
parenting
Kenali Penyebab Scabies pada Anak, Gejala, dan Perawatannya
HaiBunda
Kamis, 04 Aug 2022 14:50 WIB

Setiap Si Kecil merasakan sakit, Bunda pasti merasakan hal yang sama. Terlebih jika penyakit itu bisa Bunda lihat sehari-hari. Seperti scabies yang mungkin kini Bunda prediksi sedang menimpa Si Kecil.
Scabies, atau biasanya lebih dikenal sebagai kudis, merupakan masalah kulit yang sangat umum dan normal terjadi pada anak. Biasanya, scabies menyebabkan rasa gatal yang luar biasa, dan bisa menular ke orang lain.
Pada masa-masa awal, scabies atau kudis mungkin dianggap sebagai kondisi kulit yang lain karena memiliki ruam yang mirip. Mungkin, Bunda menganggapnya enteng, seperti hanya karena gigitan nyamuk, serangga, atau bahkan bisul dan jerawat.
Namun, perbedaan kudis atau scabies yang Si Kecil alami adalah pada rasa gatalnya. Rasa gatal yang disebabkan oleh kudis adalah rasa gatal luar biasa dan berkepanjangan. Anak-anak dan orang tua adalah rentang umur yang paling parah merasakan gatal.
Lantas, mengapa scabies atau kudis bisa terjadi? Apa penyebabnya?
Penyebab scabies atau kudis
Seperti yang dilansir dari Mayo Clinic, scabies atau kudis merupakan kondisi gatal yang disebabkan oleh tungau kecil bernama sarcoptes scabei. Nah, rasa gatal yang Si Kecil rasakan berada di mana tungau atau kutu kasur ini bersembunyi.
Di kemudian hari, tempat atau bagian tubuh yang menjadi tempat tungau bersembunyi akan menyebabkan rasa gatal yang luar biasa. Biasanya, rasa ingin menggaruk akan muncul lebih kuat pada malam hari. Tungau biasa bersembunyi di:
- Di antara jari-jari
- Lipatan pergelangan tangan, siku, atau bisa juga di lutut
- Sekitar pinggang dan pusar
- Dada atau payudara, dan selangkangan
- Kepala, leher, wajah, atau di telapak tangan dan kaki pada anak-anak yang masih sangat kecil.
Scabies atau kudis bisa menular dan menyebar dengan sangat cepat. Cara menyebarnya pun sangat mudah, yaitu dengan kontak fisik atau penggunaan barang bersama. Bisa dari keluarga, atau dari tempat lain seperti penitipan anak, sekolah, dan seterusnya.
![]() |
Selain itu, penggunaan barang-barang pribadi secara bersama juga bisa menjadi penyebabnya. Seperti kasur di tempat tidur, atau handuk. Karena itu, scabies atau kudis akan sangat mudah menyerang anggota keluarga.
Tapi, scabies atau kudis tidak akan bisa menyebar melalui kontak fisik sementara seperti jabat tangan atau berpelukan. Tungau atau kutu kasur yang menyebabkan kudis ini tidak bisa melompat atau terbang. Ia merangkak dengan sangat lambat.
Lalu bagaimana gejala dan cara pengobatannya? Simak di halaman berikut Bunda.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
GEJALA DAN PENGOBATAN SCABIES PADA ANAK
Kenali Penyebab Scabies pada Anak, Gejala, dan Perawatannya/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Kwangmoozaa
Ada beberapa gejala khas pada kulit anak yang mengalami scabies atau kudis. Berikut beberapa diantaranya.
Gejala scabies atau kudis
Sudah barang tentu, gejala yang paling umum yang Bunda bisa lihat adalah gatal. Hanya saja, ada beberapa gejala atau tanda yang bisa Bunda lihat. Menurut Kids Health, gejala-gejala tersebut adalah.
- Benjolan atau seperti lecet
- Jejak seperti liang atau lubang kecil
- Kulit mulai menebal, agak bersisik, tergores, bisa juga berkeropeng
- Si Kecil menjadi mudah marah, dan terganggu pola makannya.
Untuk bisa mengetahui apakah itu kudis atau bukan, biasanya perlu waktu sekitar 3 minggu. Baru setelahnya, Bunda bisa melihat gejala scabies atau kudis untuk orang yang belum pernah menderita kudis. Tapi untuk yang pernah mengalami scabies atau kudis, mungkin gejalanya akan muncul dalam hitungan hari.
Perawatan scabies atau kudis
Biasanya, ketika Bunda membawa Si Kecil ke dokter, dokter akan meresepkan krim atau obat salep untuk membunuh tungau atau kutu kasur tadi. Lalu, krim atau salep tersebut dioleskan bukan hanya pada bagian yang terkena, tapi ke seluruh tubuh.
Untuk anak-anak, krim atau salep ini akan dioles juga ke wajah, kulit kepala, dan telinga, Bunda juga disarankan untuk menjaga kuku Si Kecil agar tidak terlalu panjang, lalu oleskan krim atau salep tersebut di ujung jari.
Perawatan dengan krim atau salep ini biasanya memakan waktu 8 hingga 12 jam, hingga akhirnya akan dibersihkan. Bunda bisa mengoleskan krim atau salep ini ketika Si Kecil akan tertidur, sehingga keesokan paginya bisa langsung dibersihkan saat mandi.
Apabila berhasil, ruam akan hilang dalam 1 hingga 2 hari. Tapi, perawatan seperti itu perlu diulang 1 sampai 2 minggu. Hingga pada akhirnya gatal menghilang 2-6 minggu setelahnya.
Selain krim atau salep, dokter juga bisa merekomendasikan obat minum atau obat lain untuk mengatasi rasa gatal. Semoga bermanfaat ya Bunda.
Â
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
9 Penyebab Bentol Berair pada Kulit Bayi dan Cara Mengatasinya

Parenting
Mengenal Xeroderma Pigmentosum Diidap Anak 11 Thn di Spanyol, Bikin Tak Bisa Kena Matahari

Parenting
Cerita Bunda Hadapi Kedua Anaknya Alami Scabies, Bikin Tangan & Kaki Bernanah

Parenting
Kelainan Langka, Kulit Bayi Eliza Melepuh Kena Gesekan dan Panas

Parenting
Mengenal Exanthema, Ruam Merah Seperti Bentol pada Anak

Parenting
Mengenal Psoriasis, Penyakit Kulit yang Dialami Kim Kardashian
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda