Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Benarkah Anak Terlalu Banyak Screen Time Jadi Lebih Sering Tantrum?

Anggi Astuti   |   HaiBunda

Senin, 29 Aug 2022 22:20 WIB

Tired single mother feel stressed desperate about screaming stubborn kid daughter tantrum, frustrated depressed young adult mom annoyed by naughty difficult rebellious child girl problems concept
Ilustrasi Benarkah Anak Terlalu Banyak Screen Time Jadi Lebih Sering Tantrum?/Foto: Getty Images/iStockphoto/fizkes

Sekarang ini, anak seolah tak bisa lepas dari paparan gadget. Kalau sudah berada di hadapan layar, biasanya anak-anak terlena sampai lupa waktu. Padahal terlalu banyak screen time bisa menimbulkan beragam efek samping.

Menurut American Academy of Child and Adolescent Psychiatry, screen time yang berlebihan bisa menyebabkan masalah tidur, kelebihan berat badan, hingga gangguan mood dan perhatian.

Terlebih pada anak-anak, sebagian besar ahli setuju kalau screen time yang lebih sedikit pada anak akan jauh lebih baik. Apalagi pada bayi dan balita. Mengingat potensi efek negatif yang mungkin terjadi.

Waktu screen time untuk anak

Menurut WHO, anak di bawah 2 tahun tidak direkomendasikan untuk terpapar gadget. Sedangkan pada anak usia 2-5 tahun, screen time yang disarankan selama 1 jam atau kurang, dilansir Healthline.

Terlepas dari itu, penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association (JAMA) mengungkapkan bahwa screen time pada anak usia 2-3 tahun justru lebih tinggi dari yang direkomendasikan.

Anak pada rentang usia 2-3 tahun menghabiskan waktu untuk melihat layar selama 2-3 jam dalam sehari. Ini menunjukkan kalau screen time tersebut melebihi batas waktu yang direkomendasikan.

Screen time mempengaruhi gangguan mood

Perkembangan teknologi yang mendorong anak beririsan dengan layar setiap harinya. Namun, screen time yang berlebihan pada anak memang terkadang membuat orang tua khawatir. Takut kalau anaknya jadi kecanduan gadget.

Berbicara soal itu, pernahkah Bunda mendengar pernyataan yang satu ini. Terlalu banyak screen time bisa membuat anak jadi tantrum. Benarkah demikian?

Kalau diperhatikan, anak biasanya tantrum ketika waktu interaksinya dengan layar tiba-tiba dihentikan. Bahkan kalau sudah kecanduan layar, anak jadi marah dan menangis saat orang tua tidak mengizinkannya bermain gadget.

Hal itu bisa saja terjadi pada anak, seperti halnya dilansir Psychology Today bahwa screen time bisa mempengaruhi gangguan mood. Sebab terdapat enam mekanisme fisiologis penggunaan layar, antara lain:

1. Screen time mengganggu tidur

Cahaya biru pada layar menyerupai cahaya di siang hari yang bisa menekan melatonin. Sehingga screen time bisa menunda pelepasan melatonin dan desinkronisasi jam tubuh.

Akibatnya tidur kurang nyenyak. Selain itu, kalau waktu tidur dan jam tubuh sudah terganggu bisa jadi memicu ketidakseimbangan hormon dan peradangan pada otak.

Baca di halaman berikutnya ya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga video cara-cara mengatasi Si Kecil tantrum di depan umum berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



PENGARUH SCREEN TIME PADA TUMBUH KEMBANG ANAK

A mother holding a crying toddler daughter indoors in kitchen when cooking.

Ilustrais Benarkah Anak Terlalu Banyak Screen Time Jadi Lebih Sering Tantrum?/Foto: Getty Images/iStockphoto/Halfpoint

2. Screen time menjadikan sistem pada otak tidak peka

Penggunaan layar dapat melepaskan banyak dopamin. Seperti halnya penggunaan kokain, akan ada sensasi ketagihan pada anak-anak.

Jadi, wajar saja anak merasa kecanduan kalau terbiasa diberi gadget setiap hari dengan waktu yang tidak sebentar. Jika terlalu berlebihan, sistem pada otak anak menjadi kurang sensitif alias tidak peka.

3. Screen time menghasilkan cahaya di malam hari

Screen time menghasilkan cahaya di malam hari ini. Banyak penelitian yang menyebutkan bahwasanya paparan cahaya dari layar dikaitkan dengan depresi. 

Banner Rekomendasi Susu Anak

4. Screen time menginduksi reaksi stres

Screen time dapat menginduksi reaksi stres. Baik stres akut atau pun stres kronis menghasilkan perubahan kimia otak dan hormon yang bisa meningkatkan iritabilitas.

Kortisol, hormon stres kronis ini menjadi penyebab dari depresi. Hyperarousal dan kecanduan menekan lobus frontal otak sebagai area regulasi suasana hati.

5. Screen time membebani sistem sensorik, memecah perhatian, dan menghabiskan cadangan mental

Seperti yang dikatakan para ahli, perilaku ekplosif dan agresif ialah fokus yang buruk. Saat perhatian terganggu, kemampuan untuk memproses lingkungan internal dan eksternal pun ikut terganggu. Hal ini menguras energi mental yang mengakibatkan pada kemarahan.

6. Screen time bisa mengurangi aktivitas fisik dan paparan waktu hijau

Screen time bisa mengurangi aktivitas fisik dan paparan waktu hijau. Padahal aktivitas di luar ruangan dan berinteraksi dengan alam bermanfaat untuk memulihkan perhatian, menurunkan stres, dan mengurangi agresi.


(fir/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda