Gemas! Cerita Anak Tasya Kamila Hobi Koleksi Kipas Angin, Awalnya Malah Takut

Tasya Kamila dan Arrasya/Foto: Instagram @tasyakamila

Jika Bunda mengikut akun media sosial Tasya Kamila, anaknya yang bernama Arrasya Wardhana Bachtiar seringkali menarik perhatian publik. Parasnya yang imut dan polahnya benar-benar membuat orang-orang yang melihat aksinya jadi gemas. Apalagi, Arrasya kerap diakui cerdas oleh netizen.

Satu hal yang menarik dari Arrasya adalah kecintaannya pada kipas angin. Saking 'besarnya' kecintaannya pada benda tersebut, Arrasya sampai punya banyak koleksi kipas angin, lho. Hmm.. Bubun jadi penasaran kenapa Arrasya bisa suka kipas angin?

Baru-baru ini, Tasya Kamila diundang di acara Brownies Trans TV. Dalam kesempatan itu, Tasya bersama Arrasya menjadi bintang tamu. Penyanyi 29 tahun itu kemudian menceritakan bagaimana putranya suka dengan kipas angin.

Awalnya takut dengan kipas

Ternyata, mulanya Arrasya takut dengan kipas angin, Bunda. Namun, berkat Tasya dan Randi, Arrasya malah tambah penasaran.

"Awalnya pas dia umur satu (tahun), dia awalnya takut sama kipas. Tapi, kita selalu bilang kalau kipas itu enggak apa-apa. Dia malah makin penasaran, setiap kali lihat (kipas) bilang bapapa bapapa, (maksudnya) enggak apa-apa," ungkap Tasya Kamila di acara Brownies, dikutip dari kanal YouTube TRANSTV OFFICIAL.

"Sampai akhirnya dia suka saja sama kipas. Kita beliin kipas dan dia suka sama kipas," lanjutnya.

Hafal merek kipas angin

Tidak sampai situ, Arrasya yang memiliki koleksi kipas angin, ia pun hafal dengan merek-mereknya, lho. Hal yang tak biasa terjadi pada anak-anak seusianya.

"Jadi, kalau anak-anak lain tuh biasanya hafalnya dinosaurus ya, T-Rex, tapi kalau dia hafalnya merek-merek kipas," tutur Tasya.

Saat ditanya mainan favoritnya, menurut Tasya, Arrasya selama ini memang lebih tertarik dengan kipas angin. Bahkan, sudah senang bongkar pasang bagian-bagian kipas, Bunda.

"Bola mau sih main, tapi lebih anteng kalau sama kipas. Lebih tertarik, senang kalau main sama kipas. Dia tuh suka bongkar pasang kipas, dia sudah tahu part-part sampai dinamo-dinamonya. Dia pengen jadi engineer kayak papanya," ungkapnya.

Wah, kecil-kecil sudah menunjukkan rasa tertariknya pada bidang STEM, nih. Untuk Bunda ketahui, STEM adalah singkatan dari Science, Technology, Engineering and Mathematics.

STEM kini disebut-sebut sebagai bidang penting untuk dipelajari Si Kecil di masa depan. Bagaimana caranya menumbuhkan minat anak pada STEM? Baca di halaman berikutnya.

Pilihan Redaksi

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga cerita Tasya Kamila, beri pesan untuk para netizen yang bully bayi:

[Gambas:Video Haibunda]

KIAT MENUMBUHKAN MINAT STEM PADA ANAK

little girl learning mathematics using abacus at home, mother teaching beside patiently

ilustrasi anak main/Foto: iStock

Tidak ada kata terlambat untuk membantu anak menemukan kecintaannya pada STEM, Bunda. Mengutip Science Explorers, membuat STEM menarik untuk anak-anak di usia muda dapat membantu kesuksesan di kemudian hari. Terlebih, profesi di masa depan kebanyakan berhubungan dengan teknologi.

Berikut cara menumbuhkan minat anak pada STEM secara alami:

1. Tumbuhkan keingintahuan anak

Anak-anak kecil secara alami ingin tahu. Pikirkan jutaan pertanyaan yang mungkin Bunda dengar dari anak. Mengapa langit Berwarna biru? Mengapa benda itu tenggelam? Bisakah orang hidup di bulan? Siapa yang menemukan keju?

Mendengar pertanyaan-pertanyaan itu merupakan tanda keingintahuan bawaan yang mendefinisikan masa kanak-kanak. Untuk itu, coba Bunda diskusikan atau ngobrol santai tentang pertanyaan mereka. Dengan begitu minatnya perlahan terlihat.

Banner Sayuran yang Dilarang untuk Bumil

2. Coba banyak eksperimen

Anak-anak kecil sering kali bersemangat untuk belajar, terutama jika pembelajaran itu 'disamarkan' sebagai kegiatan yang menyenangkan dan menarik, yang meniru permainan. Ketika Bunda mulai menumbuhkan minat STEM pada anak, coba lakukan beberapa eksperimen sains seru agar ia senang mempelajarinya.

3. Belajar bersama, banyak diskusi

Jika anak-anak belajar menghargai STEM sejak usia dini, mereka mengembangkan sikap positif ke depan. Pandangan positif ini dapat membantu anak menyukai pelajaran sains bahkan ketika mereka mendapat tantangan.

Seperti Bunda tahu, anak-anak sering mengatakan mereka membenci sains atau mereka buruk dalam matematika. Untuk itu cobalah duduk bersama, belajar dan banyak diskusi.

Semoga informasinya bermanfaat ya, Bunda.