Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Balita Terbanyak Meninggal Akibat Gagal Ginjal Akut, Kini Menurun Usai Sirop Dihentikan

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Rabu, 02 Nov 2022 15:00 WIB

Little boy get sick from influenza need to be admitted to hospital with saline intravenous (iv)  in-line hand pressure
Ilustrasi Usia Terbanyak Gagal Ginjal Akut pada Anak/Foto: Getty Images/iStockphoto/wckiw

Kementerian Kesehatan RI melaporkan perkembangan jumlah kasus gagal ginjal akut pada anak terbaru, Bunda. Laporan ini diungkapkan langsung oleh Juru Bicara Kemenkes, dr. Mohammad Syahril, dalam konferensi pers, Selasa (1/11/2022).

Syahril mengungkapkan, per 31 Oktober 2022, jumlah kasus gagal ginjal akut anak di Indonesia mencapai angka 304. Sementara itu, angka kematian dalam kasus tersebut mencapai 159 anak.

"Sampai dengan tanggal 31 Oktober, jumlah kasus kita ada 304, masih di rawat di seluruh Indonesia sebanyak 46 kasus, dan meninggal 159 atau 52 persen dan sembuh 99 kasus," jelasnya.

Syahril turut menjelaskan, jumlah pasien berjenis kelamin laki-laki dan perempuan hampir sama. Anak laki-laki mencapai angka 59 persen sementara anak perempuan mencapai 41 persen.

Jumlah kasus gagal ginjal akut pada anak

Kalau melihat dari kelompok usia, anak yang terkena gagal ginjal akut ini didominasi oleh balita berumur 1 hingga 5 tahun, Bunda. Sementara kelompok usia lainnya terhitung rendah.

"Nah kalau melihat kelompok umur. Yang umur 1-5 tahun ada 173 anak. Yang lainnya ada 46 (anak) di bawah satu tahun, kemudian 6 sampai 10 dan 11 sampai 15," papar Syahril.

Kelompok usia 1 sampai 5 tahun turut mendominasi angka kematian gagal ginjal akut ini, Bunda. Terhitung ada 106 anak yang meninggal dalam kasus ini.

"Nah kemudian (angka) kematian, ya. Tadi ada 159 kematian, ada terbanyak itu di kelompok umur 1 sampai 5 tahun sebanyak 106 anak, kemudian di bawah 1 tahun 21 anak, dan seterusnya 23 (anak) pada usia 6 sampai 10 tahun dan ada 9 anak pada 11 sampai 18 tahun," kata Syahril.

Lebih lanjut, Syahril menekankan bahwa kasus gagal ginjal akut pada anak mulai meningkat pada akhir Agustus 2022. Sejak saat itu, pemerintah pun melakukan berbagai upaya hingga akhirnya menemukan hal yang diduga sebagai penyebabnya.

Kasus gagal ginjal anak menurun

Setelah menghentikan penggunaan obat-obatan cair pada anak, Syahril mengatakan ada penurunan dalam jumlah kasus gagal ginjal akut ini, Bunda.

"Sejak tanggal itulah, alhamdulillah, secara nasional kasus kita tidak begitu bertambah dengan cepat lagi, dan juga angka kematian tidak terlalu banyak, bahkan menurun dari angka sebelumnya," ucapnya.

Hal ini juga didukung oleh data yang diunggah oleh ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia, dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K), Bunda. Simak selengkapnya pada laman berikutnya, ya!

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Jangan lupa intip lagi video kebiasaan sepele yang bisa merusak ginjal tanpa disadari berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



DATA KASUS GAGAL GINJAL ANAK

Hand of the sick child with saline solution with Space for text.

Ilustrasi Usia Terbanyak Gagal Ginjal Akut pada Anak/Foto: Getty Images/iStockphoto/Golfcuk

Belajar dari kasus serupa di Gambia, Afrika Barat, Indonesia mulai menghentikan sementara penggunaan obat sirop atau cair, Bunda. Hal ini berlaku sejak tanggal 18 Oktober 2022 di mana Kemenkes merilis kebijakan tersebut.

Sejak saat itu, didapatkan data bahwa adanya penurunan angka kasus kematian dan jumlah kasus. Data ini pun diunggah oleh ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia, dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K).

Data kasus gagal ginjal anak

Pada grafik data DKI Jakarta, angka penambahan kasus dan kematian gagal ginjal akut pada anak mulai mengalami penurunan di tanggal 18 hingga 19 Oktober 2022. Kemudian, jumlah kasus kembali naik di tanggal 21 Oktober dan 27 Oktober. Setelah itu melandai drastis di tanggal 28 Oktober 2022.

Banner Gerakan Janin

Serupa dengan jumlah kasus, tingkat kematian kasus gangguan ginjal anak berdasarkan data DKI juga mengalami penurunan, Bunda. Sejak adanya kebijakan stop obat sirop di tanggal 18 Oktober 2022, kasus kematian melandai hingga nol kasus pada 30 Oktober 2022.

Sementara itu, data IDAI melaporkan ada lonjakan kasus pada tanggal 20 Oktober dan 23 Oktober 2022. Sementara itu, angkanya mulai berkurang hingga pada tanggal 28 hingga 31 Oktober 2022 IDAI mencatat nol kasus.

Serupa dengan data dari DKI dan IDAI, Kemenkes juga melaporkan jumlah kasus dan angka kematian gagal ginjal akut pada anak per 29 Oktober 2022 berada di angka nol.

Bersamaan dengan hal ini, dr. Piprim berharap musibah yang tengah melanda anak-anak Indonesia ini segera berlalu, Bunda. Dengan begitu, tidak akan ada lagi anak yang menjadi korban obat sirop beracun.

"Semoga musibah ini segera berlalu dan tidak ada lagi anak-anak Indonesia yang menjadi korban obat sirup beracun. Aamiin," katanya dikutip dari akun Instagram @dr.piprim, Rabu (2/11/2022).


(mua/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda