Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Tak Perlu Buru-Buru, Kapan Usia Tepat Anak Diajarkan Toilet Training?

Kinan   |   HaiBunda

Senin, 06 Jun 2022 18:50 WIB

Cute Baby boy on yellow potty looking up
Ilustrasi ajarkan anak untuk toilet training. Foto: Getty Images/dmphoto

Toilet training menjadi salah satu tahapan penting yang kerap membuat orang tua kewalahan. Untuk itu, Bunda perlu memperhatikan tanda-tanda kesiapan Si Kecil sebelum memulainya. Termasuk memperhatikan rentang usia anak.

Nah, biasanya kapan ya usia tepat anak mulai dapat toilet training? Dikutip dari Mayo Clinic, sebagian besar anak dapat memulai toilet training antara usia 1,5 hingga 2 tahun. 

Pada usia 15 bulan, anak biasanya sudah mulai tertarik mengenakan dan melepas pakaiannya sendiri. Hal tersebut bisa menjadi tanda bahwa anak mulai ingin tahu cara menggunakan toilet. 

Kemudian ketika usia 18 bulan, anak memasuki masa peka karena mereka lebih mudah mengontrol sistem saraf yang semakin berkembang.

"Kebanyakan anak telah memiliki kemampuan fisik dan ketertarikan mengontrol keinginan buang air kecil dan buang air besar. Jika diberikan kesempatan sebanyak mungkin untuk memakai pakaian dalam, bukan popok, mereka akan sadar dengan fungsi tubuhnya dengan lebih baik," kata Presiden Yayasan Montessori, Tim Seldin, dalam bukunya 'Membesarkan Anak Hebat dengan Metode Montessori'.

Banner Cara Percepat Pembukaan Saat PersalinanFoto: HaiBunda/ Novita Rizki

Meski begitu, ada juga yang baru memulainya di usia 3 tahun. Bukan berarti terlambat ya, bisa saja anak masih butuh waktu untuk bisa buang air di toilet.

Intinya tidak perlu terburu-buru ya, Bunda. Jika anak belum siap dan terlalu dipaksakan, Bunda nantinya mungkin jadi perlu waktu lebih lama untuk melatih Si Kecil.

Tanda-tanda anak siap toilet training

Selain usia, ada beberapa tanda-tanda lain yang menunjukkan bahwa anak sudah siap toilet training. Salah satunya saat ia sudah bisa memberi sinyal ingin buang air dan dapat menahannya sampai ke toilet.

Dikutip dari What to Expect, berikut tanda-tanda anak siap toilet training yang perlu Bunda ketahui:

  • Anak menunjukkan ketertarikan untuk menggunakan toilet dan/atau celana dalam
  • Sudah punya jadwal buang air yang terprediksi
  • Rewel dan tidak betah jika popoknya kotor
  • Sudah mampu memahami dan mengikuti instruksi sederhana
  • Sudah mampu berjalan dan duduk dengan baik
  • Anak mulai mandiri dan dapat menyampaikan rasa ingin buang air (baik lewat ekspresi wajah maupun ucapan)

Jika perlu, Bunda dapat mencatat jam-jam tertentu di mana anak buang air kecil atau buang air besar. Dengan demikian, saat latihan dimulai Bunda sudah dapat memperkirakan waktu yang tepat untuk membawa anak ke toilet.

Baca selanjutnya di halaman berikutnya ya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga video tips-tips mengatasi anak cengeng berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



PERAN PENTING AYAH DALAM TOILET TRAINING

Sad baby boy sitting on chamber pot because he must stop using diapers. Potty training concept

Ilustrasi ajarkan anak untuk toilet training. Foto: iStock

Jangan lupa libatkan peran ayah saat toilet training

Toilet training juga perlu melibatkan Ayah, lho. Terutama jika Bunda memiliki anak laki-laki. Ayah berperan sebagai role model yang dapat menjelaskan dan mencontohkan toilet training ke anak.

Melansir laman Project Potty Training, penting bagi seorang anak laki-laki untuk meminta ayahnya menunjukkan bagaimana proses buang air dan membasuh sendiri dilakukan dengan benar.

Selain itu, ayah juga dapat berperan memberi semangat tambahan untuk Si Kecil. Dikutip dari Romper, pakar toilet training Caroline Fertleman dan Simon Cove, menyarankan para orang tua untuk memberikan dukungan ke anak selama latihan.

Ayah juga dapat membantu Bunda memberikan informasi tentang istilah-istilah dalam toilet training pada anak. Perlu diketahui, anak belajar dengan mendengar informasi berulang-ulang yang disampaikan. Itu sebabnya, peran Ayah begitu integral dalam prosesnya.

Jika anak mendengar dialog yang sama dari kedua orang tuanya, maka ia akan lebih cepat memahaminya. Menggunakan istilah yang sederhana dan benar bisa membantu anak memahami lebih cepat, termasuk tentang toilet training.


(fir/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda