
parenting
Benarkah Gagal Ginjal Akut Anak Berkaitan dengan COVID-19? Ini Kata Dokter
HaiBunda
Minggu, 23 Oct 2022 12:00 WIB

Sejak Januari 2022, pemerintah sudah mengindetifikasi adanya pasien anak dengan gangguan ginjal akut progresif atipikal, Bunda. Namun, di akhir Agustus 2022, jumlahnya pun meningkat. Hingga kini dilaporkan lebih dari 200 kasus.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Divisi Nefrologi KSM Kesehatan Anak RSUP Fatmawati, Dr. dr. Bobby Setiadi Dharmawan, Sp.A. Ia mengungkapkan bahwa pasien gangguan ginjal akut progresif atipikal ini rata-rata menyerang anak berusia di bawah 6 tahun.
"Jadi selama dua bulan ini terjadi pelonjakan yang sangat tinggi dan sampai sekarang sudah lebih dari 200 kasus anak yang menderita gangguan ginjal akut misterius ini. Dan untuk anak-anak yang terkena penyakit ini rata-rata di bawah 6 tahun. Jadi paling banyak adalah balita," katanya dalam wawancara eksklusif bersama HaiBunda, baru-baru ini.
Gagal ginjal akut progresif atipikal sendiri merupakan gangguan yang terjadi pada ginjal secara cepat. Namun, sampai saat ini penyebabnya belum diketahui.
"Kita sebut progresif karena gangguan ginjal akut ini bentuknya berbeda dari gangguan ginjal akut yang pernah kita tangani sebelum-sebelumnya. Kali ini perjalanan penyakitnya cepat sekali memburuk. Angka kematiannya sangat tinggi sampai saat ini sekitar 45 atau 48 persen dan sangat menurun sekali kondisinya. Nah itu kita sebut dengan progresif," jelasnya.
"Lalu kita sebut dengan atipikal karena sampai sekarang penyebabnya tidak diketahui. Sampai sekarang itu masih dalam proses investigasi. Semua anak bisa mengalami hal ini bila kita mengetahuinya penyebabnya, baik itu yang sudah pernah menderita sakit ginjal maupun yang ginjalnya masih sehat," sambung dokter Bobby.
COVID-19 bisa sebabkan gangguan ginjal akut?
Dokter Bobby menjelaskan COVID-19 merupakan penyakit menular yang bisa menyebabkan gangguan ginjal akut, Bunda. Namun, gangguan ginjal akut ini terjadi saat penderita terinfeksi virus COVID-19.
"Apa penyakit menular yang bisa menyebabkan gagal ginjal akut ini (secara umum)? Pada laporan dari rekan-rekan dokter di Indonesia, ada juga terjadi dari infeksi COVID-19 yang langsung dapat menyebabkan gagal ginjal akut," jelasnya.
"Namun bukan yang saat ini terjadi. Ini saat dia menderita COVID-19, terjadi kelainan. Nah, COVID-nya itu lah yang menularkan, tapi tidak gagal ginjal akutnya tidak menular," lanjut dokter Bobby.
Lebih lanjut, Bobby menjelaskan salah satu tanda anak mengalami gangguan ginjal adalah jumlah urine yang sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali. Lantas, berapa lama umumnya anak mengeluarkan urine?
Simak penjelasan dr. Bobby di laman berikutnya ya, Bunda.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Jangan lupa lihat juga video kondisi yang terjadi jika anak terkena gangguan ginjal akut menurut dokter berikut ini:
INTENSITAS BERKEMIH PADA ANAK
Ilustrasi Hubungan Gangguan Ginjal Akut dengan COVID-19/Foto: Getty Images/iStockphoto/AgFang
Salah satu tanda anak mengalami gangguan ginjal adalah adanya masalah pada proses pembuangan urine-nya, Bunda. Ketika ginjal anak mengalami gangguan, biasanya frekuensi berkemihnya menurun.
Dokter Bobby menjelaskan biasanya anak akan berkemih dan mengeluarkan urine dalam waktu 3 sampai 4 jam sekali. Ketika ginjal mengalami penurunan, anak bahkan tidak berkemih hingga 6 jam.
"Yang terpenting adalah pantau asupan minum pada anak kita lalu pantau juga mengenai berkemihnya, frekuensinya. Biasanya anak berkemih dalam waktu 3 sampai 4 jam. Namun, jika sampai 6 jam belum berkemih, itu tanda kekurangan cairan atau suatu tanda gangguan ginjal akut," kata Bobby.
Selain itu, warna urine pada ginjal yang mengalami gangguan juga berubah menjadi pekat. Ini menandakan bahwa anak mengalami kekurangan cairn.
"Juga pantau untuk warna urine-nya. Jika warna urine sudah mulai pekat, itu suatu tanda-tanda sudah mulai kekurangan cairan," tuturnya.
Ketika anak tidak berkemih dalam waktu yang lama, cairan akan menumpuk sehingga mengalami pembengkakan. Ketika tubuh anak sudah membengkak, itu tandanya anak terlambat ditangani.
"Juga bila sudah terjadi tidak buang air kecil yang cukup lama, terjadi gangguan pengeluaran cairan sehingga terjadi pembengkakkan. Kalau sudah bengkak itu sudah terlambat sepertinya," ungkap Bobby.
RATUSAN OBAT SIROP DILARANG EDAR SEMENTARA
Benarkah Gagal Ginjal Akut Anak Berkaitan dengan COVID-19? Ini Kata Dokter/Foto: Andhika Prasetia/detikcom
Sebelumnya, paracetamol sirop diduga menjadi penyebab maraknya kondisi gagal ginjal akut misterius. Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengumumkan daftar penemuan obat-obatan yang dikonsumsi anak-anak sebelum didiagnosa alami gagal ginjal akut misterius.
Kemenkes mengatakan bahwa telah melakukan penelitian ke 241 rumah anak-anak pasien gagal ginjal akut, dari 156 rumah tersebut telah ditemukan ratusan obat sirop yang telah dikonsumsi oleh pasien gangguan gagal ginjal akut pada anak.
“Kita sudah melakukan lebih jauh lagi, kita ke semua rumah tersebut, dari 241 rumah, 156 itu kita menemukan 102 obat yang ada di lemari keluarga ini. Jenisnya sirop,” ungkap Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan dalam acara Press Conference Perkembangan Gangguan Ginjal Akut di Indonesia, Jumat (21/10/2022).
Kemenkes juga sudah mengumpulkan ratusan obat tersebut untuk dilakukan penelitian lebih lanjut dan menyarankan kepada rumah sakit dan apoteker di seluruh Indonesia untuk tidak menjual atau membuat resep dari obat-obat tersebut.
Tanggapan PT Konimex
Sementara itu, salah satu merek obat Konimex memberikan tanggapannya perihal dugaan gagal ginjal akut terkait dengan obat sirop. PT Konimex menyatakan bahwa seluruh obat dalam bentuk sirup yang diproduksi tidak menggunakan bahan baku EG dan DEG.
Rachmadi Joesoef, Chief Executive Officer PT Konimex, menyatakan, "Sehubungan dengan adanya dugaan kejadian gagal ginjal akut (AKI) terkait penggunaan obat dalam bentuk sirup dengan kandungan Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) yang tengah beredar, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) belum dapat mendukung kesimpulan bahwa penggunaan obat dalam bentuk sirup memiliki keterkaitan dengan kejadian gagal ginjal akut."
Ia pun menyatakan pihaknya senantiasa memastikan bahan baku yang digunakan dari mitra pemasok yang telah bermitra selama puluhan tahun, memenuhi persyaratan sesuai buku standar obat yang dikeluarkan oleh badan resmi pemerintah (Farmakope).
Meski begitu, PT Konimex tetap mempersiapkan langkah untuk melakukan penghentian produksi, distribusi dan penarikan kembali (recall) produk Termorex Sirup 60 ml sesuai surat edaran dari BPOM.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Balita Terbanyak Meninggal Akibat Gagal Ginjal Akut, Kini Menurun Usai Sirop Dihentikan

Parenting
3 Hal Perlu Dilakukan untuk Antisipasi Gagal Ginjal Akut, Perhatikan Ini Bun

Parenting
Kisah Balita di Jakbar Meninggal akibat Gagal Ginjal Akut Misterius, Sempat Sesak Napas

Parenting
Telanjur Beri Anak Obat Sirop yang Disebut BPOM? Ini yang Harus Dilakukan

Parenting
Dapatkah Gangguan Ginjal Akut Disembuhkan? Begini Faktanya Bun


5 Foto
Parenting
Bikin Gemas! Ini 5 Potret Terbaru Hamish Daud dan Sang Putri Zalina
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda