Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Bisa Ditiru, 5 Gaya Parenting Orang Tua di Jepang Bikin Anak Jadi Lebih Mandiri

Meita Fajriana   |   HaiBunda

Rabu, 08 Jun 2022 18:30 WIB

Young mother and son eating doughnut in public park with full of fun
Ilustrasi gaya parenting di Jepang bikin anak lebih mandiri. Foto: Getty Images/Satoshi-K

Anak-anak Jepang dikenal dengan kedisiplinan dan kemandiriannya. Mereka dapat melakukan banyak hal sendiri berkat pola asuh dari orang tuanya.

Orang tua di Jepang sebagian besar menerapkan gaya parenting yang mendorong anak menjadi lebih mandiri. Tentu Bunda juga ingin Si Kecil menjadi mandiri juga bukan?

Untuk itu, tidak ada salahnya sebagai orang tua Bunda belajar dan mengamati dari orang lain. Hal ini karena semua orang ingin membesarkan anak yang bahagia, sehat, dan cerdas.

Jika ada satu negara tertentu yang dicari semua orang di seluruh dunia untuk mendapatkan inspirasi parenting, itu adalah Jepang. Anak-anak di Jepang, berapa pun usianya, memiliki perilaku yang membedakan mereka.

Faktanya, hampir jarang melihat anak Jepang menangis di depan umum. Ada juga perbedaan besar dalam cara orang Jepang mengasuh anak-anak mereka, sehingga tidak heran banyak anak Jepang yang disiplin dan mandiri Bunda. 

Berikut lima gaya parenting orangtua di Jepang dalam membesarkan anak mereka menjadi lebih disiplin dan mandiri dilansir dari laman Times of India.

Banner Resep Budget Rp30 RibuFoto: Annisa Shofia

1. Anak-anak Jepang dibesarkan dengan setara

Kemandirian dan kedisiplinan adalah budaya Jepang. Banyak negara kagum dengan budaya Jepang ini. Budaya ini sudah diajarkan sedari dini untuk anak-anak.

Anak-anak di Jepang, sejak awal, diajarkan tentang kesetaraan dan tidak jarang melihat bahkan anak-anak bangsawan menghadiri sekolah atau kegiatan yang sama dengan anak-anak lain. Mereka juga diajarkan membersihkan sekolah secara mandiri. 

Dalam filosofi Jepang, anak-anak dibesarkan dengan nilai pengabdian dan diajarkan untuk menanggalkan kepentingan pribadi mulai dari awal kehidupannya. Dengan cara ini, mereka mempelajari nilai-nilai penting dari hidup bersama dalam masyarakat dan kesetaraan sejak dini. Itulah mengapa kemandirian sangat melekat pada anak-anak di Jepang. 

2. Hubungan Bunda dan anak kuat

Keluarga mengambil peran penting dalam budaya Jepang dan juga merupakan bagian penting saat mengasuh anak, Bunda. Hubungan ibunda dan anak adalah hubungan yang protektif, di Jepang. Sejak lahir di tahun awal kehidupannya anak sangat bergantung pada sang Bunda

Banyak fokus dimainkan pada pengasuhan Bunda ketika seorang anak masih kecil. Sikap positif seorang Bunda sangat berpengaruh pada anak.

Penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak yang tumbuh dengan sikap positif, menunjukkan penurunan risiko gangguan bermasalah setelah mereka tumbuh dewasa.

Sebagai aturan, orangtua Jepang, terutama seorang Bunda disarankan untuk menghabiskan banyak waktu dengan anak-anak mereka dan juga diberikan subsidi pemerintah untuk mendukungnya. Anak-anak Jepang tidak bisa dimasukkan ke taman kanak-kanak sebelum usia 3 tahun.

3. Memperhatikan emosi anak

Memperhatikan keadaan mental dan emosional anak-anak sama pentingnya dengan kebutuhan fisik mereka lho, Bunda. Orangtua Jepang memahami hal ini dengan baik.

Meskipun mereka dikenal menunjukkan sikap yang hangat saat merawat anak, tindakan mendisiplinkan atau menegur anak-anak ketika mereka melakukan sesuatu yang buruk berapa pada kepentingan yang berbeda. 

Kemandirian juga didorong setiap saat dan anak-anak diajari untuk memahami dan memproses emosi orang-orang di sekitarnya. Sehingga mereka belajar untuk hidup berdampingan dalam masyarakat.

Simak gaya parenting lainnya di halaman berikutnya ya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga video gaya parenting ibunda Maudy Ayunda agar anak cerdas:

[Gambas:Video Haibunda]



GAYA PARENTING ORANGTUA JEPANG YANG BISA BUNDA TIRU

Cheerful baby girl sitting on high chair while eating meal. Female toddler is being fed by mother. They are at home.

Ilustrasi gaya parenting di Jepang bikin anak lebih mandiri. Foto: Getty Images/miniseries

4. Tidak memberikan pujian kepada anak di depan umum

Sementara setiap orang tua suka mengambil bagian dalam pujian kecil atau berbicara tentang kualitas baik anak-anak mereka di depan umum. Nah, kita akan jarang melihat orang tua Jepang melakukan hal yang sama.

Anak-anak diajarkan untuk mandiri dan berlatih disiplin, tanpa harus bergantung pada hadiah atau kata-kata penyemangat Bunda di depan umum. Jadi, anak melakukannya dengan kesadaran sendiri Bunda. 

5. Membuat makan menjadi proses yang menyenangkan

Rahasia pengasuhan anak di Jepang yang bahkan ingin diadopsi oleh para Bunda yaitu kotak bento untuk anak-anak. Makan siang sekolah Jepang terkenal di seluruh dunia. Banyak para Bunda di belahan dunia lain menerapkannya pada anak-anak mereka Bunda, termasuk di Indonesia.

Kotak bento untuk makan siang ini adalah salah satu cara untuk membuat anak-anak makan lebih sehat tanpa membuat makanan membosankan. Dalam sebuah survei, terungkap juga bahwa anak-anak Jepang termasuk yang paling sehat di dunia.

Mulai dari mempersilakan anak-anak membantu di dapur, mengatur porsi makanan, hingga mengemasnya dengan cara yang menyenangkan. Hal itu karena orang tua Jepang berfokus untuk menjadikan makan sebagai proses yang menyenangkan bagi anak-anak.

Alih-alih memperlakukannya sebagai tugas dan memaksa mereka makan sehingga anak akan merasa tidak nyaman. Bagaimana Bunda sudah siap menerapkan cara-cara membuat anak mandiri dari orangtua Jepang? Selamat mencoba Bunda!


(fir/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda