Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

4 Cara Tepat Menggali Minat dan Bakat Anak Sejak Dini yang Perlu Dilakukan

Meita Fajriana   |   HaiBunda

Kamis, 19 May 2022 09:10 WIB

Mother and daughter coloring pages on the floor
Ilustrasi cara tepat menggali minat dan bakat anak. Foto: Getty Images/pixelfit

Di zaman parenting saat ini, banyak Bunda yang berlomba-lomba membantu anak menjadi luar biasa dalam banyak hal. Kondisi ini tentu baik bagi anak karena mendapatkan dukungan dari orangtua, namun Bunda tetap perlu memperhatikan minat dan bakat alami dari dalam diri Si Kecil ya.

Setelah itu, Bunda dapat memfasilitasinya dengan baik. Melansir dari laman Kids Academy, untuk mencapai hasil yang baik, orangtua cenderung mendaftarkan anak-anak ke banyak kegiatan, terutama kegiatan yang dianggap orang tua penting dan berharga.

Kebanyakan pula orangtua mendaftarkan kegiatan tersebut karena membayangkan akan disukai anak-anak. Kenyataannya, apa yang perlu bagi orangtua bisa saja tidak menarik bagi anak. 

"Anak-anak yang terlalu banyak jadwal cenderung merasa sangat stres dan tidak memiliki energi mental yang tersisa untuk eksplorasi, rasa ingin tahu, dan pemikiran kreatif, yang merupakan blok bangunan untuk mengembangkan bakat sesungguhnya," kata Gail Saltz psikolog anak yang berbasis di New York dikutip dari laman US News, Kamis (12/5). 

Untuk itu, Bunda perlu mencari tahu ketertarikan anak pada suatu hal dan memberikannya dukungan dengan les atau kelas bermain. Jika sudah terasah sejak dini, anak akan mahir dan senang melakukannya. 

Jika Bunda mencoba mempelajari cara menemukan bakat anak, rahasianya terletak pada membiarkan anak-anak menemukan minat dan aktivitas yang menyenangkan bagi mereka. Dari sana, anak-anak belajar tekad dan ketekunan yang dibutuhkan untuk menjadi persis seperti yang mereka inginkan. 

4 Cara Bersihkan AC di RumahFoto: Novita Rizki/ HaiBunda

Berikut cara sederhana untuk mengungkap minat dan bakat anak Bunda yang dilansir dari laman US News

1. Hindari pemaksaan dan tekanan

Satu kesalahan yang dilakukan beberapa orangtua adalah mendaftarkan anak-anak untuk mengikuti berbagai kegiatan. Seperti kegiatan menari hingga liga sepak bola keliling dengan harapan ada sesuatu yang cocok untuk Si Kecil.

Anak-anak saat ini terkadang memiliki terlalu banyak aktivitas dan akhirnya merasa tertekan. Ini dapat memengaruhi nilai anak Bunda di sekolah atau bahkan lebih buruk hingga dapat memengaruhi kesehatan mentalnya. 

2. Apresiasi Si Kecil

Jika Bunda masih berjuang untuk menemukan bakat anak, lihatlah dunia saat ini. Anak Bunda mungkin tidak suka melukis atau memainkan alat musik. Mungkin dia tidak tertarik dengan balet atau basket. Anak-anak saat ini lebih tenggelam dalam teknologi. 

Apabila Bunda merasa frustrasi karena anak hanya ingin duduk dan menatap layar, gunakan itu untuk mengubah minat saat ini menjadi hal yang dapat dieksplorasi. Seperti kelas pemrograman yang dirancang khusus untuk anak-anak.

Teknologi dapat dimanfaatkan untuk memotivasi anak-anak menemukan bakat mereka. Jadi, Bunda berpikirlah lebih seperti anak-anak hari ini dan rangkul sepenuhnya tren saat ini ya agar anak merasa dimengerti. 

Simak penjelasan lain di halaman berikutnya ya, Bunda.

Tonton juga video menumbuhkan minat anak menjadi hafidz sejak dini:

[Gambas:Video Haibunda]



CARA MENGGALI MINTA DAN BAKAT ANAK

A multi-ethnic group of babies, their mothers in the background, playing together with toys in a daycare / preschool setting.

Ilustrasi cara tepat menggali minat dan bakat anak. Foto: iStock

3. Tidak apa-apa saat membuat kesalahan

Setelah memilih satu atau dua aktivitas untuk dilakukan, mudah bagi anak-anak untuk menjadi frustrasi jika mereka tidak mempelajari keterampilan dengan cukup cepat. Misalnya, belajar memainkan drum set tidak terjadi dalam semalam. 

Butuh banyak jam pelajaran dan latihan selama bertahun-tahun yang diperlukan agar anak Bunda berhasil menjadi drummer. Jadi, tidak masalah membuat kesalahan, namun setelah itu anak dapat mengambil pelajaran sehingga menjadi lebih mahir. 

4. Bersikaplah terbuka terhadap ide dan aspirasi anak

Terkadang sebagai orangtua, Bunda berharap anak-anak akan mengikuti jejak Bunda, memilih beberapa kegiatan dan cita-cita yang sama dengan yang dilakukan ketika Bunda masih muda. 

Namun, Bunda tidak dapat berharap bahwa anak adalah salinan dari diri orangtuanya. Selain dunia saat ini berbeda dari dunia tempat Bunda dibesarkan, anak-anak juga memiliki minat dan bakat unik mereka sendiri. Jadi bersikaplah terbuka terhadap aspirasi dan keinginan Si Kecil Bunda. 


(fir/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda