Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Cara Mengatasi Ruam Popok dengan Tepat, Kapan Harus Dibawa ke Dokter?

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Selasa, 06 Sep 2022 13:25 WIB

Mother putting diaper on her baby
Ilustrasi Cara Mengatasi Ruam Popok/Foto: Getty Images/iStockphoto/comzeal

Salah satu permasalahan kulit yang sering dialami bayi, yakni ruam popok. Hal ini merupakan bentuk umum dari dermatitis yang erat kaitannya dengan popok basah, popok jarang diganti, kulit sensitif, dan adanya gesekan.

Saat Si Kecil mengalami ruam popok, itu tandanya penggunaan popok bayi tidak bersih dan kering. Sebaiknya, Bunda segera mengganti popok yang basah atau kotor untuk mengurangi kelembapan pada kulitnya.

Mengutip laman Cleverland Clinic, jangan memasang popok bayi terlalu kencang, apalagi semalaman, Bunda. Ketika popok bayi longgar, bagian yang basah dan kotor tidak terlalu bergesekan dengan kulit.

Tanda bayi alami ruam popok

Bayi yang mengalami ruam popok biasanya memiliki beberapa tanda yang mudah dilihat. Melansir laman Mayo Clinic, berikut ini deretannya:

  • Kulit meradang di area popok seperti bokong, paha, dan alat kelamin.
  • Gatal
  • Luka di area popok
  • Bayi tidak nyaman, rewel dan menangis terutama saat mengganti popok

Cara mengatasi ruam popok

Dokter Spesialis Anak, dr. Citra Amelinda, Sp.A, M.Kes, IBCLC, menjelaskan bagaimana cara yang tepat mengatasi ruam popok pada Si Kecil. Hal pertama yang harus dilakukan adalah memberikan krim pelembap khusus.

"Apabila anak mengalami ruam popok ringan berupa kemerahan, artinya kulit anak sedang iritasi. Berikan krim pelembap khusus ruam popok. Lalu dianginkan sebentar sampai meresap lalu dipakaikan popok," kata dr Citra pada HaiBunda, baru-baru ini.

Lebih lanjut, dr. Citra menambahkan Bunda perlu pastikan bahwa tidak ada luka lecet pada Si Kecil, ya. Saat daerah iritasinya tidak terlalu luas, anak tidak akan menangis ketika popoknya diganti.

"Pastikan tidak ada luka atau lecet sehingga berdasar. Daerah iritasi yang tidak terlalu luas dan anak masih cukup anteng tidak kesakitan setiap akan diganti popok," jelasnya.

Ilustrasi Ruam PopokIlustrasi Ruam Popok/Foto: Getty Images/iStockphoto

Kapan harus dibawa ke dokter?

Ruam popok bisa diatasi dengan sederhana di rumah. Namun, ketika keadaannya memburuk dan anak tampak kesakitan setiap mengganti popok, baiknya segera dibawa ke dokter.

"Jika ruam popok semakin bertambah berat dan meluas, tidak ada perbaikan setelah beberapa hari dan anak tampak selalu kesakitan atau perih setiap diganti popok, bawa ke dokter," tutur dr. Citra.

Untuk menghindari ruam popok, sebaiknya popok diganti secara teratur, Bunda. Lantas, berapa lama waktu yang disarankan untuk mengganti popok bayi?

Klik baca halaman berikutnya yuk, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga video tips mengganti popok bayi berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



REKOMENDASI LAMA PENGGANTIAN POPOK BAYI

Mother changing a diaper of her newborn at home

Ilustrasi Cara Mengatasi Ruam Popok/Foto: Getty Images/iStockphoto/Anna Volgina

Dokter Citra mengungkapkan sebuah penelitian di tahun 2014 menjelaskan, baiknya penggantian popok pada bayi dilakukan setiap empat jam sekali, Bunda. Hal ini dilakukan agar bayi tidak iritasi dan terhindar dari berbagai penyakit.

"Jadi ada penelitiannya juga tahun 2014 di Indonesia. Jadi kalau untuk popok digantinya setiap empat jam sekali. Untuk mencegah iritasi, mencegah infeksi saluran kemih, dan lain-lain. Setiap empat jam sekali disarankannya seperti itu," paparnya.

Pernyataan dr. Citra ini sejalan dengan pendapat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Bunda. IDAI menjelaskan semakin lama pook diganti, anak akan mengalami ruam popok yang nantinya akan semakin parah.

Banner Kalimat Larangan dalam Didik Anak

Mengutip dari laman idai.or.id, kalau Bunda menggunakan popok kain pada anak, IDAI menyarankan agar sabun bekas mencucinya tidak tertinggal. Sabun ini nantinya juga bisa menjadi faktor iritasi kulit pada anak.

"Ketika mencuci popok kain, usahakan jangan menyisakan sabun atau deterjen. Sisa sabun atau deterjen yang masih menempel pada popok juga dapat mengiritasi kulit anak," tulis situs tersebut.

Lebih lanjut, IDAI juga merekomendasikan agar popok sekali pakai diganti paling lama setiap empat jam sekali, Bunda. Hal ini lantaran semakin lama area yang mengalami ruam berkontak dengan air seni atau feses, maka semakin berat ruam pada bayi.

"Bila anak terpaksa memakai popok sekali pakai, popok harus segera diganti bila anak buang air kecil atau buang air besar. Paling lama, setiap 4 jam, popok sudah harus diganti. Semakin lama area yang mengalami ruam kontak dengan air seni atau feses, iritasi akan semakin berat dan ruam menjadi bertambah parah."


(mua/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda