HaiBunda

PARENTING

Cara Membuang Limbah Popok Bayi agar Tak Cemari Lingkungan

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Sabtu, 03 Sep 2022 18:19 WIB
Ilustrasi Cara Membuang Limbah Popok Bayi/Foto: Getty Images/iStockphoto/Polina Strelkova
Jakarta -

Penggunaan popok bayi sekali pakai memang dinilai lebih efektif dan ekonomis, Bunda. Namun, tahukah Bunda kalau limbah popok bayi telah mencemari sejumlah sungai di Indonesia, khususnya pulau Jawa?

Pada tahun 2017 lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) menjelaskan ada sekitar 750.000 bayi yang tinggal di bantaran Sungai Brantas. Dari jumlah ini, bisa diperkirakan setiap harinya satu bayi memakai empat popok, maka terdapat 3 juta popok bayi yang digunakan setiap harinya.

Melansir detikcom, popok bayi yang didominasi oleh plastik dan serat fiber ini ternyata sulit diurai oleh alam, Bunda. Kalau diteruskan, sampah popok bayi ini akan memicu masalah lingkungan seperti penyumbatan aliran sungai yang nantinya akan memicu masalah banjir.


Cara membuang popok yang benar

Dokter Spesialis Anak, dr. Citra Amelinda, Sp.A, M.Kes, IBCLC, menjelaskan cara membuang sampah popok bayi yang benar nih, Bunda. Ia mengatakan setelah membuang kotoran bayi ke kloset atau WC, popok bayi bisa dilipat dan dimasukkan ke kantong plastik terlebih dahulu.

"Buang kotoran bayi di WC, lalu lipat kembali popok bekas pakai. Lalu masukkan ke dalam kantong sampah baru yang tertutup rapat. Setelahnya, buang di tempat sampah," jelasnya kepada HaiBunda, Jumat (2/9/2022).

Negara penghasil limbah popok

Tak hanya di Indonesia, limbah popok bayi sekali pakai juga telah dirasakan oleh negara lainnya selama beberapa tahun ke belakang, Bunda. Menilik dari laman The Wall Street Journal, pada tahun 2013 lalu, negara Arab Saudi dinobatkan sebagai negara dengan jumlah popok tertinggi.

Nyatanya, Arab Saudi tak sendirian, Bunda. Negara dengan produksi limbah popok nomor tinggi kedua di tahun yang sama adalah Israel, kemudian Irlandia, Mexico, Argentina, dan posisi keenam adalah Amerika Serikat.

Dalam laporan dari Euromonitor International, dijelaskan bahwa pertumbuhan populasi, peningkatan pendapatan, dan meningkatkan kenyamanan, menjadi tiga faktor utama penggunaan popok di Arab Saudi.

"Pertumbuhan juga telah didorong sebagai akibat dari para ibu menunda toilet training karena gaya hidup mereka yang lebih sibuk," lanjut laporan tersebut.

Penggantian popok bayi yang sering menjadi salah satu faktor limbah popok sekali pakai semakin meningkat. Namun, saat popok tidak diganti dalam waktu yang lama, Si Kecil ada kemungkinan akan mengalami iritasi, lecet, dan ruam popok.

Lantas, berapa lama waktu yang direkomendasikan untuk mengganti popok anak ya, Bunda? Simak selengkapnya di laman berikutnya, yuk.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga video kandungan berbahaya pada popok bayi berikut ini:



(mua/fir)
REKOMENDASI IDAI SOAL PENGGANTIAN POPOK

REKOMENDASI IDAI SOAL PENGGANTIAN POPOK

Halaman Selanjutnya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Penyebab Harga Emas Hancur Berantakan

Mom's Life Nadhifa Fitrina

6 Minuman Sehari-hari Ini Bisa Bikin Ginjal Bekerja Lebih Keras

Mom's Life Azhar Hanifah

Momen Hangat Anak-anak Beri Kejutan Krisdayanti usai Boyong Perak di Pertandingan Wushu, Ini Potretnya

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Apakah Ibu Hamil Boleh Makan Selada Mentah? Simak Faktanya

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

Charlie Puth Ungkap Sang Istri Hamil Anak Pertama

Kehamilan Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Potret Na Daehoon Ultah ke-32, Dapat Kejutan dari Ayah asal Korea hingga Sahabat

Apakah Ibu Hamil Boleh Makan Selada Mentah? Simak Faktanya

Penyebab Harga Emas Hancur Berantakan

Momen Hangat Anak-anak Beri Kejutan Krisdayanti usai Boyong Perak di Pertandingan Wushu, Ini Potretnya

Red Flag pada Bayi Baru Lahir

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK