Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

7 Perkembangan Sosial dan Mandiri Anak yang Harus Dimiliki Usia 1-3 Tahun

Kinan   |   HaiBunda

Rabu, 01 Jun 2022 19:10 WIB

My daughter isn't afraid to pay a visit here
Ilustrasi perkembangan sosial dan mandiri anak di usia 1-3 tahun. Foto: Getty Images/iStockphoto/gpointstudio

Memasuki rentang usia 1-3 tahun, kemampuan sosial dan mandiri anak akan mulai berkembang pesat. Apa saja perkembangan dari segi sosial dan mandiri yang perlu Bunda perhatikan lebih jauh?

Dikutip dari Parents, bersosialisasi adalah bagian penting dari perkembangan anak secara keseluruhan. "Perkembangan sosial anak terkait dengan begitu banyak bidang lain," ungkap psikolog anak, Heather Wittenberg, PhD.

Begitu pun dengan perkembangan emosional dan kemandirian. Menurut Wittenberg, pencapaian ini penting karena mempersiapkan anak untuk mengelola perasaan dirinya sendiri, serta memahami perasaan dan kebutuhan orang lain.

Dengan begitu, anak akan belajar berinteraksi dengan cara yang penuh simpati dan sopan, sehingga besar peluang dapat diterima oleh lingkungannya kelak. Berikut perkembangan sosial dan mandiri anak yang harus dimiliki di usia 1-3 tahun seperti dilansir berbagai sumber.

Janin Terlilit Tali PusarFoto: Novita Rizki/ HaiBunda

1. Mulai memperlihatkan bentuk komunikasi dasar

Setidaknya dimulai di usia 1 tahun, anak sudah mulai mampu memperlihatkan bentuk komunikasi dasar dengan orang di sekitarnya. Termasuk seperti menunjuk dan bersuara.

"Penting bagi orang tua untuk berinteraksi dengan anak, misalnya dengan mengajak bicara atau menunjukkan hal-hal menarik yang ada di sekitarnya," ujar profesor psikologi Assumption College di Worcester, Maria Kalpidou, PhD.

2. Mengenali orang terdekatnya

Dimulai di usia 1 tahun pula anak akan mulai mengenali orang-orang terdekat dan sering dilihatnya. Selain orang tua, misalnya seperti kakek dan nenek, pengasuh, dokter anak, dan orang-orang dekat lainnya. 

Anak juga akan mulai menyapa mereka dengan senyuman. Namun jika mood-nya sedang tak menentu, 'sapaan' yang diberikan anak bisa berupa tangisan atau rengekan. 

"Jika anak tidak memperhatikan siapa pun di sekitarnya, ini bisa menjadi tanda bahaya. Umumnya anak sudah bisa menyadari siapa yang selalu ada di sekitarnya," imbuh Wittenberg.

3. Senang berinteraksi

Jika anak memberikan mainan kepada Bunda, ini menunjukkan kesediaan dan kemampuannya untuk berinteraksi dengan orang lain. 

Namun di usia 1-3 tahun, anak masih perlu belajar untuk mengantre. Selain itu, berikan pemahaman secara bertahap tentang konsep berbagi dan jangan memaksa anak jika ia belum siap. 

4. Memperlihatkan keinginan menyapa teman sebaya

Sekitar usia 1-3 tahun, selain senang berinteraksi dengan orang tua atau anggota keluarga lain, anak juga semakin senang bersosialisasi. Khususnya dengan teman-teman sebaya nih, Bunda.

Anak-anak biasanya sudah mulai terlibat dalam permainan paralel pada usia ini, yang berarti mereka bermain secara berkelompok namun tidak banyak interaksi.

"Mungkin belum ada banyak interaksi dengan teman sebaya di tahap ini, namun tetap penting untuk memberi anak waktu bermain dengan anak-anak lain seusianya," pesan Wittenberg.

Baca selanjutnya di halaman berikutnya ya, Bunda.

Bunda, yuk download juga aplikasi Allo Bank di sini.

Simak juga video tujuh mainan yang bikin anak senang saat mandi berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



SENANG MENYAPA ORANG LAIN DAN PAHAM KONSEP KEPEMILIKAN

Cheerful ethnic woman laughing while helping happy boy to do homework assignment in cozy room at home

Ilustrasi perkembangan sosial dan mandiri anak di usia 1-3 tahun. Foto: Getty Images/iStockphoto/evgenyatamanenko

5. Memahami konsep kepemilikan

Rentang usia 1-3 tahun juga menjadi momen di mana anak sudah mulai memahami konsep kepemilikan. Mereka mungkin akan mulai berebut mainan dan merasa semua adalah miliknya.

Berbagi pun menjadi cukup sulit untuk bisa dilakukan anak, sebab pola pikirnya masih bersifat egosentris alias diri sendiri. 

"Perilaku anak akan 'dipandu' oleh keinginannya sendiri. Orang tua bisa memberikan contoh tentang konsep antre dan berbagi pada anak secara perlahan," tutur Kalpidou. 

6. Makin senang menyapa orang lain

Saat anak menginjak usia 3 tahun, ia akan mulai menunjukkan minat lebih tinggi untuk bersosialisasi dengan orang lain. Anak akan mulai mencari interaksi di luar orang terdekatnya, misalnya menyapa orang di tempat umum atau sekadar menikmati kebersamaan dengan orang lain.

Namun, misalnya Si Kecil belum menunjukkan ketertarikan dengan orang lain, hindari terlalu cepat memberi label 'pemalu' ya, Bunda. 

"Orang tua sering melihat rasa malu sebagai hal yang negatif, tetapi normal bagi sebagian anak-anak untuk lambat dalam melakukan interaksi dengan orang yang tidak dikenalnya. Beri mereka waktu untuk menyesuaikan diri," kata Wittenberg.

7. Bermain dengan imajinasi

Bermain dengan kreativitas dan imajinasi juga menjadi salah satu perkembangan yang dimiliki anak pada usia hingga 3 tahun. 

"Anak juga mulai akan berteman berdasarkan minat dan imajinasi yang serupa," tutur Kalpidou. 

Ya, meski anak belum menguasai tentang berbagi, dengan bermain bersama mereka akan belajar untuk menunjukkan perilaku yang lebih positif satu sama lain.

Maka dari itu, Bunda juga dapat mulai memperkenalkan bacaan atau tontonan yang memberi contoh baik. Hindari berkata atau bersikap kasar, ya.

Sebab seperti dilansir Very Well Family, anak usia prasekolah umumnya mulai terpengaruh oleh hal-hal di sekitarnya. Anak juga akan mulai meniru ucapan atau perilaku dari karakter-karakter favoritnya. 


(fir/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda