blurred police car in the background behind yellow crime scene tape.
Ilustrasi garis polisi/Foto: Getty Images/iStockphoto/aijohn784

Aksi penembakan kembali terjadi di Amerika Serikat (AS), Bunda. Pada Selasa (24/5/2022) lalu, penembakan berdarah berlangsung di Robb Elementary School, Uvalde, Texas.

Dalam kejadian nahas ini, terhitung sebanyak 19 siswa dan 2 orang guru meninggal dunia. Salah seorang bocah berusia 10 tahun yang turut tewas dalam kejadian tersebut sempat melakukan aksi heroik.

Siswa kelas 4 bernama Amerie Jo Garza tersebut sempat melakukan aksi heroik, Bunda. Ketika penembakan terjadi dan sesaat sebelum peluru menembus tubuhnya, ia sempat menelepon 911 untuk meminta bantuan.

Mengutip People, nenek Amerie mengungkapkan bahwa cucunya itu menjadi salah satu dari anak pertama yang meninggal karena penembakan. Nenek Amerie masih tak menyangka dengan apa yang dialami sang cucu. Emosinya pada pelaku tak terbendung.

"Dia (pelaku) bisa saja mengambil ponselnya. Dia bisa merusaknya, atau apapun. Tapi dia justru menembaknya (Amerie)," tutur Berlinda Arreola.

"Dia adalah seorang pahlawan yang mencoba menelepon 911, untuk menyelamatkan dia dan teman-temannya," sambungnya.

Dalam kesehariannya, Amerie merupakan sosok anak yang amat baik dan penyayang, Bunda. Sifat tersebut terlihat ketika ia berpamitan pada adiknya, Zayne yang baru berusia 3 tahun.

Tak pernah dalam satu hari pun, ia melupakan untuk berpamitan pada sang adik. Setiap akan pergi berangkat sekolah, ia akan menyempatkan untuk mencium Zayne.

Tak hanya itu, Amerie juga menjadi salah satu siswa berprestasi. Sehingga, tak heran ia pernah mendapatkan penghargaan Heart of Gold tahun lalu.

Kini, keluarga Amerie hanya dapat mengenang dirinya. Sang ayah juga tak bisa menahan duka, ia berpesan agar keluarga lainnya jangan meremehkan kehadiran setiap anggota keluarga. Peluk dan cium selagi mereka masih ada.

"Cinta kecilku sekarang terbang tinggi dengan para malaikat di atas," tulis ayah Amerie, Angel Garza.

"Tolong jangan anggap remeh. Peluk keluargamu. Katakan bahwa kamu mencintai mereka. Aku mencintaimu Amerie jo. Jaga adik bayimu (dari sana) untukku."

Pelaku penembakan

Mengutip The Guardian dan BBC, pelaku diketahui bernama Salvador Ramos, Bunda. Gubernur Texas, Greg Abbott, mengatakan bahwa pelaku berusia 18 tahun dan berasal dari Uvalde.

Sementara menurut senator Texas, Roland Gutierrez, pelaku sempat menembak neneknya di rumah pada pagi hari. Setelah tega melalukan hal tersebut, ia melarikan diri dari tempat kejadian dengan mobil sebelum merusak kendaraannya di luar sekolah.

Tak lama, pelaku kemudian berlari menuju Robb Elementary School dan mulai menembak. Dahulu, Salvador Ramos diketahui bersekolah di sekolah menengah atas (SMA) di daerah itu, Bunda.

Saat melancarkan aksinya di Robb Elementary School, dia disebut menggunakan beberapa senjata. Menurut laporan, pelaku meninggal di tempat kejadian. Ia dilumpuhkan oleh polisi yang datang ke sekolah. 

Simak kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.

Bunda, simak juga risiko tersembunyi bila anak sekolah di usia terlalu dini dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



PRESIDEN AS JOE BIDEN ANGKAT BICARA

Joe Biden

Joe Biden/Foto: Instagram @joebiden

Menurut Kepala Polisi setempat, Pete Arredondo, korban penembakan yang paling banyak meninggal adalah siswa kelas 2, 3, dan 4 SD. Artinya, usia mereka berkisar antara 7 sampai 10 tahun.

Selain korban tewas, ada pula korban luka yang dilarikan ke San Antonio's University Hospital. Dua korban ini adalah seorang wanita berusia 66 tahun dan anak perempuan 10 tahun yang diketahui sedang kritis.

Amerika berduka

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, buka suara terkait peristiwa penembakan berdarah di Texas. Biden menghela napas panjang sebelum memulai sambutannya di Gedung Putih pada Selasa waktu setempat.

"Saya berharap ketika saya menjadi presiden, saya tidak perlu melakukan ini lagi. Pembantaian lain di Uvalde, Texas, di sebuah sekolah dasar. Anak-anak kelas 2, 3, dan 4 yang cantik dan lugu. Dan berapa banyak anak kecil yang menyaksikan ini, melihat teman-teman mereka tewas, seolah-oleh mereka ada di medan perang. Demi Tuhan, mereka akan hidup dalam bayangan itu seumur hidup mereka," kata Biden, dilansir CBS News.

Joe Biden juga sempat mempertanyakan kenapa peristiwa nahas ini lebih sering terjadi di negaranya, Bunda. Ia merasa frustrasi dan merasa perlu bertindak.

"Yang mengejutkan saya adalah penembakan massal semacam ini jarang terjadi di tempat lain di dunia. Mengapa? Mereka memiliki masalah kesehatan mental dan perselisihan dalam keluarga. Mereka memiliki orang-orang yang kehilangan arah, tetapi penembakan massal semacam ini tidak pernah terjadi dengan frekuensi seperti yang terjadi di Amerika. Mengapa? Mengapa kita rela hidup dengan ini?" ujarnya.

"Sebagai bangsa, kita harus bertanya, dengan nama Tuhan, kapan kita akan berdiri tanpa menghadapi ini (penembakan dengan senjata)?" sambungnya.


(AFN/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda