
parenting
7 Langkah Memulihkan Mental Orang Tua Usai Anak Meninggal, Beri Waktu & Dukungan
HaiBunda
Senin, 06 Jun 2022 11:40 WIB

Kepergian anak untuk selamanya bisa menjadi salah satu mimpi buruk bagi orang tua. Dalam menghadapi kondisi ini, proses pemulihannya pun harus tepat dan tidak boleh terburu-buru.
Dikutip dari Very Well Family, orang tua yang kehilangan anaknya, terutama secara mendadak, dapat memberi efek yang sangat besar bagi kehidupannya. Terlebih karena tidak ada momen untuk mengucap salam perpisahan terlebih dahulu.
Seperti dialami oleh keluarga Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan sang istri Atalia Praratya. Putra sulung mereka, Emmeril Khan Mumtadz, dinyatakan meninggal dunia setelah dilaporkan hilang sejak 26 Mei lalu.
Dalam menghadapi situasi kepergian anak yang mendadak seperti ini, ada beberapa langkah pemulihan yang bisa diterapkan orang tua:
1. Saling menguatkan sesama anggota keluarga
Keluarga menjadi salah satu support system utama dalam menghadapi musibah, termasuk saat mendadak kehilangan anak. Dukungan dan kenyamanan satu sama lain dapat menjadi kekuatan terbesar dalam menghadapi situasi seperti ini.
Sebab dengan saling menguatkan, orang tua tidak akan merasa sendirian dan larut dalam kesedihan.
2. Segera cari bantuan profesional
Setiap orang menghadapi rasa duka dengan cara yang berbeda, termasuk ketika dihadapkan dengan situasi kehilangan seorang anak secara mendadak. Saat merasa perlu, jangan tunda untuk mencari bantuan profesional.
Disampaikan oleh dr Jimmi Marliston P Aritonang, Sp.KJ dari RS Hermina Jatinegara, bahwa dalam menghadapi seseorang yang sedang kehilangan, empati menjadi kunci penting.
"Masing-masing individu itu kan berbeda. Ya karakternya, spiritualnya, fisiknya, biologis di otaknya juga beda-beda. Jadi treatment-nya pun harus individual," ujar dr Jimmi kepada HaiBunda beberapa waktu lalu.
Ia berpesan bahwa bantuan profesional menjadi penting dalam waktu maksimal dua pekan setelah berduka.
"Jadi ketika lebih dari dua minggu rasa duka mendalam tetap ada dan masih sangat mengganggu tidur, makan, konsentrasi, dan lain-lain, itu sudah butuh bantuan profesional," pesannya.
Menurut Jimmi, dua pekan pertama setelah kehilangan masih menjadi tahap adaptasi. Namun jika lebih dari waktu tersebut, kondisi mental belum juga pulih, maka tanpa tindakan tepat berisiko mengarah pada depresi.
3. Jangan sungkan terima bantuan orang lain
Saat mental masih berduka, sebisa mungkin terima bantuan dari orang lain untuk membantu memulihkan diri. Termasuk dalam urusan makanan sehari-hari, mengawasi anak-anak yang lain, dan membantu pekerjaan rumah.
Bahkan yang paling penting yakni bantuan untuk 'hadir' dan mendengarkan segala keluh kesah yang ada.
Apabila terasa belum mampu, hindari memaksakan untuk melakukan semuanya tanpa bantuan. Ingat, beri diri sendiri waktu untuk istirahat dan pulih, ya.
Tahapan selanjutnya simak di halaman berikut ya, Bunda!
Simak juga puisi untuk mengenang Eril anak Ridwan Kamil dalam video di bawah ini:
TAK PERLU MENUTUPI RASA DUKA DAN HINDARI LINGKUNGAN TOXIC
Memulihkan mental setelah kehilangan anak/ Foto: iStockphoto
4. Jangan tutup-tutupi rasa duka
Penting untuk menjaga komunikasi tetap terbuka dengan kerabat dan mencurahkan rasa duka, salah satunya demi menjaga kesehatan mental diri sendiri, Bunda.
5. Perhatikan kesehatan diri sendiri
Saat orang tua kehilangan anak secara mendadak, sering kali kesehatan diri sendiri jadi terabaikan. Kebiasaan sehari-hari seperti makan, olahraga atau bahkan tidur pun jadi tak teratur.
Dalam waktu lama, kondisi ini dapat memengaruhi kesehatan baik secara fisik maupun mental. Jadi, jangan lupa tetap perhatikan kesehatan diri sendiri, ya.
6. Hindari lingkungan yang negatif
Agar kesehatan mental dapat pulih, hindari berada di lingkungan yang negatif, Bunda. Terutama dengan orang-orang yang tidak memiliki empati.
"Support itu penting banget, dong. Bagaimana caranya supaya bisa memahami, bukan menghakimi. 'Ah kamu lebay gitu aja nangis'. Padahal tidak bisa menyamakan, ada orang yang lemah mentalnya, ada yang kuat. Nah yang kuat ini seharusnya support, bukan nge-judge," imbuh dr Jimmi.
Kehilangan seorang anak dapat mengubah kehidupan orang tua seumur hidup, sehingga penting untuk berada di lingkungan yang suportif agar proses berduka bisa dijalani dengan lebih kuat.
7. Berupaya kembali ke rutinitas
Meski berat, pada akhirnya orang tua perlu kembali menjalani rutinitasnya. Di tahap ini, penting untuk menyesuaikan dengan kondisi psikis masing-masing. Jika dirasakan sudah mampu, maka dapat dilanjutkan sesuai dengan kemampuan.
Demikian ulasan tentang pemulihan orang tua setelah kehilangan anak. Ingat, berduka merupakan proses panjang yang memerlukan dukungan sekitar. Jadi, jangan sungkan untuk meminta bantuan dari orang-orang terdekat ya, Bunda.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
56 Pertanyaan Umum untuk Anak saat Ngobrol agar Lebih Dekat dengan Si Kecil

Parenting
Tak Bisa Sembarangan, Begini Cara Tepat Memahami Anak Broken Home

Parenting
Cara Ajarkan Menyayangi Binatang ke Anak

Parenting
Manfaat Ajak Anak Belanja Bulanan, Belajar Mengelola Uang dengan Happy

Parenting
Latih Anak Jadi Sosok Penolong Sejak Dini Yuk, Bun


7 Foto
Parenting
Potret 7 Anak Artis saat Menikmati MPASI, Ekpresinya Cute dan Gemas
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda