Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

5 Keuntungan Melibatkan Ayah saat Anak Toilet Training, Bikin Bunda Lebih Sabar

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Kamis, 30 Dec 2021 16:32 WIB

Toilet Training
Ilustrasi Peran Ayah saat Anak Toilet Training/ Foto: Getty Images/petrunjela

Bunda kesulitan mengajarkan anak toilet training untuk pertama kalinya? Jangan segan untuk minta bantuan ayah ya.

Toilet training menjadi kemampuan yang harus dikuasai anak ketika sudah cukup umur. Artinya, anak sudah siap dilepas untuk jadi mandiri dan enggak bergantung pada popok lagi, Bunda.

"Ketika anak-anak ingin pergi ke toilet, mereka akan pergi ke toilet. Terkadang itu terjadi pada usia 18 bulan, tapi bisa juga tidak akan terjadi sampai mendekati usia 4 tahun, tetapi tidaklah sehat membiarkan anak menggunakan popok saat masuk taman kanak-kanak," kata Lisa Asta, M.D., profesor pediatri klinis pediatri di University of California, San Francisco, dilansir Parents.

Konon, kebanyakan anak biasanya memulai toilet training di usia antara 18 dan 30 bulan, Bunda. Tapi, meski Ayah dan Bunda yakin anak sudah siap, tahapan ini ternyata bisa bikin stres lho.

Banner 7 Warna Cat Rumah Terpopuler 2021Foto: HaiBunda/Mia

Para ahli mengatakan untuk menghindari toilet training selama masa transisi atau saat stres, seperti pindah rumah. Pada dasarnya, anak-anak yang mencoba mempelajari keterampilan baru ini akan melakukan yang terbaik bila mereka santai dan melakukan rutinitas dengan teratur.

Toilet training sebaiknya dikenalkan langsung oleh kedua orang tua. Sama seperti Bunda, peran Ayah juga sangat penting untuk mengajarkan toilet training lho.

Nah, berikut 5 peran penting ayah saat anak toilet training:

1. Menjadi role model untuk anak laki-laki

Peran ayah sangat penting saat toilet training, terutama bagi anak laki-laki. Ayah berperan sebagai role model yang menjelaskan dan mencontohkan toilet training ke anak.

Melansir dari laman Project Potty Training, anak laki-laki mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk toilet training karena ibunya yang melakukan semua pelatihan. Terkadang, penting bagi seorang anak laki-laki untuk meminta ayahnya menunjukkan bagaimana hal itu dilakukan.

Simak juga tips mengganti popok anak, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

PERAN AYAH SAAT ANAK TOILET TRAINING: MENYEMANGATI ANAK

Father training his son to use potty at home

Ilustrasi Peran Ayah saat Anak Toilet Training/ Foto: iStock

2. Mendampingi anak saat toilet training

Saat memutuskan toilet training, artinya Ayah dan Bunda siap mengajarkan anak untuk jadi mandiri. Meski begitu, cara ini mungkin enggak akan mudah.

Dilansir laman Stanford Children's Health, ayah perlu mendampingi anak selama toilet training. Jangan biarkan anak duduk di toilet lebih dari lima menit dan jangan memaksa.

Terkadang anak-anak buang air besar (BAB) tepat setelah popoknya dipasang kembali karena bagi mereka ini normal. Ayah dapat melepas popok kotor dan membuang kotoran ke dalam pispot sambil membiarkan anak melihatnya. Cara ini bisa membantu anak memahami toilet training.

3. Membantu dan mengingatkan Bunda untuk sabar

Mengenalkan anak toilet training tidaklah mudah. Bunda yang sering dikasih tugas ini bisa berubah jadi emosi bila Si Kecil sulit memahami konsep atau malah menolak training.

Nah, peran ayah di sini adalah menjadi pengingat bahkan penolong. Ayah bisa mengambil alih latihan bila Bunda sudah tidak sanggup. Namun, bila tidak memiliki cukup waktu, Ayah bisa menjadi pengingat sekaligus penyemangat bagi Bunda untuk selalu bersabar.

Ingatkan Bunda kalau toilet training ini adalah tahapan perkembangan anak. Jadi, ini bukan tentang siapa yang melakukannya paling cepat, tapi bagaimana kita bisa membimbing anak dengan tepat.

4. Menyemangati anak

Anak-anak yang masih kecil sangat suka dipuji dan diberi semangat nih. Saat mendampingi Si Kecil toilet training, Ayah bisa turut menyemangatinya ya.

Malansir dari Romper, pakar toilet training Caroline Fertleman dan Simon Cove, menyarankan para orang tua untuk memberikan pujian dan dukungan ke anaknya. Dengan demikian, training toilet akan memiliki nilai lebih di mata anak dan semuanya akan terasa lebih mudah.

5. Memberikan pemahaman tentang istilah di toilet training

Tak cuma Bunda, Ayak juga berperan penting untuk mengenalkan istilah dalam toilet training ke anak. Melalui cara ini, anak bisa lebih mudah memahami konsepnya di kemudian hari.

Perlu diketahui, anak-anak belajar dengan berlatih dan mendengar informasi berulang-ulang yang disampaikan pada mereka. Itu sebabnya, peran Ayah begitu integral dalam prosesnya.

Jika anak mendengar dialog yang sama dari kedua orang tuanya, maka dia akan lebih cepat memahaminya. Menurut ulasan dari Mayo Clinic, menggunakan istilah yang sederhana dan benar bisa membantu anak memahami cara berbicara tentang urusan di kamar mandi.


(ank/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda