HaiBunda

PARENTING

Mengenal Co Parenting, Pola Asuh Setelah Perceraian & Dampaknya ke Psikologis Anak

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Senin, 18 Jul 2022 13:55 WIB
Ilustrasi Mengenal Co Parenting, Pola Asuh Setelah Perceraian & Dampaknya ke Psikologis Anak. Foto: Getty Images/iStockphoto/Pattanaphong Khuankaew
Jakarta -

Perceraian jelas bukan ujung jalan yang diinginkan anak. Namun, kenyataan pahit seringkali mendorong sebuah keluarga untuk menjalani hal tersebut. Apalagi kalau bukan alasannya demi kebaikan dan keharmonisan.

Ada mantan pasangan yang merasa lebih baik usai bercerai. Namun, demi kebaikan anak mereka, akhirnya mereka berkomitmen dan berperan sebagai orang tua sebagaimana mereka jalani sebelum bercerai. Komitmen dan tanggung jawab mengasuh anak usai bercerai itu kemudian dikenal sebagai co-parenting.

Anak-anak mungkin mengalami gejolak emosi ketika orang tua mereka bercerai atau berpisah. Namun, co-parenting dapat membantu meminimalkan efek perpisahan. Ini turut menjaga komunikasi positif dengan semua pihak yang terlibat.


Dilansir Medical News Today, dalam co-parenting, ada pengaturan pengasuhan bersama yang berbeda tiap pasangan. Akan tetapi, sebagian besar harus melibatkan kedua orang tua yang bekerja bersama untuk memutuskan kesejahteraan anak, pengaturan tempat tinggal, pendidikan, dan kegiatan.

Jadi tantangan bagi eks pasangan

Mengasuh bersama bisa menjadi tantangan, tetapi juga bisa bermanfaat. Dengan bekerja sama, orang tua dapat memberi anak-anak mereka rasa stabilitas selama masa-masa sulit.

"Ketika mengasuh anak biologis atau adopsi dengan mantan pasangan, pengasuhan bersama yang sehat diarahkan untuk membuat keputusan bersama yang memungkinkan anak untuk memiliki pengasuhan yang aman dan penuh kasih secara konsisten," kata Carla Marie Manly, PhD, psikolog klinis dan advokat, dikutip dari Women's Health Magazine.

Tergantung pada situasi tertentu, kita mungkin tidak selalu menjadi orang yang membuat keputusan itu. Namun, di atas segalanya, ketika mengasuh bersama, penting untuk menempatkan kebutuhan anak terlebih dahulu.

Terlibat dan terbuka adalah kunci sukses co-parenting

Amy L. Stark, PhD, seorang psikolog anak dalam praktik pribadi yang mengkhususkan diri dalam mengajar keluarga bagaimana bertransisi setelah perceraian. Ia mengungkapkan rahasia untuk sukses mengasuh bersama adalah terlibat dan terbuka pada sesi konseling dengan psikolog.

Ini juga tentang membuat keputusan berdasarkan apa yang terbaik untuk anak, bahkan jika kita tidak selalu setuju.

"Pengasuhan bersama sangat membantu anak ketika orang tua benar-benar dapat berbaur (dalam arti damai) dan bekerja untuk kemajuan mereka," kata Stark.

Co-parenting yang efektif membantu menurunkan tingkat stres dan kecemasan anak-anak. Baca dampak co-parenting terhadap psikologis anak di halaman berikutnya ya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen. 

Simak juga cara mengendalikan emosi anak melalui video berikut:



(aci/fir)
DAMPAK CO-PARENTING BAGI PSIKOLOGIS ANAK

DAMPAK CO-PARENTING BAGI PSIKOLOGIS ANAK

Halaman Selanjutnya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Kembali Bikin Kejutan! 5 Potret Ria Ricis Berikan Hadiah Mobil Mewah untuk Putrinya Moana

Parenting Nadhifa Fitrina

Mengenal KTP Pink untuk Anak: Cara & Syarat Pembuatannya

Parenting Tim HaiBunda

Alasan Bunda Selalu Lapar dan Ingin Makan Manis atau Asin Menjelang Haid

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

Glenn Alinskie Unggah Video Romantis 10 Th Pernikahan dengan Chelsea Olivia, Bikin Baper!

Mom's Life Amira Salsabila

5 Potret Ultah ke-2 Djala Anak Nadine Chandrawinata dan Dimas Anggara, Dapat Kejutan Manis dari Sang Kakak

Parenting Nadhifa Fitrina

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Perempuan yang Lewatkan Skrining Payudara Pertama, Risiko Meninggal akibat Kanker Naik 40 Persen

Mengenal Fantastic Five, Fase Penting Perkembangan Anak Usia 5 Tahun!

Kembali Bikin Kejutan! 5 Potret Ria Ricis Berikan Hadiah Mobil Mewah untuk Putrinya Moana

Mengenal KTP Pink untuk Anak: Cara & Syarat Pembuatannya

Alasan Bunda Selalu Lapar dan Ingin Makan Manis atau Asin Menjelang Haid

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK