
parenting
9 Penyebab Bentol Berair pada Kulit Bayi dan Cara Mengatasinya
HaiBunda
Selasa, 06 Aug 2024 12:15 WIB

Daftar Isi
Bentol berair pada kulit bayi terkadang membuat khawatir banyak orang tua. Walaupun kondisi ini umum terjadi, tetapi Bunda perlu waspada dalam mengatasinya.
Bentol berair pada kulit bayi adalah kondisi di mana muncul benjolan kecil berisi cairan pada kulit. Bentol ini terlihat seperti lepuhan kecil dan sering kali disertai dengan kemerahan atau iritasi di sekitarnya.
Bentol berair terbentuk ketika lapisan kulit terluar mengalami kerusakan atau iritasi, sehingga menyebabkan cairan terkumpul di bawah permukaan kulit. Proses ini dapat dipicu oleh berbagai faktor, termasuk iritasi fisik, infeksi, alergi, atau kondisi kulit kronis.
Kondisi ini dapat muncul di berbagai area tubuh bayi, termasuk wajah, tangan, kaki, dan area yang tertutup popok. Bentol berair pada kulit bayi dapat muncul sebagai gejala dari berbagai kondisi kulit yang membutuhkan perhatian khusus, Bunda.
Memahami berbagai penyebab bentol berair pada kulit bayi dan cara penanganannya sangatlah penting, untuk membantu mengatasinya. Dengan pemahaman yang baik tentang bentol berair pada kulit bayi, Bunda dapat lebih memperhatikan gejala dan tanda-tandanya, serta mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mencegah dan menangani kondisi ini dengan efektif.
Mengenal bentol berair pada kulit bayi
Menilik Verywell Health, bentol pada kulit bayi berisi cairan bening disebut lepuh atau vesikel. Kondisi ini merupakan ciri khas dari ruam pada umumnya, namun penampilannya sedikit berbeda tergantung pada penyebab spesifiknya.
Kondisi ini sering berkembang di area tubuh yang mengalami banyak gesekan, seperti tangan atau kaki. Cairan di dalam lepuh bisa berupa serum, plasma, atau nanah. Jika terjadi infeksi, lepuh juga bisa mengandung darah.
Penyebab bentol berair pada kulit bayi
Mengutip Medical News Today, bentol berair pada kulit bayi terjadi oleh beberapa penyebab. Simak selengkapnya, Bunda.
1. Cedera
Cedera yang dapat menyebabkan bentol berair pada kulit bayi dapat bervariasi, tergantung pada penyebabnya.
Gejala bentol berair yang disebabkan oleh cedera kulit termasuk:
- Gesekan atau tekanan berulang
- Paparan bahan kimia tertentu, seperti kosmetik atau deterjen
- Hantaman atau cubitan
- Suhu yang ekstrem, baik sangat tinggi maupun rendah, sehingga menyebabkan luka bakar atau radang dingin
2. Eksim
Eksim adalah kondisi peradangan kulit yang umum, terutama pada anak-anak. Terdapat banyak jenis eksim, beberapa di antaranya menyebabkan lecet. Contohnya, eksim dishidrotik menimbulkan bentol kecil yang gatal pada tangan dan kaki.
Kondisi ini biasanya muncul di telapak tangan, sisi jari, telapak kaki, dan tepi kaki. Area yang terkena sering kali sangat gatal dan terasa panas, dengan kulit yang tampak merah, berubah warna, atau pecah-pecah di sekitar bentol kulit.
Parahnya, bentol ini bisa terinfeksi. Disarankan Bunda dapat membersihkan area yang terkena secara teratur untuk mengurangi risiko infeksi dan membantu meringankan gejala pada kulit bayi.Â
3. Infeksi
Infeksi tertentu menyebabkan bentol pada kulit. Infeksi ini meliputi berbagai gejala lain yang bisa muncul bersamaan dengan bentol berair. Sebagai berikut:
- Impetigo adalah infeksi bakteri yang awalnya menyebabkan luka gatal. Luka tersebut dapat ditutupi oleh keropeng kuning berkerak dan mengeluarkan nanah atau cairan.
- Beberapa bentuk herpes mempengaruhi area genital, sehingga menyebabkan bentol di sekitar alat kelamin dan anus, yang bisa menimbulkan rasa gatal, kesemutan, atau terbakar.
- Herpes Zoster (Shingles) adalah ruam yang biasanya muncul di satu sisi tubuh. Ruam ini bisa terasa nyeri dan gatal, serta bisa disertai demam, sakit kepala, dan menggigil.
4. Alergi
Alergi menyebabkan iritasi pada kulit. Sebagai contoh, dermatitis kontak adalah reaksi kulit terhadap zat iritan atau alergen. Beberapa zat yang dapat memicu reaksi kulit pada bayi seperti produk kosmetik dan deterjen.
Alergi juga bisa memicu gatal-gatal atau urtikaria, ditandai dengan benjolan atau bekas yang muncul di berbagai bagian kulit. Kondisi ini menyebabkan kulit bayi terasa panas dan bengkak.Â
5. Pemfigoid bulosa
Pemfigoid bulosa termasuk kondisi langka di mana kulit mengalami pembentukan bentol, sering disertai dengan rasa gatal. Hal ini disebabkan oleh gangguan sistem kekebalan tubuh yang berlebihan dan menyerang jaringan kulit yang sehat secara tidak sengaja.
Jika bayi mengalami pemfigoid bulosa, bentol berair atau berdarah dapat muncul di lengan, kaki, perut, atau kunci paha, Bunda.Â
Mengutip Very Well Health, bentol berair pada kulit bayi terjadi oleh beberapa penyebab. Simak selengkapnya, Bunda.
6. Cacar air
Cacar air merupakan infeksi kulit yang terjadi karena varicellavirus. Penggunaan vaksin cacar air telah berhasil mengurangi kejadian penyakit ini secara signifikan.
Virus ini dapat menular melalui udara saat seseorang batuk, bersin, atau melalui kontak dengan lepuh yang pecah. Bayi yang pernah terpapar risiko mengalami herpes zoster di masa mendatang, Bunda.
Bentol cacar air ini biasanya tampak seperti titik embun. Pada bayi, gejala ini dapat memunculkan antara 100 hingga 300 bentol selama infeksi cacar air. Bentol ini dapat muncul di seluruh tubuh, terutama di batang tubuh, wajah, dan kulit kepala.
Selain itu, bentol juga bisa terdapat di selaput lendir tenggorokan, mata, anus, dan alat kelamin. Ruam biasanya muncul sekitar 10 hingga 21 hari setelah paparan virus. Gejala lainnya mungkin muncul satu atau dua hari sebelum ruam muncul.Â
7. Dermatitis rhus
Dermatitis rhus terjadi karena paparan urushiol, sebuah bahan kimia berminyak yang terdapat dalam beberapa tanaman seperti tanaman poison ivy, poison oak, dan poison sumac. Bayi yang sensitif terhadap urushiol, seperti kebanyakan orang, akan mengalami ruam gatal dan berbentuk lepuh di area yang terkena kontak dengan minyak tersebut.
Cairan dari lepuh tidak dapat menyebarkan ruam kepada orang lain, tetapi kontak dengan minyak pada kulit atau pakaian bayi dapat terjadi. Beberapa produk, termasuk varnis yang umum digunakan di Asia, terkait dengan tanaman yang mengandung urushiol dan dapat menyebabkan iritasi dan ruam pada beberapa individu.
Senyawa urushiol juga digunakan dalam pengobatan alternatif. Dermatitis rhus merupakan jenis dermatitis kontak alergi yang dapat diobati dengan steroid topikal.
Penggunaan lotion kalamin yang tersedia secara bebas dapat membantu mengurangi gejalanya. Biasanya, ruam akan sembuh sendiri dalam waktu sekitar tiga minggu dan jarang meninggalkan bekas luka.
8. Luka dingin
Luka dingin juga dikenal sebagai herpes labialis atau herpes mulut, umumnya disebabkan oleh virus herpes simplex 1 (HSV-1). Setelah terinfeksi HSV-1, virus ini akan tetap berada dalam tubuh untuk selamanya. Terkadang virus ini menjadi aktif kembali dan menyebabkan munculnya lepuh.
Luka dingin bisa sangat mengganggu dan sering kali memerlukan waktu hingga dua minggu untuk sembuh sepenuhnya. Penggunaan obat antivirus dapat membantu meredakan gejala dan mempersingkat durasi wabah. Selain itu, obat topikal juga tersedia untuk penggunaan luar.Â
9. Kudis atau scabies
Scabies adalah kondisi ruam yang disebabkan oleh tungau kecil yang menembus ke dalam kulit. Ruam merah yang bergelombang sering kali memiliki lepuh kecil yang berisi cairan.
Ruam akibat scabies paling umum ditemukan di:
- Pergelangan tangan
- Sela-sela jari
- Di bawah lengan
- Di sekitar pinggang
Penularan scabies melalui kontak kulit dengan kulit, serta menyebar melalui pakaian dan tempat tidur yang terkontaminasi. Namun, penularan biasanya memerlukan kontak yang lebih dekat daripada sekadar pelukan atau jabat tangan singkat.Â
Penyakit yang menimbulkan bentol berair pada kulit bayi
Bentol berair juga dapat memunculkan penyakit pada kulit bayi yang dikutip dari American Academy of Dermatology Association. Simak selengkapnya, Bunda.
1. Jerawat
Sejak bayi lahir atau setelahnya, kulit bayi dapat memunculkan masalah yang dinamakan komedo, komedo putih, dan jerawat. Kondisi ini termasuk masalah kulit yang umum terjadi pada bayi, Bunda.Â
Ketiga masalah kulit ini bisa muncul pada kulit bayi karena perubahan hormonal, paparan minyak kulit, dan perawatan kulit yang tidak tepat. Meski umumnya tidak menyakitkan, jerawat menyebabkan ketidaknyamanan dan gangguan estetika.Â
2. Folikulitis
Kala kulit bayi mengalami iritasi atau infeksi dapat memunculkan benjolan kecil di kulit. Gejala folikulitis pada bayi termasuk munculnya bintik-bintik merah kecil di sekitar folikel rambut, yang dapat menjadi bernanah atau membentuk kerak. Area yang terkena sering kali terasa gatal atau nyeri. Folikulitis dapat muncul di mana saja pada tubuh bayi, tetapi sering kali terlihat di bagian kepala, leher, dada, punggung, atau lipatan kulit seperti di bokong.Â
3. Ruam panas
Ruam panas pada kulit bayi termasuk kondisi umum yang terjadi ketika pori-pori kulit tersumbat dan menyebabkan iritasi. Hal ini sering terjadi di area yang tertutup dan lembap, seperti lipatan kulit atau di bawah popok.
Gejala ruam panas pada bayi biasanya termasuk kulit kemerahan atau merah muda di area yang terkena, terasa panas atau gatal, dan terdapat bintik-bintik kecil atau bentol kecil.Â
4. Hives atau biduran
Hives atau biduran adalah penyakit yang muncul dengan adanya benjolan dan gatal saat menunjukkan reaksi alergi pada tubuh. Selain alergi, hives juga disebabkan oleh suhu dingin, air, dan tekanan pada kulit.
Bentol-bentol ini biasanya akan hilang sendirinya dalam beberapa jam. Tetapi, jika Si Kecil sering mengalami gatal-gatal selama enam minggu, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter kulit untuk penanganan lebih lanjut, Bunda.
5. Moluskum kontagiosum
Moluskum kontagiosum adalah infeksi virus pada kulit yang umum terjadi pada bayi dan anak-anak. Infeksi ini disebabkan oleh virus poxvirus, biasanya jenis molluscipoxvirus.
Jika Bunda curiga bayi memiliki moluskum kontagiosum, segera konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi dan rekomendasi perawatan yang tepat. Dokter dapat membantu memastikan diagnosis yang tepat dan memberikan perawatan yang diperlukan untuk mempercepat pemulihan bayi.
Cara mengatasi bentol berair pada kulit bayi
Walaupun pengobatan medis untuk bentol tergantung pada penyebabnya, beberapa perawatan rumahan dapat membantu mengurangi gejalanya.
Berikut perawatan rumahan yang dapat dilakukan Bunda dikutip dari Medical News Today. Simak selengkapnya, Bunda untuk antisipasi kesehatan Si Kecil.
- Menutup bentol dengan perban untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada area tersebut
- Menggunakan bantalan untuk melindungi bentol yang muncul di area yang terkena tekanan, seperti di telapak kaki
- Rutin mencuci area yang terkena bentol dengan sabun dan air untuk menjaga kebersihan
- Mengoleskan petroleum jelly untuk mengurangi gesekan pada area bentol
- Menggunakan produk anti-gatal yang dijual bebas, mengandung bahan-bahan seperti lidah buaya, minyak mineral, petrolatum, atau gliserin
Demikian ulasan tentang penyebab bentol berair pada kulit bayi. Semoga bermanfaat, Bunda untuk antisipasi kesehatan Si Kecil.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
3 Tips Memilih Pelembap Kulit yang Aman untuk Bayi Baru Lahir Menurut Dokter

Parenting
Kenapa Warna Kulit Bayi Baru Lahir Bisa Berubah?

Parenting
Hati-hati Pilih Produk Perawatan Kulit Bayi Bun, Simak Saran Dokter

Parenting
Pentingnya Baca Label Kandungan Produk Perawatan Kulit Bayi, Bunda Perlu Tahu

Parenting
5 Masalah Kulit pada Bayi Baru Lahir dan Cara Merawatnya


7 Foto
Parenting
Gemas, 7 Potret Rayyanza Bersama Nagita Slavina dan Raffi Ahmad
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda