
parenting
Anak Didiagnosa ASD, Ini 5 Hal yang Perlu Bunda Lakukan
HaiBunda
Minggu, 14 Aug 2022 16:35 WIB

Bunda sudah sering mendengar ASD? Banyak orang yang mulai aware pada gangguan perkembangan otak pada anak-anak ini, Bunda.
Autism Spectrum Disorder (ASD) adalah gangguan perkembangan pada perkembangan otak dan saraf yang dimulai sejak awal masa kanak-kanak, dan berlangsung di sepanjang hidupnya. Melansir dari Mayoclinic, ASD merupakan suatu kondisi yang berkaitan dengan perkembangan otak dan berdampak pada bagaimana seseorang memandang hingga bersosialisasi dengan orang lain. Sehingga menyebabkan masalah dalam interaksi sosial dan komunikasi.
Anak dengan ASD sering memiliki masalah dengan komunikasi dan interaksi sosial, serta perilaku atau minat yang terbatas atau berulang. Selain itu, anak yang menyandang ASD juga kerap mengalami perbedaan dalam cara belajar, bergerak, atau memperhatikan hal lainnya.
Gangguan ASD ini sudah bisa dideteksi sejak masa usia anak-anak awal. Bunda dan Ayah bisa memberikan penanganan yang tepat ketika sudah mencurigai ada beberapa gejalanya pada Si Kecil.
Beberapa anak akan menunjukkan perilaku bahwa mereka mengalami autisme di tahun pertama kehidupannya. Namun, ada juga yang mengalami perkembangan normal di tahun pertamanya, dan melalui periode regresi antara usia 18 dan 24 bulan ketika mereka baru mengembangkan gejala autisme.
Kenali yuk, beberapa gejala atau ciri ASD pada anak!
Ciri ASD pada anak
Melansir dari laman Centers for Disease Control and Prevention, interaksi sosial dan keterampilan dalam berkomunikasi bisa menjadi salah satu tantangan bagi mereka yang mengalami ASD. Adapun ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
- Menghindari atau tidak menjaga kontak mata.
- Tidak menanggapi nama pada usia 9 bulan.
- Tidak menunjukkan ekspresi wajah seperti senang, sedih, marah, dan terkejut pada usia 9 bulan.
- Hingga tidak memperhatikan saat orang lain terluka atau kesal di usia 24 bulan.
Diperkirakan sekitar 1 dari 68 anak menderita autisme dan lebih dari satu juta orang telah didiagnosis. Saat anak didiagnosis dengan ASD, seluruh hidup Bunda akan berubah.
Hal yang perlu dilakukan
Saat Si Kecil didiagnosis dengan ASD, bukan berarti dunia Bunda berhenti berputar. Melansir dari laman Healthline, ada beberapa hal yang perlu dilakukan saat anak didiagnosa ASD. Berikut ini ulasannya:
1. Tarik napas dalam-dalam
Diagnosis autisme tidak akan mengubah siapa sebenarnya anak Bunda atau apa yang bisa mereka lakukan dalam hidup. Jadi, lebih baik Bunda menenangkan diri terlebih dahulu dan menarik napas dalam.
Penelitian yang berkembang pesat selama beberapa dekade terakhir ini selalu memberikan ide dan strategi untuk mengatasinya. Para peneliti telah mengembangkan program yang efektif untuk membantu anak-anak dengan autisme, Bunda.
Penelitian-penelitian ini akan mengembangkan komunikasi, keterampilan sosial, akademik, keterampilan motorik, dan pelatihan kejuruan sehingga anak ASD dapat hidup lebih lama, sehat, dan produktif.
![]() |
2. Persiapkan terapi
Meskipun ada periode krisis dalam perkembangan anak dari usia 0 sampai 3 tahun, Bunda harus mencoba terapi yang berbeda untuk anak saat didiagnosis. Tidak ada obat untuk autisme, tetapi ada terapi yang bisa membantu menciptakan keterampilan dasar bagi anak.
Ada beberapa terapi yang bisa Bunda siapkan untuk Si Kecil, nih. Misalnya adalah sebagai berikut:
- Terapi wicara
- Terapi okupasi
- Terapi fisik
- Terapi sosial atau perilaku
Klik baca halaman berikutnya yuk, Bunda.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Saksikan juga video tanda awal autisme pada anak berikut ini:
AJARKAN FUNGSI MOTORIK
Ilustrasi Anak ASD/Foto: iStock
3. Mendengarkan dengan mata
Bunda bisa belajar mendengarkan dengan mata. Anak ASD mungkin mengalami keterlambatan dalam perkembangan bicara sehingga mereka hanya bisa berkomunikasi dengan nonverbal.
Semua yang Bunda lakukan, bahkan diam, adalah sebuah komunikasi. Semakin cepat Bunda memahami anak saat berkomunikasi, maka semakin mudah untuk berkomunikasi dan merespon dengan bahasa mereka.
Terapi wicara biasanya fokus pada sejumlah aspek. Misalnya saja artikulasi atau membuat suara dengan mulut, komunikasi nonverbal dengan simbol atau bahasa isyarat, dan pragmatik sosial.
4. Ajarkan fungsi motorik
Anak autis terkadang memiliki masalah koordinasi motorik yang perlu ditangani. Ada dua jenis utama fungsi motorik, yakni kasar dan halus.
Keterampilan motorik kasar melibatkan gerakan tubuh besar dan otot. Terapi fisik cenderung melatih keterampilan ini, misalnya saja seperti merangkak, berjalan, melompat, dan menaiki tangga.
Di sisi lain, keterampilan motorik adalah gerakan kecil yang halus. Misalnya seperti menulis, mengancingkan kemeja, dan sebagainya.
Cobalah memikirkan keterampilan motorik halus dengan cara yang sama seperti saat Bunda mengajarkan matematika. Ada sejumlah gerakan kompleks dan strategi perencanaan motorik yang digunakan untuk mempelajari setiap aktivitas.
5. Pahami perbedaan indera
Bunda mungkin pernah melihat anak autis duduk di kursi adaptis atau membuat gerakan berulang seperti mengayunkan tubuh atau mengepakkan tangan. Gerakan-gerakan ini biasanya disebabkan oleh peningkatan kebutuhan sensorik.
Mereka tidak berbeda dengan kebiasaan orang tanpa autisme. Mereka juga akan mengunyah ujung pensil atau mengetuk kaki. Semua perilaku ini memiliki tujuan, tetapi hal ini bisa sangat mengganggu,
Terapi okupasi mencoba untuk mengembangkan 'diet' sensorik yang memberikan masukan yang dibutuhkan anak dengan cara yang terkendali dan sesuai secara sosial, Bunda. Kalau anak melompat-lompat untuk menenangkan diri, Bunda bisa bantu dengan trampolin, meremas kaki, atau duduk di atas bola yoga.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Diana Rikasari Cerita Tentang Putranya yang Autis, Sebut Bangga dan Bersyukur

Parenting
Lucunya Sigra, Putra Anji dengan ASD saat Berani Tampil di Depan Banyak Orang

Parenting
Mengenal Gangguan Spektrum Autisme ASD yang Dialami Park Eun Bin di Drakor Extradordinary Lawyer Woo

Parenting
Kenali Tanda-Tanda Autisme pada Anak dan Penanganannya

Parenting
Bisakah Anak Autis Sembuh?


7 Foto
Parenting
7 Potret Cantiknya Zaenab di Usia 4 Th, Putri Young Lex yang Didiagnosis Alami Autisme
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda