HaiBunda

PARENTING

Bayi Cegukan: Penyebab, Manfaat, dan Cara Mengatasinya

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Minggu, 17 Jul 2022 10:00 WIB
ilustrasi bayi cegukan: penyebab, manfaat, dan cara mengatasinya/ Foto: Getty Images/SDI Productions
Jakarta -

Cegukan adalah salah satu kebiasaan pertama yang akan dikembangkan anak. Sama seperti orang dewasa, bayi tidak memiliki kendali atas cegukan mereka. Cegukan adalah refleks yang terjadi ketika diafragma menyebabkan pembukaan dan penutupan pita suara dengan cepat.

Cegukan biasanya terjadi saat makan, minum, atau menghadapi peristiwa yang membuat stres. Bayi prematur sangat rentan terhadap cegukan, karena mereka menghabiskan sekitar 1 persen dari waktu mereka untuk cegukan kira-kira 15 menit sehari.

Ternyata cegukan dimulai di dalam rahim hanya pada usia kehamilan sembilan minggu. Ketika bayi sering cegukan, timbul banyak pertanyaan di benak Bunda. Apa ada yang salah?


Orang tua baru pun pasti bertanya hal serupa ketika bayinya mengalami cegukan. Terlebih, jika frekuensi cegukannya terbilang sering. Lantas, apa penyebabnya?

Penyebab bayi cegukan

Cegukan bayi sangat umum, dan biasanya tidak menjadi masalah. Menurut dokter anak dr.Kylie Liermann, DO, cegukan kemungkinan besar disebabkan oleh iritasi pada diafragma, otot di dasar paru-paru. Terkadang, otot itu mulai kejang atau kram. Itu menyebabkan pita suara menutup, menciptakan "hik!"

Tenang, Bunda, cegukan sangat umum terjadi pada bayi baru lahir dan bayi. Bayi yang sedang berkembang bisa mengalami cegukan bahkan sebelum mereka lahir dan banyak wanita hamil merasakan tanda-tanda berdebar di perut mereka. Bunda tentu juga pernah merasakannya kan?

"Kami tidak tahu persis mengapa, tetapi cegukan mungkin disebabkan oleh peningkatan gas di perut," kata dr.Liermann, dikutip dari Health Essentials.

"Jika bayi makan berlebihan atau menelan udara saat makan, itu bisa menyebabkan perut mengembang dan bergesekan dengan diafragma, menghasilkan cegukan itu," lanjutnya.

Cegukan dan refluks gastroesofageal

Biasanya, cegukan tidak mengganggu bayi. Namun, terkadang cegukan merupakan tanda dari gastroesophageal reflux (GERD). Refluks menyebabkan asam lambung naik kembali ke kerongkongan bayi.

Walaupun bayi menderita GERD, cegukan bukan satu-satunya gejala. Bayi dengan gerd juga memiliki tanda-tanda seperti batuk, meludah, sering rewel, dan melengkungkan punggung, terutama selama atau setelah menyusui.

Manfaat bayi cegukan

Banyak yang belum tahu kalau cegukan ternyata memiliki manfaat, Bunda. Studi yang dipublikasikan di Clinical Neurophysiology, meneliti tentang otak bayi. Penelitian ini didasarkan pada pemindaian otak bayi yang baru lahir.

"Alasan mengapa kita cegukan tidak sepenuhnya jelas, tetapi mungkin ada alasan perkembangan, mengingat janin dan bayi yang baru lahir sangat sering cegukan," kata penulis utama studi tersebut, Kimberley Whitehead dikutip dari laman resmi UCL.

ilustrasi bayi cegukan/ Foto: iStock

Penelitian tersebut melibatkan 13 bayi baru lahir yang mengalami cegukan. Bayi-bayi itu prematur dan cukup bulan, mulai dari usia kehamilan 30 hingga 42 minggu, sehingga perkembangan mereka dapat mencerminkan apa yang khas pada trimester terakhir kehamilan. Berikut temuan mereka:

  • Mengembangkan koneksi otak

Para peneliti menemukan bahwa kontraksi otot diafragma dari cegukan membangkitkan respons yang diucapkan di korteks otak, yaitu dua gelombang otak besar diikuti oleh yang ketiga.

Karena gelombang otak ketiga mirip dengan yang ditimbulkan oleh suara, otak bayi yang baru lahir mungkin dapat menghubungkan suara 'cegukan' dengan rasa kontraksi otot diafragma. Para peneliti mengatakan bahwa pemrosesan input multi-indera pascakelahiran penting untuk mengembangkan koneksi otak.

  • Tonggak perkembangan penting bagi bayi

Manfaat bayi cegukan juga ternyata dapat menjadi tonggak perkembangan penting. Hal ini lantaran aktivitas yang dihasilkan dari cegukan disebut dapat membantu otak bayi untuk belajar memonitor otot-otot pernapasan mereka.

"Sehingga pada akhirnya pernapasan dapat dikontrol secara sukarela dengan menggerakkan diafragma ke atas dan ke bawah," kata penulis senior studi tersebut, dr.Lorenzo Fabrizi dari UCL Neuroscience.

"Saat kita lahir, sirkuit yang memproses sensasi tubuh belum sepenuhnya berkembang, sehingga pembentukan jaringan semacam itu merupakan tonggak perkembangan penting bagi bayi baru lahir," lanjutnya.

Cara mengatasi bayi cegukan

Jika bayi tak memiliki gejala GERD, sebaiknya cegukan tak perlu dikhawatirkan menurut dr Liermann. Namun, jika dirasa mengganggu dan merasa kasihan pada bayi, ada beberapa hal yang dapat Bunda coba:

  • Ubah posisi menyusui

Cobalah susui Si Kecil dalam posisi yang lebih tegak. Sangga bayi di atas bantal sehingga mereka tidak berbaring rata, yang dapat membantu mereka tidak menghirup udara terlalu banyak pada saat menyusu.

Ilustrasi cara mengatasi bayi cegukan/ Foto: Getty Images/iStockphoto/maybefalse
  • Bersendawa lebih sering

Sendawakan bayi selama menyusui untuk mencegah cegukan menyerang. Cobalah istirahat bersendawa setelah beberapa menit menyusui.

"Sendawa biasanya membantu mengatasi cegukan," kata dr Liermann.

  • Gunakan empeng

Dikutip dari Healthline, cegukan bayi tidak selalu dimulai dari menyusu. Ketika bayi mulai cegukan sendiri, cobalah membiarkan mereka mengisap empeng, karena ini akan membantu mengendurkan diafragma dan dapat membantu menghentikan serangan cegukan.

  • Mengusap punggung bayi

Mengusap punggung dan mengayunkan bayi ke depan, ke belakang dapat membantu mereka rileks. Ini dapat menghentikan cegukan.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga video tentang anak konsumsi makanan pedas, sebenarnya diperbolehkan atau tidak, berikut ini:



(aci/fir)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Terpopuler: Potret Romantis Nycta Gina dan Rizky Kinos Travelling Bareng

Mom's Life Annisa Karnesyia

Benarkah Pekerja Gen Z Paling Rentan Burnout dan Stres saat Bekerja?

Mom's Life Arina Yulistara

7 Potret Artika Sari Devi & Baim Tetap Mesra Meski Sudah 17 Tahun Menikah

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Aline Adita Ungkap Miliki Uterus Didelphys atau Rahim Ganda hingga Akhirnya Hamil setelah 12 Th

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

Apakah Menantu Perempuan Wajib Mengurus Mertua yang Sakit? Cek Kewajiban Menurut Islam

Mom's Life Arina Yulistara

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Potret Sudut Rumah Rossa yang Dipenuhi Tanaman Hias

Benarkah Pekerja Gen Z Paling Rentan Burnout dan Stres saat Bekerja?

5 Potret Kentaro Sakaguchi, Aktor Tampan Jepang yang Jadi Lawan Main Lisa BLACKPINK

Terpopuler: Potret Romantis Nycta Gina dan Rizky Kinos Travelling Bareng

7 Potret Artika Sari Devi & Baim Tetap Mesra Meski Sudah 17 Tahun Menikah

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK